commit to user
4. Tinjauan Tentang CPNS
1 Pengertian Pegawai Negeri Sipil Pengertian Pegawai Negeri menurut Mahfud M.D dalam buku
Hukum Kepegawaian, terbagi dalam dua bagian yaitu : a Pengertian Stipulatif
Seperti pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubaan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian bahwa: “Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Dan dari Pasal 3 ayat 1 menyatakan : “Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional, jujur,
adil, dan
merata dalam
penyelenggaraan tugas
negara, pemerintahan,
dan pembangunan”.
b Pengertian Ekstensif Ada beberapa golongan yang sebenarnya bukan Pegawai
Negeri menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tetapi dalam hal tertentu dianggap sebagai dan diperlakukan sama
dengan Pegawai Negeri, artinya disamping pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku pada hal-hal tertentu.
Pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku pada hal-hal tertentu. Pengertian tersebut terdapat pada:
i. Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 415-437 KUHP mengenai kejahatan jabatan. Orang yang diserahi suatu
commit to user
jabatan publik itu belum tentu Pegawai Negeri menurut pengertian Stipulatif apabila melakukan kejahatan dalam
kualitasnya sebagai pemegang jabatan publik, ia dianggap dan diperlakukan sama dengan Pegawai Negeri, khusus
untuk kejahatan yang dilakukannya. ii. Ketentuan Pasal 92 KUHP yang berkaitan dengan status
anggota dewan rakyat, anggota dewan daerah dan kepala desa. Menurut Pasal 92 KUHP dimana diterangkan bahwa
yang termasuk dalam arti Pegawai Negeri adalah orang- orang yang dipilih dalam pemilihan berdasarkan
peraturan-peraturan umum dan juga mereka yang bukan dipilih, tetapi diangkat menjadi anggota dewan rakyat dan
dewan daerah serta kepala-kepala desa dan sebagainya. iii. Ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
iv. Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri dalam
usaha swasta Sri Hartini, 2008:32-33.
Dari perumusan diatas terdapatlah empat unsur penting untuk menyatakan seseorang sebagai Pegawai Negeri, yaitu :
a Memenuhi syarat yang ditentukan dalam Peraturan Perundangan yang berlaku;
b Diangkat oleh pejabat yang berwenang; c Diserahi tugas dalam suatu Jabatan Negara atau Tugas Negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan; d Di
gaji menurut
peraturan perundangan
yang berlaku
Muchsan,1988:6.
commit to user
Indonesia has a large number of civil servants: approximately 3.74 million, or 1.7 of the 2005 population. This figure represents a
decrease from 1974, during the early years of the so-called New Order Government 1966–98, when the ratio was about 2.1 of the
population. These ratios are similar to those of other countries in the region, such as India 1.2, Pakistan 1.5, the Philippines 2.1,
and Vietnam 3.2 Schiavo-Campo, 1998.
Civil servants are divided into four ranks, from I the lowest to IV the highest, each with a basic salary scale. Ranks I through III
are divided into four grades a, b, c, and d, and rank IV has five grades a, b, c, d, and e, making a total of 17 grades from Ia to IVe.
Individual civil servants’ ranks are based on their educational qualifications and seniority. Ranks III and IV require a university
degree. The basic salary for a civil servant at rank Ia primary and junior high school graduates, regardless of the job held and the level
of responsibility, is around US66 per month, or a little over US2 per day. The salary for an employee at rank IVe with 32 years of
service is only around US207 per month. This is roughly equivalent to 6 percent of the average salary of a chief executive officer of an
Indonesian
state-owned enterprise
Prijono Tjiptoherijanto,
International Public Management Review Volume 8 Issue 2 – 2007.
2 Syarat CPNS menurut Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98
Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil yaitu : Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar adalah:
a. Warga Negara Indonesia; b. Berusia serendah-rendahnya 18 delapan belas tahun dan
setinggi-tingginya 35 tiga puluh lima tahun; c. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
keputusan pengadlian yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan;
d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
e. Tidak berkedudukan sebagai CalonPegawai Negeri; f. Mempunyai
pendidikan, kecakapan,
keahlian dan
ketrampilan yang diperlukan; g. Berkelakuan baik;
h. Sehat jasmani dan rohani;
commit to user
i. Bersedia ditempatkan di Seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah;
dan j. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
3 Kewajiban dan Hak Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 ditetapkan
bahwa kewajiban Pegawai Negeri Sipil adalah : a. Wajib setia, dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
dan Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia Pasal 4.
b. Wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan melaksanakan
tugas kedinasan
yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian,
kesadaran dan tanggung jawab Pasal 5. c. Wajib menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa Undang-undang Pasal 6.
Hak Pegawai Negeri Sipil Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 yaitu :
a. Hak Memperoleh Gaji Pasal 7 1 Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang
adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya;
2 Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya;
3 Gaji Pegawai Negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
b. Hak Atas Cuti Pasal 8 Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti.
c. Hak Atas Perawatan, Tunjangan dan Uang Duka Pasal 9 1 Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu
kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya berhak memperoleh perawatan;
commit to user
2 Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, berhak memperoleh
tunjangan;
3 Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka.
d. Hak Atas Pensiun Pasal 10 Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan berhak atas pensiun.
Bilamana dalam menjalankan tugasnya pegawai negeri itu lalai sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain atau bagi negara
maka merea harus mempertanggung-jawabkan kelalaiannya itu. Macam-macam pertanggung-jawaban pegawai negeri yaitu:
a. Pertanggung Jawaban Kepidanaan Pertanggung jawaban kepidanaan itu dibebankan kepada
pegawai negeri apabila melakukan kesalahan serius dan sangat pembahayakan negara dan masyarakat. Untuk itu pembuat
undang-undang menganggap perlu memberikan ancaman sanksi pidana bagi perbuatan-perbuatan tertentu yang berkaitan
dengan tugas pegawai negeri. Masalah ancaman pidana bagi pegawai negeri ini, antara lain terdapat di dalam Titel XXVIII
buku II, Pasal 413 sampai 437 KUH Pidana Kejahatan Jabatan, Titel VIII buku III Pasal 552 sampai 559 KUH
Pidana tentang Pelanggaran Jabatan serta UU No.3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
b. Pertanggung Jawaban Finansial Pertanggung jawaban finansial dan kehartaan, harus
dilakukan baik terhadap pihak ketiga maupun terhadap negara. Secara teoritis di negara Perancis dikenal adanya dua teori
tentang pertanggung jawaban finansial dan kehartaan yang
commit to user
harus dilakukan oleh pegawai negeri yaitu Fautes Personalles dan teori Fautes de Services Publiques.
Teori Fautes Personalles adalah teori yang menunjukkan bahwa pertanggung jawaban keuangan pegawai negeri itu
harus dilakukan oleh si pegawai ambtennar secara pribadi terhadap pihak ketiga yang dirugikan. Sedangkan teori Fautes
de Services Publiques menyatakan bahwa kesalahan pegawai negeri terhadap pihak ketiga dipertanggung jawabkan dalam
dinas atau instansi pegawai negeri yang bersangkutan sehingga jika ada kerugian yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga
maka yang membayar adalah dinasnya, kemudian barulah dinas atau instansi tersebut menuntut pertanggung jawaban
kepada pegawai yang bersangkutan SF Marbun,2000:106.
4 Pengertian Formasi CPNS Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah kegiatan untuk mengisi
formasi yang kosong. Formasi yang ditetapkan setiap daerah berbeda- beda. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri
Sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Formasi PNS Pusat adalah formasi bagi PNS yang bekerja pada suatu satuan Organisasi Pemerintah Pusat. Formasi PNS Daerah
adalah formasi PNS yang bekerja pada suatu satuan Organisasi Pemerintah Daerah Analisis Jabatan adalah proses metoda dan teknik
untuk memperoleh data jabatan serta mengolahnya menjadi informasi jabatan. Informasi Jabatan adalah hasil analisa jabatan yang berupa
uraian jabatan dan peta jabatan. Uraian jabatan adalah uraian tentang hasil analisis jabatan yang berisi informasi tentang nama jabatan, kode
jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung jawab, wewenang, nama jabatan
yang berada di bawahnya, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko bahaya, syarat jabatan dan informasi jabatan lainnya.
commit to user
Penyediaan Pegawai adalah upaya suatu satuan organisasi Negara untuk mencari, mendapatkan dan mengembangkan pegawai sesuai
dengan standar, kualifikasi dan kompetensi jabatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan suatu
satuan organisasi
Negara http:halilintarblog.blogspot.com200910 formasi-pegawai-negeri-
sipil.html ,5 April 2010. Tujuan penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi
Negara yang dimaksud dapat mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang memadai sesuai dengan beban kerja dan tanggungjawab pada
masing-masing satuan organisasi. Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan Moekijat,2009:91.
Formasi yang lowong dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya PNS yang sudah berhenti, dan
adanya perluasan organisasi. Dengan demikian pengadaan dan proses tersebut meliputi perencanaan, pengumuman lamaran, penyaringan,
dan penerimaan menjadi PNS. Seperti yang terdapat dalam Pasal 5 ayat 3 PP No.98 Tahun
2000 tentang Pengadaan Pegawai Negri Sipil bahwa dalam lowongan formasi PNS dicantumkan:
a. Jumlah dan jenis jabatan yang kosong; b. Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar;
c. Alamat dan tempat lamaran ditujukan; d. Batas waktu pengajuan lamaran.
Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000, Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun
berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standar,
dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
commit to user
Analisis kebutuhan
yang dimaksud
tersebut dilakukan
berdasarkan: a. jenis pekerjaan;
b. sifat pekerjaan; c. analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu; d. prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan
e. peralatan yang tersedia. Penetapan Formasi CPNS Formasi PNS Pusat untuk masing-
masing satuan organisasi Pemerintah pusat ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
berdasarkan pertimbangan tertulis kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara. Khusus untuk penetapan formasi PNS Luar Negeri harus
memperhatikan pula pertimbangan Menteri Luar Negeri. Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan organisasi
Pemerintah Daerah PropinsiKabupatenKota setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah PropinsiKabupatenKota yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara,
berdasarkan pertimbangan tertulis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara http:halilintarblog.blogspot.com200910formasi-pegawai -
negeri-sipil.html, 5 April 2010.
5. Tinjaun Tentang Pengadaan CPNS