commit to user
Analisis kebutuhan
yang dimaksud
tersebut dilakukan
berdasarkan: a. jenis pekerjaan;
b. sifat pekerjaan; c. analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam jangka waktu tertentu; d. prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan
e. peralatan yang tersedia. Penetapan Formasi CPNS Formasi PNS Pusat untuk masing-
masing satuan organisasi Pemerintah pusat ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
berdasarkan pertimbangan tertulis kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara. Khusus untuk penetapan formasi PNS Luar Negeri harus
memperhatikan pula pertimbangan Menteri Luar Negeri. Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan organisasi
Pemerintah Daerah PropinsiKabupatenKota setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah PropinsiKabupatenKota yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara,
berdasarkan pertimbangan tertulis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara http:halilintarblog.blogspot.com200910formasi-pegawai -
negeri-sipil.html, 5 April 2010.
5. Tinjaun Tentang Pengadaan CPNS
Setelah jenjang kepangkatan dan formasi ditentukan dalam tahap perencanaan, diadakanlah penerimaan pegawai yang diperlukan untuk
mengisi posisi lowongan yang ada. Pengadaan dapat dilakukan dengan cara rekruitmen. Pengadaan PNS ini diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan CPNS.
commit to user
Secara Prinsipil, pengadaan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pengadaan
pegawai menggunakan pendekatan zero growth dimana pengadaan pegawai didasarkan untuk mengganti pegawai yang pensiun. Jadi
pengadaan pegawairekruitmen tidak harus dilaksanakan tiap tahun Sri Hartini, 2008:91-92.
Prinsip pengadaan
berdasarkan Lampiran
Peraturan Bupati
Karanganyar Nomor 96 Tahun 2009 tentang Standar Operasional Prosedur SOP Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah CPNSD dari
Pelamar Umum Pemerintah Kabupaten Karanganyar Formasi Tahun 2009, bahwa Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan
prinsip netral, obyektif, akuntabel, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme dan transparan, yang dilaksanakan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi, tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
agama, ras, golongan, atau daerah. b. Pengumuman Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
diumumkan secara luas dengan menggunakan media yang tersedia antara lain: internet, radio, surat kabar, danatau papan
pengumuman. c. Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk
mengisi lowongan formasi yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan sesuai dengan kebutuhan nyatariil masing-masing
satuan unit organisasi Negara. d. Pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima, harus
ditempatkan pada unit kerja sesuai dengan formasi yang sudah ditetapkan.
e. Setiap pelamar tidak dipungut biaya apapun, kecuali biaya pengiriman dokumen lamaran.
commit to user
f. Lembar jawaban ujian diolah dengan komputer untuk mendapatkan rangking hasil ujian.
g. Penetapan peserta yang lulus dan diterima diumumkan secara terbuka oleh PPK Kabupaten Karanganyar berdasarkan nilai
rangking tertinggi. Pegawai sebagai sumber daya aparatur memiliki posisi yang sangat
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Karena posisi penting inilah reformasi PNS dalam konteks reformasi birokrasi
perlu terus-menerus dilakukan. Salah satu upaya penting dan strategis dilakukan adalah menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam proses
rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Pentingnya partisipasi publik dalam rekrutmen PNS merupakan upaya untuk mengurangi praktek KKN dan
untuk mendapatkan Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS yang berkualitas sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam job analisis dan job
spesification. Dengan demikian rekrutmen CPNS merupakan salah satu harapan baru terbentuknya sebuah sistem birokrasi yang jauh lebih baik
dari pada saat ini Jurnal Nasional Endah Setyowati 2009.
6. Tinjauan Tentang Teori Bekerjanya Hukum