commit to user 17
depresi. Kondisi fisik dan medis seperti asma, gangguan lambung, pemakaian obat- obatan, dan konsumsi alkohol. Lingkungan yang mengganggu berupa suara bising,
cahaya yang terlalu terang, dan cuaca ekstem. Kebiasaan buruk yaitu aktivitas yang dilakukan di tempat tidur selain tidur seperti menonton televisi, bekerja ataupun
bermain di depan komputer, bahkan mengakses internet sebelum tidur. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang menyebabkan insomnia antara lain kondisi psikologis, kondisi fisik, lingkungan yang mengganggu, dan kebiasaan buruk sebelum tidur.
4. Klasifikasi insomnia
Menurut Susilowati 2006 insomnia dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Insomnia Primer yaitu merupakan gangguan kesulitan tidur yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau kronis, sering mengakibatkan terjadinya komplikasi
kecemasan dan depresi sehingga mengakibatkan gangguan kesulitan tidur semakin parah. Insomnia primer dapat diistilahkan sebagai insomnia jangka panjang atau
kronis long term insomnia. Ditandai dengan kesulitan untuk tidur nyenyak pada 1 atau beberapa malam selama lebih dari 6 bulan.
b. Insomnia Sekunder yaitu merupakan gangguan kesulitan tidur yang berlangsung dalam jangka waktu pendek atau sementara. Insomnia sekunder dibagi menjadi
dua, yaitu:
commit to user 18
1 Insomnia Sementara yaitu terjadi pada seseorang yang dapat tidur dengan normal, namun adanya stres sementara atau ketegangan sementara
mengakibatkan orang tersebut mengalami kesulitan tidur. Seseorang yang mengalami insomnia sementara mengalami kesulitan untuk tidur dengan
nyenyak selama kurang lebih 1 malam dan kurang dari 4 minggu. 2 Insomnia Jangka Pendek yaitu terjadi pada seseorang yang mengalami stres
situasional atau mengalami sakit fisik. Seseorang yang mengalami insomnia jangka pendek mengalami kesulitan tidur nyenyak selama 4 minggu hingga 6
bulan. Menurut Frances dkk 2005 insomnia digolongkan menjadi tiga, meliputi:
a. Transient Insomnia, yaitu jenis insomnia yang hanya terjadi beberapa malam saja cepat berlalu.
b. Insomnia Jangka Pendek Short Term Insomnia, yaitu jenis insomnia yang berlangsung beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.
c. Insomnia Kronis, yaitu jenis insomnia yang berupa gangguan tidak dapat tidur dan berlangsung lebih dari 3 minggu.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa insomnia secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu insomnia primer dan insomnia
sekunder di mana insomnia sekunder masih dibagi lagi menjadi insomnia sementara dan insomnia jangka pendek.
commit to user 19
5. Gejala-Gejala Insomnia