commit to user 86
Berdasarkan kategorisasi Internet Addiction Test seperti yang terlihat pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki tingkat
kecanduan internet yang rendah.
c. Kategorisasi tingkat kecemasan berdasarkan nilai subjek
Skala kecemasan akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai subjek. Kategorisasi yang dilakukan adalah dengan mengasumsikan bahwa
skor populasi subjek terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal Azwar, 2003. Skor minimal yang diperoleh
subjek adalah 28 x 1 = 28 dan skor maksimal yang dapat diperoleh subjek adalah 28 x 5 = 140. Maka jarak sebarannya adalah 140 – 28 = 112 dan setiap
satuan deviasi standarnya bernilai 112 : 6 = 18,67 sedangkan rerata hipotetiknya adalah 28 x 3 = 84. Apabila subjek digolongkan dalam lima kategorisasi, maka
akan didapat kategorisasi serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 29.
Tabel 29.Tabel Kriteria Kategori Skala Kecemasan dan Distribusi Skor Subjek Standar Deviasi
Skor Kategorisasi
Subjek Rerata
Empirik Frek
N Persentase
MH-3SD X MH-1,8SD
28 X 50
Sangat Rendah
_ _ MH-1,8SD X
MH-0,6SD 50 X
72 Rendah 29 54,72 71,9433962
MH-0,6SD X MH+0,6SD
72 X 95
Sedang 24 45,28 MH+0,6SD X
MH+1,8SD 95 X
117 Tinggi - -
MH+1,8SD X MH+3SD
117 X 140
Sangat Tinggi -
-
Jumlah 53
100
commit to user 87
Berdasarkan kategorisasi skala kecemasan seperti yang terlihat pada tabel, dapat diketahui bahwa subjek secara umum memiliki tingkat kecemasan yang
tergolong dalam kategori rendah.
D. Pembahasan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara kecanduan
internet dan kecemasan dengan insomnia pada mahasiswa. Hal tersebut berdasarkan hasil output program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17
dengan menggunakan penghitungan analisis regresi linier berganda, yakni nilai p- value sebesar 0,000 nilai taraf signifikansi 0,05 sedangkan nilai F hitung sebesar
20,784 dari nilai F tabel sebesar 3,183 serta nilai koefisien korelasi ganda R yang
dihasilkan sebesar 0,674. Nilai R Square sebesar 0,454 menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh dari
kecanduan internet dan kecemasan secara bersama-sama terhadap insomnia pada mahasiswa yaitu sebesar 45,4. Nilai R Square yang didapat juga merupakan hasil
penjumlahan dari sumbangan efektif. Sumbangan efektif dari kecanduan internet terhadap insomnia sebesar 36,526 sedangkan sumbangan efektif dari kecemasan
terhadap insomnia sebesar 8,874. Terlihat bahwa kecanduan internet memberikan pengaruh yang lebih besar daripada pengaruh yang diberikan kecemasan terhadap
insomnia pada mahasiswa.