Penjadwalan Proyek TOTAL FINISHING

Metode ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan pengawasan pembangunan suatu proyek. Banyak masalah yang dapat diatasi dengan penggunaan metode lintasan kritis, sehingga sistem ini merupakan metode yang paling banyak dipergunakan di antara semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan teknik CPM penyusunan jaringan kerja diidentifikasikan ke arah kegiatan serta menggunakan simple time estimates sebagai waktu pelaksanaan. Para pemakai teknik CPM dianggap mempunyai dasar yang lebih kuat sebagai landasan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Di samping itu di dalam proses perencanaan dan pengawasan dengan sistem ini turut diperhitungkan dan dimasukkan konsep biaya yang lebih mendetail sehingga memungkinkan pelaksanaan pembangunan proyek lebih singkat dan ekonomis.

2.3. Penjadwalan Proyek

3 Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk penyelesaian proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga 3 Ir. Abrar Husen, Mt. Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan Pengendalian Proyek Edisi Revisi. Andi Offset. Yogyakarta. 2010. Halaman:149-150 tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realitis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasi sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat seperti berikut: 1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaankegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas. 2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu. 3. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan. 4. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan. 5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan. 6. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek. Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: 1. Sasaran dan tujuan proyek. 2. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule. 3. Dana yang diperlukan dan dana yang tersedia. 4. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan diantaranya. 5. Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang hilang dan hari-hari libur. 6. Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek. 7. Sumber daya yang diperlukan dan sumber daya yang tersedia. 8. Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas. Makin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalan karena dana yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang dilakukan sangat beragam serta durasi proyek menjadi sangat panjang. Oleh karena itu, agar penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara-cara atau metode teknis. Kemampuan scheduler yang memadai dan bantuan software komputer untuk penjadwalan dapat membantu memberikan hasil yang optimal.

2.4. Metode Penjadwalan Proyek