Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: •
Kegiatan kritisnya pada total floatnya, TF = 0 dengan durasi proyek terpanjang, adalah pada A – B – D – H – G.
• Durasi proyek pada lintasan tersebut di atas adalah 19 hari
2.5. Jenis Evaluasi Kerja Proyek.
Berdasarkan jenis pembagiannya dan waktu pelaksanaannya, evaluasi proyek dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1. Evaluasi summatif, merupakan evaluasi yang dilakukan pada saat proyek telah
dinyatakan selesai atau rampung. Evaluasi summatif bermanfaat untuk merumuskan kebijakan dan perencanaan proyek berikutnya dimasa yang akan
datang agar dapat berjalan lebih baik lagi dengan acuan proyek sebelumnya. 2.
Evaluasi Formatif, merupakan evaluasi yang dilakukan pada saat proyek sedang dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk keperluan penyesuaian dan
perencanaan ulang atas proyek yang sedang berjalan Perencanaan evaluasi dilaksanakan melalui langkah-langkah pokok
sebagai berikut : 1.
Menentukan keputusan-keputusan proyek dan para pembuatnya 2.
Menentukan saat kapan hasil evaluasi diperlukan
3. Menyusun kuisoner yang harus dijawab oleh hasil evaluasi
4. Memilih indikator dan asumsi utama
5. Menentukan unsur data khusus yang diperlukan
6. Menetapkan metode pengumpulan data
7. Menyusun rencana analisa data
8. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjutnya
2.6. Metode Jalur Kritis
Dalam perencanaan suatu proyek, perlu ditentukan penjadwalan scheduling. Penjadwalan merupakan sesuatu yang sangat penting, sebab akan
berdampak pada penentuan waktu penyelesaian suatu proyek, kebutuhan tenaga kerja, alat dan peralatan, serta biaya pelaksanaan proyek tersebut. Penjadwalan
yang baik adalah yang tidak menghasilkan waktu terlalu lambat atau terlalu cepat, dengan kata lain jadwal harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang
semestinya atau selayaknya. Misalkan suatu proyek dengan berbagai pertimbangan terhadap faktor-faktor tertentu, selayaknya dikerjakan selesai dalam
waktu 4 bulan, maka apabila jadwal penyelesaian proyek tersebut direncanakan 6 bulan, ini artinya jauh lebih lama dari yang semestinya, atau sebaliknya
dijadwalkan dengan waktu penyelesaian 2 bulan yaitu jauh lebih cepat dari yang semestinya, maka keduanya bukanlah jadwal penyelesaian proyek yang baik.
Jadwal yang baik adalah direncanakan sesuai dengan waktu yang semestinya yaitu 4 bulan.
Salah satu alat bantu yang dapat digunakan manajemen dalam menentukan penjadwalan suatu rencana proyek adalah dengan metode jalur kritis critical path
method. Metode ini membantu dalam merencanakan jadwal optimal untuk mengerjakan dan penyelesaian suatu proyek tertentu. Disebut metode jalur kritis
dikarenakan dengan metode ini dapat ditentukan jalur kritis yang menunjukkan berbagai aktivitas atau kegiatan dalam jalur tersebut tidak boleh mengalami
keterlambatan atau bahkan kecepatan dalam penyelesaianny, sebab akan mempenyaruhi penentuan waktu penyelesaian suatu proyek. Ini artinya jika suatu
aktivitas A merupakan aktivitas kritis, maka pengerjaan aktivitas A harus tepat waktu. Keterlambatan pengerjaan aktivitas A dapat memperlambat waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan apabila berbagai aktivitas lain dianggap tepat. Demikian sebaliknya, apabila aktivitas A dikerjakan lebih cepat dari yang
semestinya maka waktu penyelesaian proyek juga akan berpengaruh.
2.7. Alat Bantu Software