10. Kebijakan pemerintah.
2.2.2 Kuosien Lokasi
Location Quotient
Location quotient kuosien lokasi disingkat dengan LQ adalah suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor atau komoditi di suatu daerah
kabupatenkota terhadap peranan sektor atau komoditi di daerah yang lebih tinggi provinsinasional. Dengan kata lain LQ menghitung share output sektor I
di kabupaten dengan share output sektor I di provinsi.
Dengan rumus :
��� =
�� ��
� �
� �
=
�� �
� ��
� �
Keterangan : LQi
= Nilai LQ pada sektor i Si
= Besaran dari suatu kegiatan tertentu sektor atau komoditi yang akan diukur dikawasan perencanaan
Ni = Besaran total dari suatu kegiatan tertentu sektor atau komoditi yang akan diukur di daerah yang lebih luas
S = Besaran total dari seluruh kegiatan sektor atau komoditi yang akan di ukur di kawasan perencanaan
N = Besaran total dari seluruh kegiatan sektor atau komoditi yang akan di ukur di daerah yang lebih luas
Apabila LQ 1 artinya peranan sektor atau komoditi tersebut di daerah itu lebih menonjol dibandingkan dengan peranan peranan sektor atau komoditi secara
nasional atau lebih luas. Sebaliknya, apabila LQ 1 maka peranan sektor itu di daerah tersebut lebih kecil dari pada peranan sektor atau komoditi secara nasional.
Ada beberapa keuntungan menggunakan metode LQ antara lain : 1.
Metode LQ meperhitungan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung.
2. Metode LQ sederhana serta dapat digunakan untuk data historis untuk
mengetahui trend Analisis LQ sesuai dengan rumusanya memang sederhana dan apabila
digunakan dalam bentuk one shot analysis, manfaatnya juga tidak begitu besar, yaitu hanya melihat apakah LQ berada di atas 1 atau tidak. Akan tetapi, analisis
LQ dapat dibuat menarik apabila digunakan dalam bentuk time-seriestrend, artinya dianalisis dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ
bisa dilihat untuk suatu sektor pada kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Hal ini dapat memancing analisis lebih lanjut, misalnya
apabila naik maka dapat dilihat faktor-faktor yang membuat daerah tersebut tumbuh lebih cepat dari rata-rata nasional.demikian juga sebaliknya. Apabila
turun dapat dilihat faktor-faktor yang membuat daerah tersebut tumbuh lebih lambat dari rata-rata nasional. Hal ini dapat membantu untuk melihat
kekuatakelemahan wilayah tersebut dibandingkan secara relatif dengan wilayah yang lebih luas. Potensi yang positif digunakan untuk strategi pengembangan
wilayah. Adapun faktor-faktor yang membuat potensi sektor di suatu wilayah lemah, perlu dipikirkan apakah perlu ditanggulangi atau dianggap tidak prioritas
Robinson Tarigan, 2005.
2.2.3 Analisis
Shift-Share Shift Share Analisys
Analisis shift-share membandingkan perbedan laju pertumbuhan berbagai sektor di daerah dengan wilayah nasional. Metode ini lebih tajam dibandingkan
dengan metode LQ. Metode LQ tidak memberikan penjelasan penyebab
perubahan sedangkan metode shift-share memberikan penjelasan penyebab perubahan tersebut.
Menurut Tambunan 2005 metode analisis ini dapat digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan sebagai alat analisis
dalam riset pembangunan pedesaan. Analisis ini juga digunakan untuk menganalisis sumbangan share kecamatan ke kabupaten dan sektor yang
mengalami kemajuan selama pengukuran. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan keunggulan kompetitif suatu wilayah. Penyebab pergrseran ada tiga
yaitu : 1.
Komponen share, menunjukkan kontribusinya terhadap pergeseran total seluruh sektor di total wilayah agregat yang lebih luas.
2. Komponen proportional shift, menunjukkan pergeseran total sektor
tertentu di wilayah agregat yang lebih luas. 3.
Komponen differential shift, menunjukkan pergeseran suatu sektor tertentu di suatu wilayah tertentu.
Suatu wilayah dianggap memiliki keunggulan kompetitif bila komponen differential shift bernilai positif karena secara fundamental masih memiliki potensi
untuk terus tumbuh meskipun faktor-faktor ekternal komponen share dan proportional shift tidak mendukung.
1. Komponen Pertumbuhan Nasional National share
Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi
atau kesempatan kerja nasional, perubahan kebijakan ekonomi nasional
dan perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah.
2. Komponen Pertumbuhan Proporsional Proportional shift component
Komponen pertumbuhan proporsional tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan
mentah, perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support serta perbedaan dalam struktur dan keragamana
pasar. 3.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Differential shift component Komponen pertumbuahn pangsa wilayah timbul karena peningkatan atau
penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya.
2.3 Dampak Pengembangan Pariwisata