commit to user
10 stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat
ekstensif. Kehidupan sel ini bergantung pada hormon androgen, di mana jika kadarnya menurun misalnya pada kastrasi, menyebabkan
terjadinya apoptosis. Sehingga terjadinya proliferasi sel-sel pada PPJ diduga sebagai ketidaktepatan aktivitas sel stem sehingga terjadi
produksi yang berlebihan sel stroma maupun sel epitel. Purnomo, 2008
b. Patofisiologi Pembesaran Prostat Jinak
Pembesaran prostat menyebabkan terjadinya penyempitan lumen uretra pars prostatika dan menghambat aliran urin sehingga
menyebabkan tingginya
tekanan intravesika.
Untuk dapat
mengeluarkan urin, kandung kemih harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan, menyebabkan terjadinya perubahan anatomik
kandung kemih, yakni: hipertropi otot destrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel kandung kemih. Perubahan
struktur pada kandung kemih tersebut dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih bagian bawah atau
Lower Urinary Tract Symptoms
LUTS. Keluhan yang ada dibagi menjadi gejala dan tanda obstruksi dan iritasi. Purnomo, 2008; Syamsuhidajat, 2005
Gejala dan tanda obstruksi jalan kemih berarti penderita harus menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus, menetes pada akhir
miksi. Sulit memulai miksi
hesitancy
menunjukan adanya pemanjangan periode laten, sebelum kandung kemih dapat
commit to user
11 menghasilkan tekanan intra-vesika yang cukup tinggi karena otot
detrusor lambat berkontraksi dengan cukup kuat untuk melawan tahanan akibat pembesaran prostat. Selain itu, pancaran miksi menjadi
lemah oleh karena lumen urethra mengecil dan tahanan di dalam urethra meningkat. Waktu miksi juga bertambah panjang akibat aliran
urin yang terhambat. Otot detrusor yang terus menerus berusaha untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi utnuk mengeluarkan urin
akibat obstruksi jalan kemih akhirnya pun akan melemah akibat ‘kelelahan’. Pada PPJ, otot detrusor gagal berkontraksi cukup lama
untuk menghasilkan tekanan intra vesica yang cukup sehingga kontraksi terputus-putus dan akibatnya miksi pun terputus.
Terputusnya aliran urin menyebabkan adanya sisa urin di dalam vesica urianaria sehingga pasien biasanya merasa belum puas sehabis miksi.
Jika keadaan ini berlanjut pada suatu saat akan terjadi kemacatan total, sehingga penderita tidak mampu lagi miksi. Karena produksi urin terus
terjadi maka pada suatu saat vesika tidak mampu lagi menampung urin sehingga tekanan intra vesika terus meningkat. Apabila tekanan vesika
menjadi lebih tinggi dari pada tekanan spingter dan obstruksi, akan terjadi inkontinensia paradoks. Syamsuhidajat, 2005; Furqan, 2003
Gejala iritasi disebabkan karena hipersensitivitas otot detrusor. Pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran
prostat menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, sehingga vesika sering berkontraksi meskipun belum penuh. Akibat dari hal
commit to user
12 tersebut antara lain bertambahnya frekwensi miksi, nokturia, miksi
sulit ditahan, dan disuria. Gejala dan tanda ini diberi skor untuk menentukan berat keluhan klinik. Syamsuhidajat, 2005
Tekanan intravesika yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian kandung kemih tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan
pada kedua muara ureter ini menimbulkan aliran balik dari kandung kemih ke ureter atau terjadinya refluks vesikoureter. Jika berlangsung
terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan jatuh ke dalam gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi
infeksi. Purnomo, 2008; Syamsuhidajat, 2005 Pada waktu miksi penderita harus selalu mengedan sehingga
lama kelamaan menyebabkan hernia atau hemorroid. Infeksi yang menyertai residual urine akan memperberat gejala, karena akan
menambah obstruksi akibat inflamasi sekunder dan oedem. Purnomo, 2008; Syamsuhidajat ,2005; Furqan, 2003
c. Diagnosis Pembesaran Prostat Jinak