commit to user
12 tersebut antara lain bertambahnya frekwensi miksi, nokturia, miksi
sulit ditahan, dan disuria. Gejala dan tanda ini diberi skor untuk menentukan berat keluhan klinik. Syamsuhidajat, 2005
Tekanan intravesika yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian kandung kemih tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan
pada kedua muara ureter ini menimbulkan aliran balik dari kandung kemih ke ureter atau terjadinya refluks vesikoureter. Jika berlangsung
terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan jatuh ke dalam gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi
infeksi. Purnomo, 2008; Syamsuhidajat, 2005 Pada waktu miksi penderita harus selalu mengedan sehingga
lama kelamaan menyebabkan hernia atau hemorroid. Infeksi yang menyertai residual urine akan memperberat gejala, karena akan
menambah obstruksi akibat inflamasi sekunder dan oedem. Purnomo, 2008; Syamsuhidajat ,2005; Furqan, 2003
c. Diagnosis Pembesaran Prostat Jinak
Pada PPJ, terjadi kenaikan volume kelenjar prostat. Voume kelenjar prostat yang normal adalah 20 cc. Cara mengukur volume
prostat dengan menggunakan USG yaitu dengan rumus: Beckman, 2005
commit to user
13 0,52 ×
æ1 × æ2 × æ3 ð2 d1 = diameter transversal
d2 = diameter longitudinal d3 = diameter sagital
Akan tetapi, PPJ pada dasarnya merupakan hasil diagnosis secara histologi. PPJ berasal dari bertambahnya jumlah sel di zona
transisi kelenjar prostat. Evaluasi mikroskopik membuktikan bahwa bentuk pertumbuhan noduler yang terjadi terdiri dari jumlah yang
bervariasi dari sel-sel pada stroma dan epitel. Pada stroma terdapat jumlah yang bervariasi juga dari kolagen dan otot polos. Perbedaan
predominan komponen histologi dari PPJ ini dapat membantu untuk mengetahui terapi obat yang dapat terespon secara maksimal. Terapi
Alpha-blocker dapat terespon secara maksimal pada pasien PPJ dengan komponen predominan otot polos, sedangkan pada PPJ
dengan predominan komponen epitel merespon dengan lebih baik apabila menggunakan 5-alpha-reductase inhibitor. Pasien dengan
komponen predominan kolagen, sebaiknya menggunakan terapi prstatektomi. Pada prostat normal, perbandingan epitel dengan stroma
pada pemeriksaan histologi adalah 21,6 - 50 : 60 - 78, atau apabila dirata-rata sekitar 1:2. Pada PPJ simtomatik, perbandingan
tersebut dapat berubah hingga menjadi 1:4 atau 1:5. Hal inilah yang kemudian menyebabkan tersumbatnya uretra. Bairy, 2009
commit to user
14 Untuk menentukan derajat obstruksi pada pasien dengan
Lower Urinary Track Symptom
LUTS sebaiknya menggunakan pemeriksaan
pressure flow
. Hal ini dikarenakan, besarnya volume prostat dan volume residu urin tidak selalu berhubungan dengan ada
tidaknya obstruksi maupun dengan beratnya LUTS. Menurut Soetojo, kecepatan aliran urin puncak yang normal apabila 15 mldtk.
Apabila kecepatannya antara 10-15 mldtk, maka telah terjadi obstruksi ringan. Pasien dapat dinilai telah mengalami obstruksi
apabila kecepatan aliran urin puncak 10 mldtk. Prasetyawan, 2003; As’ari, 2009; Soetojo, 2008
Pemeriksaan USG prostat pada PPJ bertujuan untuk menentukan volume Benigna Prostat Hyperplasia, menentukan derajat
disfungsi kandung kemih, menilai bentuk dan besar prostat, menentukan volume residual urine dan menilai pembesaran prostat
jinakganas. Apabila terlihat konsistensi hipoekoik maka dapat dicurigai adanya keganasan. Pemeriksaan ultrasonografi prostat tidak
direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin, kecuali hendak menjalani terapi: a inhibitor 5-
α reduktase, b termoterapi, c pemasangan stent, d TUIP atau e prostatektomi terbuka. Menilai
bentuk dan ukuran kelenjar prostat dapat dilakukan melalui pemeriksaan transabdominal TAUS ataupun transrektal TRUS.
Jika terdapat peningkatan kadar PSA, pemeriksaan USG melalui transrektal TRUS sangat dibutuhkan guna menilai kemungkinan
commit to user
15 adanya karsinoma prostat. AUA, 2003; Rosette, 2001; Arisandi,
2008
Gambar 3. Gambaran PPJ pada Pemeriksaan USG Trans Abdominal Sutton, 2003
Pada pemeriksaan uretrositografi untuk pasien PPJ, tampak adanya kalsifikasi prostat, atau bayangan jaringan lunak,
filling defect
di dasar vesica urinaria, bentuk bulat, jumlah
single
, batas tegas, tepi reguler, ukuran kurang lebih 5 cm. Terdapat juga penyempitan lumen
uretra pars prostatica, gambaran
fish hooking J Shape
pada ujung bawah ureter, pembentukan divertikulum pada Kandung kemih. Selain
itu, pada pemeriksaan, kemungkinan didapatkan juga gambaran striktur uretra. Striktur Uretra yaitu penyempitan lumen uretra disertai
dengan menurunnya elastisitas aringan uretra. Sering terjadi di pars bulbaris lebih kurang 60-70. Malueka, 2007
commit to user
16 Tingkat keparahan penderita PPJ dapat diukur dengan skor
IPSS
Internasional Prostate Symptom Score
diklasifikasi dengan skore 0-7 penderita ringan, 8-19 penderita sedang dan 20-35 penderita
berat Furqan, 2003. Ada juga yang membagi berdasarkan derajat penderita
hiperplasi prostat
berdasarkan gambaran
klinis:
Syamsuhidajat, 2005; Arisandi, 2008 1
Derajat I : Colok dubur : penonjolan prostat ± 1 – 2 cm, batas atas mudah diraba, sisa volume urin 50 ml, berat + 20 gram,
pancaran lemah, dan necturia. 2
Derajat II : Colok dubur: penonjolan prostat jelas, batas atas dapat dicapai, sisa volume urin 50-100 ml, beratnya + 20 – 40 gram,
keluhan miksi terasa panas, sakit, disuria, nucturia bertambah berat, panas badan tinggi menggigil, nyeri daerah pinggang.
3 Derajat III: Colok dubur; batas atas prostat tidak dapat diraba, sisa
volume urin100 ml, penonjolan prostat ± 3 – 4 cm, dan beratnya 40 gram.
4 Derajat IV : Terjadi retensi urin total, inkontinensia, prostat lebih
menonjol dari 4 cm, dan ada penyulit keginjal seperti gagal ginjal, hydroneprosis.
commit to user
17
3. Endapan urin