H. Tata Cara Pembayaran Pajak
Pajak yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 30 tiga Puluh hari sejak terbitnya SKPD, STPD atau Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Keberatanbanding. Pembayaran Pajak harus lunas atau sekaligus ke Kas Daerah Provinsi Sumatera Utara atau PT. Bank Sumut AC 623 atau tempat lain yang
ditunjuk oleh Gubernur. Pembayaran Pajak dilakukan oleh Wajib Pajak dengan menggunakann SSPD, sesuai data yang ada pada SKPD, STPD atau Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatanbanding.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Mekanisme Pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari perhimpunan data objek dan subjek pajak, penentuan pajak yang terutang
sampai pada kegiatan Penagihan Pajak kepada Wajib Pajak serta Pengawasan dan Penyetorannya.
Kegiatan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.
Pendataan Potensi 2.
Penetapan Pajak 3.
Penagihan Pajak 4.
Penyetoran Pajak
1. Pendataan Potensi
Pendataan objeksubjek dilakukan langsung kelapangan dengan mempersiapkan data-data awal, petugas turun kelapangan juga harus
mempunyai surat tugas yang ditanda tangani oleh Ka.UPT
Kegiatan-kegiatan pendataan tersebut meliputi : a.
Jenis Sumber Air Permukaan b.
Lokasi Pemanfaatan Air dekat atau jauh dari PDAM, Danau, Sungai, Waduk dan Rawa
Universitas Sumatera Utara
c. Apakah Air Permukaan tersebut berasal dari air yang mengalir
sungai dan air yang tergenang danau d.
Ada tidaknya izin atau data perizinan dari Pihak yang berwenang e.
Ada tidaknya alat meter air, jika ada supaya dicatat angka terakhir yang tertera di alat meter pada tanggal dimulainya kewenangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memungut Pajak Air Permukaan.
Dan hasil pelaksanaan kegiatan pendatan tersebut dilaporkan kepada Kadispendasum untuk bahan masukan dan untuk menetapkan kebijakan
selanjutnya.
2. Penetapan Pajak
Proses Penetapan Pajak dimulai dari penyampaian Blanko Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD kepada Wajib Pajak yaitu sebelum
berakhir masa pajak 1 minggu sebelum akhir bulan berjalan. Apabila tenggangan waktu 15 hari dilewati dan wajib pajak tidakbelum
menyampaikan SPTPD ke Kantor UPTD, maka petugas harus mendatangi alamat wajib pajak untuk:
a. Mempertanyakan, meminta SPTPD yang telah diisi dan ditanda
tangani oleh wajib pajak. b.
Melakukan pemeriksaan data SPTPD dengan data alamat air. c.
Mencatat Kubikasi air yang diambil dan di manfaatkan.
Universitas Sumatera Utara
d. Apabila meteran rusak peetugas UPTD membuat panaksiran air sesuai
dengan penetapan bulan lalu. Setelah memproleh data lapangan berdasarkan SPTPD atau data alat
meteran air atau penaksiran kubikasi, Maka langkah kedua adalah sebagai berikut:
1. Menghitung besarnya pajak trutang dengan teliti dan tepat.
2. Menuangkan hasil perhitungan pajak terutang ke blanko Surat
Ketatapan Pajak Daerah. 3.
SKPD yang telah ditanda tangani oleh Ka.UPTD dikirimkandisampaikan kepada Wajib Pajak lembar asli dengan
memakai ekspedisi dengan tanda terima. 4.
Apabila tenggang waktu 30 hari dilewati dan wajib pajak belum melunasi kewajibannya, maka akan dikenakan sanksi administrasi
sebesar 2 dalam sebulan. 5.
Data SPTPD, SKPD, STPD, dicatat dalam Buku Induk Potensi Pajak Air Permukaan, Kartu Kendali, Buku Penetapan Pembayaran.
6. Apabila 7 hari setelah tanggal jatuh tempo wajib pajak belum melunasi
kewajibannya, maka petugas harus menerbitkan surat teguran, 7 hari kemudian belum juga dibayar akan diberikan surat peringatan, 7 hari
selanjutnya tetap belum dibayar maka akan diberi surat perintah penagihan seketika dan sekaligus Surat Paksa.
Apabila dengan adanya surat paksa ini wajib pajak belum juga melunasi kewajibannya, maka 3 hari setelah keluarnya surat paksa pejabat yang
Universitas Sumatera Utara
berwenang akan mngeluarkan surat perintah pelaksanaan penyitaan. Hal ini disebut sebagai tindakan represif, diaman tindakan ini merupakan tindakan
terakhir untuk menegakkan wibawa Peraturan Daerah.
3. Penagihan Pajak
Penagihan Pajak dilakukan apabila batas waktu 30 tiga puluh hari sudah dilewati dan wajib pajak belum juga melunasi kewajibannya, Blanko
yang dipakai adalah Blanko STPD yang ditanda tangani oleh Ka.UPTD. Penggunaan SPTPD dapat dihindari apabila sebelum 30 hari, wajib
pajak yang bersangkutan datang membayar dan melunasi kewajibannya. Sejalan dengan tugas pokok Dispenda perlu dilakukan upaya-upaya agar wajib
pajak segera melunasi kewajibannya sebelum jatuh tempo, antara lain sebagai berikut :
a. Sosialisasi oleh petugas lapangan dengan wajib pajak pada saat
menyampaikan SPTPD maupun SKPD. b.
Melakukan pendekatan secara informal dengan wajib pajak dalam arti positif
c. Memberi penjelasan kepada wajib pajak bahwa pajak Air
Permukaan dipungut berdasarkan penetapan pajak yang sudah dihitung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Kegiatan yang proaktif, yaitu dengan datangnya petugas ke tempat
wajib pajak sebelum jatuh tempo masa pajaknya.
Universitas Sumatera Utara
e. Dalam laporan bulanan harus disampaikan data penetapan, realisasi
dan penagihan.
4. Penyetoran Pajak
Berdasarkan SKPD, wajib pajak datang membayar dan melunasi hutang pajaknya. Pembayaran dari wajib pajak diterima oleh Pemegang Kas
Pembantu PKP dengan menerbitkan SSPD sebagai bukti pembayaran dan harus divalidasi register Ka.SSPD yang asli diserahkan kepada wajib Pajak.
Pemegang Kas Pembantu PKP wajib menyetor secara bruto ke AC 623 pada PT. Bank Sumut yang ada diwilayah kerja UPTD. Penerimaan Hasil
pemungutan Pajak Air Permukaan selain dibukukan dalam Buku Kas Umum juga harus dibukukan dalam Buku Kas Pembantu.
Tindakan SPTPD, SKPD, STPD atau SSPD disusun berurutan dan pendistribusian lembaran SPTPD, SKPD, STPD atau SSPD sesuai petunjuk
dalam blanko.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
B. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Air Permukaan Tahun Anggaran 2012 SD 2013
Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu Daerah otonomi yang memiliki hak Ekonomi yang luas. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah Sumatera Utara dituntut untuk dapat mengisi keuangan daerah sendiri, baik melalui Pajak ataupun
sumber-sumber kekayaan Daerah lainnya. Untuk membiayai keuangan daerah tersebut, pemerintah menetapkan Undang-undang mengenai Pemungutan
Pajak yaitu Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan adanya Peraturan Daerah tersebut, maka ditindak
lanjuti dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 23 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Air Pajak Permukaan di Provinsi
Sumatera Utara, dimana nantinya kontribusi dan Pajak ini diharapkan dapat membantu dan mengisi Keuangan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui Penerimaan Pajak Air Permukaan tahun 20122013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tahun Target
Realisasi Petambahan
2009 12.000.000.000
10.930.411.537 -
2010 13.500.000.000
12.319.784.446 138.937.290.900
2011 12.600.000.000
19.310.323.273 699.053.882.700
2012 50.000.000.000
28.171.850.002 886.152.672.900
2013 40.000.000.000 16.721.826.195
1.145.002.380.700 2013 Keadaan sd Juni 2013
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi dari target Penerimaan Pajak Air Permukaan untuk Tahun 2009 yang telah di tetapkan DISPENDA Provinsi
Sumatera Utara adalah Rp. 10.930.411.537, penerimaan Pajak Air Permukaan pada Tahun 2010 adalah Rp. 12.319.784.446, kemudian penerimaan Pajak Air
Permukaan pada Tahun 2011 adalah Rp. 19.310.323.273, sedangkan penerimaan Pajak Air Permukaan pada Tahun 2012 adalah Rp. 28.171.850.002, dan pada
tahun 2013 ini penerimaan Pajak Air Permukaan adalah sebesar Rp. 16.721.826.195. Maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan Pajak Air
Permukaan dari Tahun 2009 sampai 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp. 6.470.926.195.
Universitas Sumatera Utara
C. Hambatan-hambatan Utama yang menyebabkan Masih Banyaknya Wajib Pajak tidak membayar Pajak Air Permukaan
1. Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak air
permukaan khususnya yang bergerak di bidang door smeer cuci mobil Sekala Kecil
2. Masih enggannya perusahaan untuk memberikan data yang akurat
seperti data ubikasi pemakaian dan jumlah titik pengambilan 3.
Jauhnya lokasi objek pajak 4.
Wajib Pajak tidak mampu membayar Pajak 5.
Penunggakan Pajak oleh Wajib Pajak
D. Upaya – upaya yang Dilakukan Oleh Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan :
1. Melakukan Koordinasi dengan Kabupatenkota.
2. Pengadakan Koordinasi dengan di Badan Perizinan Pelayanan terpadu
Provinsi sumatera utara dalam memperolaeh data izin pemakaian Air permukaan Baru.
3. Melakukam Up-Date potensi guna memperoleh data potensi air
permukaan yang akurat setiap tahunnya 4.
Mengintensifkan Pemungutan Pajak air permukaan setiap tahunnya
Universitas Sumatera Utara
5. Melakukan Koordinasi dengan PLN Kitlur Sumbagut untuk
memperoleh data perusahaan swasta yang bergerak di bidang ketenagaan listrik.
E. Faktor- faktor yang Mendukung dan Menghambat Pemungutan Pajak Air Permukaan