Uraian Teoritis Ruang Lingkup PKLM

2.3 Bagi Lembaga Pendidikan Universitas Sumatra Utara a. Sebagai sarana untuk mempromosikan sumber daya manusia yang ahli dan sesuai dengan keahliannya. b. Meningkatkan kerja sama antara Universitas Sumatera Utara dengan Kantor Dispenda Provinsi Sumatera Utara. c. Membangun dunia kerja untuk diuji secara nyata melalui praktik kerja lapangan pada mahasiswa. d. Meningkatkan pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan Lembaga Pendidikan Nasional khususnya Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis

1. Pengertian Pajak Daerah Menurut undang-undang No.28 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 10 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan untuk Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Fungsi Pajak 2.1 Fungsi penerimaan Budgeter Pajak Berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Universitas Sumatera Utara 2.2 Fungsi Mengatur Reguler Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi Waluyo, 2009:6 3. Pengertian Pajak Air Permukaan 3.1 Air Permukaan adalah air yang berada diatas permukaan bumi tidak termasuk air laut. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 Pasal 21 tentang Pajak Air Permukaan yang berisi bahwa pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan adalah Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan digunakan untuk orang pribadi atau badan, kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat. 3.2 Objek pajak penagmbilan dan pemanfaatan air permukaan, adalah pengambilan air permukaan, pemanfaatan air permukaan danatau pengambilan dan pemanfaatan air permukaan. 3.3 Subjek Pajak Air Permukaan adalah Orang Pribadi atau Badan yang dapat melakukan pengambilan danatau Pemanfaatan air Permukaan. 3.4 Tarif Pajak Air Permukaan ditetapkan paling tinggi 10 sepuluh persen. Tarif Pajak Air Permukaan ditetapkan dengan peraturan daerah.

D. Ruang Lingkup PKLM

Adapun yang menjadi ruang lingkup yang paling dasar dalam melakukan kegiatan PKLM ini sehingga dapat terealisasi dan mudah dimengerti, maka Universitas Sumatera Utara penulis terlebih dahulu membatasi kegiatan dengan masalah-masalah pokok yang akan diteliti dan akan di bahas: a. Mekanisme pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan. b. Cara menghitung Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan. c. Saat terjadinya Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan. d. Penetapan target dan realisasi Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan pada tahun anggaran 2012-2013. e. Hambatan yang ditemui dan upaya yang dapat dilakukan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dalam memungut Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan. E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Adapun yang menjadi metode praktik kerja lapangan mandiri antara lain: 1. Tahapan Persiapan Pada tahapan ini penulis melakukan berbagai persiapan, dimulai dari mempersiapkan judul PKLM, lokasi PKLM, mengajukan proposal hingga diseminarkan dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Studi Literatur Penulis mencari sumber-sumber bacaan, seperti buku-buku, surat keputusan menteri keuangan dan dirjen pajak serta undang-undang dan segala sesuatu yang berhubungan dan bisa dijadikan sumber oleh penulis dalam melakukan praktik kerja ini. Universitas Sumatera Utara 3. Observasi Lapangan Penulis melakukan Observasi atau pengamatan lapangan di kantor Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara mengenai Objek PKLM. 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang berhubungan dengan Mekanisme Pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan melalui penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 5. Analisa Data Dan Evaluasi Penulis ingin menganalisa data, mengevaluasi data tentang target penerimaan dan realisasi penerimaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan. F. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara Interview Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkompeten dan menambah objektif yang berkaitan dengan kebutuhan untuk melengkapi. 2. Observasi Yaitu kegiatan yang mengumpulkan data dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak Universitas Sumatera Utara instansi dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memilki resiko tinggi. 3. Dokumentasi Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi dalam hal ini Dispenda Provinsi Sumatera Utara. G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PKLM Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam hal ini di uraikan mengenai latar belakang PKLM tentang Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan, pembahasan dan penjelasan tujuan, penjelsan serta bentuk sistematika penulisan laporan PKLM. BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Dalam hal ini penulis menguraikan gambaran umum dari Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara tentang sejarah singkat, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran pegawai. BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK Dalam hal ini penulis menguraikan secara sistematis mengenai gambaran umum pajak pengambilan dan Universitas Sumatera Utara pemanfaatan air permukaan, pengertian, ketentuan umum, nama objek dan subjek, tarif pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dan cara perhitungan pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan, proses pemungutan pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan, dasar pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dan saat terjadinya pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan. BAB IV ANALISIS EVALUASI Dalam bab ini diuraikan penganalisaan terhadap data yang didapat serta mengavaluasi tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu yang diperoleh dari totalitas penelitian. Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan Sekretariat sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 102IIGSU tanggal 6 maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat Keuangan. Sebagai konsekuensi perubahan tersebut maka Bagian Pajak dan Pendapatan mengalami perubahan menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137IIGSU sebagai tindaklanjut Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7 15 3 74,sehingga sejak tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan statusnya menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Selanjutnya, melaluu SK Mendagri No. KUPD 3 12 43 tertanggal 1 September 1975 tentang “Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Seluruh Indonesia”, Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah. Semula pembentukannya di lakukan berdasarkan SK gubernur Sumatera Utara Nomor 143 II GSU, yang lebih lanjut Universitas Sumatera Utara keberadaanya di perkuat dengan perdan provinsi sumatera utara nomor 4 tahun 1976 mulai berlaku tanggal 31 maret 1976 . Sebagai tindaklanjut dari UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan Peraturan Daerah Perda Nomor 3 Juli 2001 tentang Dinas-Dinas sebagai Institusi teknis, yang membantu Pemerintah Provinsi Gubernur dalam melaksanakan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan medebewind. Salah satu Dinas tersebut adalah DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA DISPENDAPROVSU. Mengingat luasnya wilayah kerja dari Dinas Pendapatan yang meliputi seluruh wilayah Sumatera Utara maka untuk efesiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksinya maka dibentuklah UPTDUnit Pelaksana Teknis Dinas sebelumnya disebut cabang dinas.Sebagai penyelenggara sebagian kewenangan pemerintahan maupun tugas dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah, Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara memiliki peranan yang sangat strategis yakni : “sebagai pengelola utama sumkber Pendapatan Asli Daerah PAD yang digunakan mendanai belanja Provinsi Sumatera Utara, dengan berpedoman pada prinsip akuntabilitas, transparansi, efisien, dan efektif”. Dengan peran yang strategis ini, Dinas Pendapatan Daerah dituntut untuk : Universitas Sumatera Utara 1. Mampu meningkatkan PAD secara terus menerus khusunya penerimaan dari Pajak Daerah dan Retribusi Jasa Ketatausahaan. 2. Mampu mewujudkan pelayanan prima exelent service dalam pelaksanaan administrasi Pajak Daerah dan Retribusi 3. Mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pajak. 4. Mampu mengoptimalkan kewenangan di bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah diberikan. Mengingat luasnya wilayah pengelolaan pajak Provinsi Sumatera Utara, maka sejak dibentuk tanggal 1 September 1975 dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, secara bertahap dilakukan pembentukanpengembangan Unit Pelaksana Tugas Dinas. Dalam perkembangannya, pada beberapa Unit Pelaksana Tugas Dinas Sampai tahun 2004, telah dibentuk sebanyak 14 Unit Pelaksana Tugas Dinas, yang sekaligus terkait, yakni : 1. UPTD MEDAN UTARA ; wilayah kerja sebagian kota Medan dan kabupaten Deli serdang; 2. UPTD MEDAN SELATAN; wilayah kerja sebagian kota Medan dan kabupaten Deli Serdang. 3. UPTD BINJAI; wilayah kerja kota Binjai dan Kabupaten Langkat 4. UPTD TEBING TINGGI; wilayah kerja kota Tebing Tinggi dan sebagian kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara 5. UPTD SIBOLGA; wilayah kerja kota Sibolga dan kabupaten Tapanuli Tengah 6. UPTD PEMATANG SIANTAR; wilayah kerja kota Pematang Siantar dan kabupaten Simalungun 7. UPTD KISARAN; wilayah kerja Kabupaten Asahan dan kota Tanjung Balai 8. UPTD GUNUNG SITOLI; wilayah kerja Kabupaten Nias 9. UPTD SIDIKALANG; wilayah kerja Kabupaten Dairi 10. UPTD PADANG SIDEMPUAN; wilayah kerja Kabupaten Tapanuli Selatan dan Padang Sidimpuan 11. UPTD RANTAU PRAPAT; wilayah kerja Kabupaten Labuhan Batu 12. UPTD BALIGE; wilayah kerja Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir 13. UPTD KABANJAHE; wilayah kerja Kabupaten Tanah Karo 14. UPTD PANYABUNGAN; wilayah kerja Kabupaten Mandailing Natal

B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara