Universitas Sumater a Utara
4.5.2 Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah mengunakan program komputer perangkat lunak. Hasil disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel
tabulasi silang, serta diagram sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui profil pasien STEMI yang dirawat di ruang CVCU RSUP H.Adam Malik pada
bulan Januari-Juli 2015.
4.6. Definisi Operasional Tabel 4.1 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operational
Alat Ukur
Hasil Pengukuran
Skala
1. STEMI
Gejala karateristik dari Iskemik
miokard dimana pemeriksaan
Elektrokardiografi menunjukkan
elevasi segmen ST dan keluarnya
biomarker yang merupakan hasil
dari nekrosis miokard
Rekam Medik
Ya
Tidak
Nominal
2. Jenis
Kelamin Jenis kelamin
pasien STEMI yang dirawat
Rekam Medik
Laki-Laki
Perempuan
Nominal
3. Usia
Usia pasien STEMI yang
Rekam
45 Ordinal
Universitas Sumater a Utara
dirawat Medik
45-60
60
4. Suku
Suku pasien STEMI yang
dirawat Rekam
Medik
Batak
Aceh
Jawa Nominal
5. Status
merokok Status merokok
pasien STEMI yang dirawat
Rekam Medik
Perokok
Non perokok
Nominal
6. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah
14090 mmHg Rekam
Medik
Normal
Pre-Hipertensi
Derajat 1
Derajat 2 Ordinal
7. LDL
Peningkatan kadar kolestrol
LDL 130 mgdL Rekam
Medik
130 mgdL
130 mgdL Nominal
8. Obesitas
Hasil pembagian antara berat badan
dengan kuadrat dari tinggi badan
Rekam Medik
BMI normal :
18,5-24,9
Overweight : 25-25,9
Obesitas :30
Tidak tercatat
Nominal
Universitas Sumater a Utara
9. Onset STEMI
Sudah berapa lama
terkena serangan
pertama? Rekam
Medik
12 jam
12 jam Nominal
10. Mortalitas Angka
mortalitas di rumah sakit
pada pasien STEMI
Rekam Medik
Meninggal
Hidup
Nominal
Universitas Sumater a Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil Penelitian
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pembacaan data rekam medis pasien dengan STEMI pada periode bulan Januari 2015 – Juli
2015.Data rekam medis yang telah dikumpulkan kemudian dianalisa sehingga didapatkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini.
5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani,
Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502MenkesSKIX1991 dan rumah sakit umum kelas A berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.335MenkesSKVII1990. Rumah sakit ini juga merupakan pusat rujukan kesehatan bagi wilayah pembangunan A yang
meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh, sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang beragam.
Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menyimpan data rekam medis seluruh pasien yang dilayani di rumah sakit
ini.Data dalam penelitian ini berasal dari rekam medis yang disimpan dalam instalasi tersebut.
5.1.2. Deskripsi karakteristik
Karakteristik yang digunakan untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien dengan STEMI di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik periode Januari 2015 – Juli 2015.Jumlah keseluruhan pasien STEMI adalah sebanyak 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumater a Utara
Tabel 5.1. Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi n Persentase
Laki – laki 27
79,4 Perempuan
7 20,6
Total 34
100,0 Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah pasien laki – laki
dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang 79,4 dan perempuan sebanyak 7 orang 20,6 dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang.
Tabel 5.2. Distribusi Sampel Menurut Usia Usia
Frekuensi n Persentase
50 tahun 6
17,5 51 – 60 tahun
13 38,2
61 – 70 tahun 11
32,3 70 tahun
4 11,7
Total 34
100 Berdasarkan Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang 17,5, diantara 51 hingga 60 tahun sebanyak 13 orang 38,2, diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang
32,3, dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang 11,7. Usia terendah pasien dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata –
rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun.
Tabel 5.3. Distribusi Sampel Menurut Suku
Suku Frekuensi n
Persentase Batak
30 88,2
Jawa 2
5,9 Aceh
2 5,9
Total 34
100
Universitas Sumater a Utara
Berdasarkan Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang 88,2, suku Jawa adalah sebanyak 2 orang
5,9, dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang 5,9 dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang.
5.1.3. Hasil analisa data Tabel 5.4. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Status Merokok
Berdasarkan Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang 44,1,dan tidak merokok sebanyak 19 orang
55,9. Tabel 5.5. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Hipertensi
Berdasarkan Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang 52,9, dan tidak Hipertensi sebanyak 16 orang
47,1. Status Merokok
Frekuensi n Persentase
Ya 15
44,1 Tidak
19 55,9
Total 34
100
Hipertensi Frekuensi n
Persentase Ya
18 52,9
Tidak 16
47,1 Total
34 100,0
Universitas Sumater a Utara
Tabel 5.6. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Dislipidemia
Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan dislipidemia sebanyak 11 orang 32,4, dan tidak Dislipidemia sebanyak 23
orang 67,6.
Tabel 5.7. Distribusi Pasien dengan STEMI dengan Obesitas
Berdasarkan Tabel 5.7. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang 14,7, dan tidak obesitas yaitu 29 orang 85,3.
Tabel 5.8. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Onset Serangan Onset
Frekuensi n Persentase
12 jam 21
61,8 12 jam
13 38,2
Total 34
100,0 Berdasarkan Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan
Onset 12 jam sebanyak 21 orang 61,8, sedangkan dengan Onset 12 jam sebanyak 13 orang 38,2.
Dislipidemia Frekuensi n
Persentase Ya
11 32,4
Tidak 23
67,6 Total
34 100
Obesitas Frekuensi n
Persentase Ya
5 14,7
Tidak 29
85,3 Total
34 100,0
Universitas Sumater a Utara
Tabel 5.9. Distribusi Pasien dengan STEMI Berdasarkan Mortalitas
Berdasarkan Tabel 5.9. dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang 79,4 dan
meninggal di Rumah Sakit sebanyak 7 orang 20,6.
5.2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Profil Pasien STEMI yang di rawat di ruang CVCU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada
bulan Januari – Juli tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap data rekam medis pasien STEMI, diperoleh data sebanyak 34 sampel
dari Januari 2015 – Juli 2015 yang memenuhi kriteria inklusi.
Gambaran karakteristik sampel menurut jenis kelamin
Pada penggolongan sampel menurut jenis kelamin,jumlah pasien laki – laki dengan STEMI adalah sebanyak 27 orang 79,4 dan perempuan sebanyak
7 orang 20,6 dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Septiani dkk,di salah satu rumah sakit di bandung tahun 2014 yang menunjukkan total
pasien dewasa yang didiagnosis menderita CAD STEMI adalah 53 pasien, dengan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien perempuan 45,28.
22
Gambaran karakteristik sampel menurut usia
Pada penggolongan sampel menurut Usiajumlah pasien STEMI dengan usia dibawah 50 tahun adalah sebanyak 6 orang 17,5, diantara 51 hingga 60
Mortalitas Frekuensi n Persentase
Hidup 27
79,4 Meninggal
7 20,6
Total 34
100,0
Universitas Sumater a Utara
tahun sebanyak 13 orang 38,2, diantara 61 hingga 70 tahun sebanyak 11 orang 32,3, dan diatas 70 tahun sebanyak 4 orang 11,7. Usia terendah pasien
dengan STEMI adalah 42 tahun, sedangkan yang tertinggi adalah 80 tahun. Rata – rata usia pasien adalah 59 tahun dengan usia terbanyak 52 tahun.
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward
August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun 2010 yang menunjukkan total pasien dengan umur kurang dari 40 tahun yaitu 4
pasien 4,82 , pasien dengan umur 40-49 tahun yaitu 11 pasien 13,41 , pasien infark miokard yang berumur 50-59 tahun terdapat 27 pasien 31,32 ,
pasien infark miokard yang berumur 60-69 tahun terdapat 28 pasien 33,73 dan pasien yang berumur lebih dari 70 tahun terdapat 13 pasien 15,66 .
23
Gambaran karakteristik sampel menurut Suku
Pada penggolongan sampel menurut Suku dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan suku Batak adalah sebanyak 30 orang 88,2, suku Jawa
adalah sebanyak 2 orang 5,9, dan suku Aceh adalah sebanyak 2 orang 5,9
dari keseluruhan sampel sebanyak 34 orang. Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI Berdasarkan Status Merokok
Pada penggolongan sampel menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI yang merokok sebanyak 15 orang
44,1,dan tidak merokok sebanyak 19 orang 55,9. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien didapatkan bahwa merokok dapat memicu terjadinya STEMI sebanyak 18 pasien 21,69.
23
Universitas Sumater a Utara
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI dengan Hipertensi
Pada penggolongan sampel menurut Hipertensi bahwa jumlah pasien STEMI dengan Hipertensisebanyak 18 orang 52,9, dan tidak Hipertensi
sebanyak 16 orang 47,1. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien STEMI adalah 366 orang dimana 234 orang dengan riwayat hipertensi 63,9 dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 132
orang 36,1.
26
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI denganDislipidemia
Pada penggolongan sampel menurut Kolestrol menunjukkan bahwa jumlah pasien STEMI dengan Dislipidemia sebanyak 11 orang 32,4, dan
tidak Disipidemial sebanyak 23 orang 67,6. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Zahara dkk.di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumbar pada tahun 2011 yang menunjukkan
total pasien STEMI dengan kadar kolestrol LDL tinggi sebanyak 44 orang 44,9 dan tidak kolestrol sebanyak 54 orang 55,1.
25
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMIdengan Obesitas
Pada penggolongan sampel menurut Obesitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan obesitas yaitu 5 orang 14,7, dan tidak obesitas yaitu 29
85,3. Hasil yang berbeda didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan
sebelumnya di Amerika. Penelitian yang dilakukan oleh Basoor Adkk.di St. Joseph Mercy Oakland hospital pada tahun 2011 didapati persentase pasien
obesitas dengan STEMI adalah 78 dan tidak obesitas adalah 35.
24
Universitas Sumater a Utara
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan onset serangan
Pada penggolongan sampel menurut onset serangan dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI dengan Onset 12 jam sebanyak 21 orang 61,8,
sedangkan dengan Onset 12 jam sebanyak 13 orang 38,2. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Edward August Wahyu dkk. RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO pada tahun
2010 yang menunjukkan total pasien infark Miokard dengan Elevasi ST STEMI berdasarkan onset serangan jam. Pada infark miokard dengan onset serangan 0
sampai dengan 3 jam didapatkan pada 11 pasien 13,25 yang dirawat, pada infark miokard dengan onset serangan 4 sampai 6 jam didapatkan sebanyak 9
pasien 10,84, pada infark miokard dengan onset serangan 7 sampai 9 jam didapatkan sebanyak 11 pasien 13,25, pada infark miokard dengan onset
serangan 10 sampai 12 jam didapatkan sebanyak 7 pasien 8,43 dan pada infark miokard dengan onset serangan lebih dari 12 jam didapatkan sebanyak 45 pasien
54,22.
23
Gambaran distribusi frekuensi pasien STEMI berdasarkan Mortalitas
Pada penggolongan sampel menurut mortalitas dapat dilihat bahwa jumlah pasien STEMI yang mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak sebanyak 7
orang 20,6 dan yang tidak mengalami mortalitas di Rumah Sakit sebanyak 27 orang 79,4.
Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Rembek M
dkk.di universitas Kedokteran Lodz, Poland, Departemen Kardiologi pada tahun 2010 yang menunjukkan pasien yang berhasil bertahan hidup di Rumah Sakit
Lodz sebanyak 89 dan angka kematiannya didapatkan sekitar 11.
26
Universitas Sumater a Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan