Pemeriksaan Fisik Elektrokardiografi Biomarker

Universitas Sumater a Utara grafting CABG. 20 2.9 Diagnosa 2.9.1 Anamnesis Diagnosa STEMI menjadi lebih kuat jika keluhan tersebut ditemukan pada pasien dengan ada penyakit arterosklerosis non koroner, diketahui mempunyai PJK dan atas dasar pernah mengalami infark miokard bedah pintas koroner IKP, mempunyai faktor risiko umur, hipertensi, merokok, dislipidemia, DM, riwayat PJK dini dalam keluarga . Keluhan pasien dengan iskemi dapat berupa nyeri dada yang tipikal seperti rasa terbakar, tertekan atau berat pada daerah retrosternal, dan menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area inters kapular, bahu atau epigastrium. Keluhan ini dapat berlangsung intermiten atau persisten lebih dari 20 menit . Keluhan sering disertai mual atau muntah, nyeri abdominal, sesak napas, sinkop dan diaphoresis. 15

2.9.2 Pemeriksaan Fisik

Pasien dengan gejala yang sedang berlangsung biasanya berbaring diam di tempat tidur dan pucat dan mengeluarkan keringat. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai :  Umum : kecemasan, sesak, keringat dingin, tekanan darah 80 - 90 mmHg, HR : takikardia, RR meningkat, suhu badan tinggi dalam 24 - 48 jam.  Leher : normal atau sedikit peningkatan TVJ.  Jantung : S1 lemah, S4 dan S3 gallop, keterlambatan pengisian kapiler.  Paru : mengi dan rongki bila terdapat gagal jantung.  Ekstremitas : normal atau dingin. 16

2.9.3 Elektrokardiografi

Diagnosis pada ST Elevation STEMI ditegakkam berdasarkan EKG yaitu adanya elevasi segmen ST 1 mm pada sadapan ekstremitas dan 2 mm pada sadapan prekordial. Sebagian besar pasien dengan presentasi awal elevasi segmen ST mengalami evolusi menjadi gelombang Q pada EKG yang akhirnya Universitas Sumater a Utara didiagnosis infark miokard gelombang Q. Jika obstruksi trombus tidak total, obstruksi bersifat sementara atau ditemukan banyak kolateral, biasanya tidak ditemukan elevasi segmen ST. Pasien tersebut biasanya mengalami angina pektoris tak stabil atau NSTEMI. Gelombag yang diukur EKG merupakan hasil dari pola kontraksi dan relaksasi dari berbagai bagian jantung. Gelombang khusus yang terlihat dalam EKG dinamakan dengan huruf, yaitu : a Gelombang P, berhubungan dengan kontraksi atrium bGelombang QRS, berhubungan dengan kontraksi ventrikel c Gelombang T dan U, gelombang yang mengikuti kontraksi ventrikel Gelombang ST yang elevasi mencemirkan arteri di jantung tersumbat dan mengalami ketebalan. 17 Gambar 2.2 ST-Elevasi Miokard Infark 13

2.9.4 Biomarker

Pertanda biomarker kerusakan jantung yang dianjurkan untuk diperiksa adalah creatinine kinase CK-MB dan troponin IT dan dilakukan secara serial. Troponin T harus digunakan sebagai penanda optimal untuk pasien STEMI yang disertai kerusakan otot skeletal, karena pada keadaan ini juga akan di ikuti peningkatan CK-MB. a CKMB : meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai Universitas Sumater a Utara puncak dalam 10-24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari. Operasi jantung, miokarditis dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB. bTroponin T : enzim ini meningkat setelah 2 jam bila infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan masih dapat dideteksi setelah 5-14 hari. c Pemeriksaan lainnya : mioglobin, creatinine kinase dan lactic dehidrogenase. 4 2.10 Penatalaksanaan 2.10.1