yang terjadi terhadap anak perempuan di Nias dan berusaha untuk menuliskan kontribusi yang diberikan oleh anak perempuan dalam keluarganya.
I.2. Perumusan Masalah
Masyarakat Nias menganut sistem patrilineal yang sangat mengutamakan anak laki-laki baik sebagai penerus keturunan, pewaris dari harta warisan, dan
tumpuan harapan orang tua. Sehingga, anak perempuan tidak mendapat tempat didalamnya.
Dipilihnya anak perempuan sebagai objek penelitian didasarkan atas pengamatan bahwa adanya kesenjangan nilai antara anak perempuan dan anak
laki-laki. Setiap keluarga akan berusaha dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan anak laki-laki.
Secara sederhana penelitian ini dilakukan untuk melihat nilai anak perempuan dalam ekonomi keluarga karena diduga kedudukan dan peran anak
perempuan lebih rendah dari pada anak laki-laki tetapi kontribusi yang mereka berikan dalam keluarga sangat besar. Berdasarkan uraian latar belakang masalah,
maka perumusan masalah penelitian ini adalah: - Bagaimana nilai anak dalam ekonomi keluarga Nias dari segi ekonomis,
sosial dan psikologis. 1. Nilai ekonomis anak:
a. Anak perempuan dan anak laki-laki sebagai sumber tenaga kerja dan penghasilan dalam keluarga.
b. Anak perempuan dan anak laki-laki sebagai investasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai sosial anak: a. Anak perempuan sebagai pengembang hubungan keluarga.
b. Anak laki-laki sebagi penerus keturunan dan pewaris dari harta warisan.
3. Nilai psikologis anak: a. Anak perempuan dan anak laki-laki sebagai pembawa
kebahagiaan. b. Anak perempuan dan anak laki-laki sebagai tumpuan harapan
orangtua dan tempat bernaung di hari tua. - Bagaimana hubungan atau akibat nilai anak dengan kontribusi yang
diberikan anak dalam kegiatan ekonomi keluarga.
I.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sisobambowo Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias. Kecamatan Mandrehe merupakan wilayah Kabupaten Nias dan
penduduknya masih memegang hukum adat Nias. Menurut pengamatan penulis, di Desa Sisobambowo kehadiran seorang
anak sangat diharapkan dalam keluarga. Bila dalam keluarga masih belum dikaruniai anak terutama anak laki-laki, maka ada kecendrungan mereka akan
mengangkat seorang anak yang nantinya akan dianggap sebagai anak kandung. Anak perempuan mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar dalam
lingkungan keluarganya. Anak perempuan mulai dari kecil, dewasa hingga menikah pun mereka masih tetap memberikan kontribusi kepada keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian