Kompensasi Langsung Kompensasi Tidak Langsung Insentif

2. Kompensasi tidak langsung Adalah pemberian bagian keuntungan atau manfaat lainnya bagi para pekerjaan diluar gajiupah tetap, dapat berupa uang atau barang. 3. Insentif. Adalah penghargaan yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu.

II.3.1 Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung merupakan upah dan gaji yang dibayarkan kepada karyawan. Ada beberapa cara penghitungan atau pertimbangan dasar dalam melakukan penyusunan upah dan gaji, antara lain: • Upah menurut prestasi kerja. • Upah menurut lama kerja. • Upah menurut senioritas. • Upah menurut kebutuhan. Untuk melakukan penggajian yang tepat, perlu dilakukan survei penggajian yang dilakukan oleh perusahaan. Survei yang dilakukan menyangkut berapa besarnya gaji yang diterima dengan poin-poin tertentu.

II.3.2 Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: • Jaminan keamanan dan kesejahteraan kerja. Universitas Sumatera Utara • Pembayaran upah selama tidak bekerja. • Pelayanan bagi pekerja. Yang termasuk kompensasi tidak langsung ini adalah kompensasi pelengkap. Kompensasi pelengkap merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket dan program pelayanan karyawan, dengan maksud untuk mempertahankan keberadaan karyawan dalam jangka panjang.

II.3.3 Insentif

Insentif tujuannya diberikan untuk memotovasi pegawai. Insentif tidak hanya dalam bentuk fisik seperti uang saja namun juga bisa dalam bentuk non fisik, misalnya kebutuhan emosi dan intelektual. Gaji tidak secara otomatis menjamin orang menyukai pekerjaannya. Dalam memotivasi pegawai, perlu dilakukan beberapa kombinasi yang tepat dan diberikan pada waktu yang tepat pula. Kombinasi antara kebutuhan fisik dan non fisik. Beberapa sifat dasar dalam sistem pengupahan insentif yakni: • Pembayarannya diupayakan agar cukup sederhana sehingga dimengerti dan dihitung oleh karyawan yang bersangkutan. • Upah insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja sehingga efisiensi kerja juga meningkat. • Pelaksanaan pengupahan insentif hendaknya cukup cepat sehingga karyawan yang berprestasi lebih, cepat merasakannya. • Penentuan standar kerja ataupun produksi hendaknya secermat mungkin. Universitas Sumatera Utara

II.4 Wartawan

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

2 59 173

Penerapan Byline dan Integritas Wartawan (Studi deskriptif tentang penerapan byline terhadap integritas wartawan harian Medan Bisnis)

2 61 112

PANDANGAN TENTANG CITIZEN JOURNALISM MENURUT AKTIFIS AJI DAN PWI (Studi Komparasi Pada Aktifis AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Dan Aktifis PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di Malang

3 9 146

GAJI WARTAWAN DAN INDEPENDENSI

0 12 124

Hubungan Keanggotaan Wartawan dalam Organisasi Pers dengan Pengetahuan tentang Kode Etik Jurnalistik (Studi Eksplanatif terhadap Wartawan Anggota PWI Cabang Yogyakarta).

0 4 16

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Konstruktivisme - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 T

0 0 9

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14

Konstruksi Pemahaman Wartawan Terhadap UU KIP (Studi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Wartawan Aliansi Jurnalis Independen Cabang Medan Dalam Memahami Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik)

0 0 14