BAB II URAIAN TEORITIS
A. Peneliti Terdahulu Hasil penelitian Dalimunthe 2002 berjudul : “ Pengaruh Karakteristik
Individu, Kewirauwsahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir Di
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Dan Riau” menyatakan bahwa hasil
pengujian pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha mempunyai pengaruh langsung, positif dan signifikan.
Abrar 2001 berjudul : “Faktor–Faktor Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha pada Warung Internet Binjai Kota”
menyebutkan bahwa faktor-faktor kewirausahaan terdiri dari yang terdiri dari visi, perencanaan, motivasi, kreativitas, peluang, percaya diri, berani mengambil
resiko, adaptasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha sebesar 72,5.
Ritonga 2005 melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan Di
Lingkungan Pajak USU” dimana peneliti menggunakan empat indikator untuk
mengukur kewirausahaan yaitu, perencanaan, resiko, peluang dan adaptasi. Dan keberhasilan usaha akan diukur dengan tiga indikator yaitu keuntungan usaha,
jumlah penjualan, dan pertumbuhan usaha. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kewirausahaan bukan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
Universitas Sumatera Utara
usaha mikro non makanan di pajak USU atau dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara kewirausahaan dan keberhasilan usaha yang signifikan.
Georgia 2008 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru Studi Kasus pada Crispo
Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan dimana
peneliti menggunakan empat indikator untuk mengukur kewirausahaan, yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi, dan manajemen,
rencana keuangan merupakan faktor utama yang mendukung keberhasilan usaha Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.
B. Pengertian Koperasi, Kewirakoperasian
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tetang Perkopreasian Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “ Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang
perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara suka rela dan atas dasar pesamaan hak, kewajiban melakukan
suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya Kartasapoetra, 2001:1
Kasmir 2008:45 kopersi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Artinya koperasi merupkan kumpulan orang yang secara
bersama-sama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan
Universitas Sumatera Utara
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi rakyat.
Dalam seminar Nasional pada tanggal 17 Oktober di kampus IKOPIN jatinangor, Jawa barat, muncul istilah cooperative entrepreneur. Entrepreneur
dalam koperasi tidak hanya menyangkut usaha koperasi tetapi meliputi pula member entrepreneur, manager entrepreneurship, bureaucratti centrepreneur dan
catalystic entrepreneur, maka disepakati istilah kewirausahaan koperasi sebagai kewirakoprasian.
Kewirakoprasian adalah adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koparatif, untuk mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengabil
resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhnya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama Anoraga,
2002:44
C. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan