Defenisi Operasional Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Mengetahui pengaruh faktor-faktor kewirausahaan yang terdiri dari visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko, terhadap keberhasilan usaha pada Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri KSBM Pasar USU Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai sumber informasi bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha koperasi dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor kewirausahaan dalam mencapai keberhasilan usaha koperasi. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tentang objek yang sama dimasa yang akan datang. c. Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam memperluas wawasan, khususnya di bidang kewirausahaan koperasi

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Penelitian ini hanya meneliti faktor-faktor kewirausahaan yang mempengaruhi keberhasilan usaha yaitu visi, perencanaan, peluang, berani mengambil resiko. b. Karakteristik yang diteliti dalam penelitian ini yaitu anggota Koperasi Syari’ah Berkah Mandiri Pasar USU Medan

2. Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam variabel yang telah dirumuskan Universitas Sumatera Utara untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini, operasonal variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Faktor-faktor kewirausahaan X merupakan variabel yang menpengaruhi variabel dependen yaitu : 1. Mempunyai Visi X 1 Visi secara hakekat merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan meningkatkan seluruh energi organisasi dalam satu kesatuan yang kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen anggota organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi. 2. Perencanaan X 2 Seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang cukup mengenai usaha yang akan di kelolanya, dimulai dari usaha apa yang akan buat, dimana usaha tersebut didirikan, kapan usaha tersebut akan dimulai dan siapa yang akan mengelolanya. Oleh karena itu agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Peluang X 3 Peluang atau kesempatan biasanya tidak datang berulang-ulang, tapi mungkin hanya sekali saja dan dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk Universitas Sumatera Utara melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan. Seorang wirausaha dituntut dapat melihat, memanfaatkan serta mengimplementasikan peluang, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila ada inovasi. Para wirausaha harus mengukur dan memperkirakan ukuran pertumbuhan dan potensi laba dari setiap peluang yang ada dan berhati-hati mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran. 4. Berani Mengambil Resiko X 4 Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko dengan identitas yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Itu merupakan suatu tantangan bagi pengambil resiko. Bahwa suatu resiko terjadi jika seseorang memiliki pilihan antara dua alternatif atau lebih yang hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. b. Keberhasilan usaha Y merupakan variabel yang mempengaruhi variabel independen terikat. Adapun yang menjadi variabel independen terikat adalah Keberhasilan Usaha pada Koperasi Syari’ah Mandiri Pasar USU Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3 Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur a. Visi X 1 Visi secara hakekat merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan meningkatkan seluruh energi organisasi dalam satu kesatuan yang kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen anggota organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi. 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan Usaha 4. Harapan Guttman b. Perencanaan X 2 Seorang wirausaha sebelum menjalankan usahanya terlebih dahulu membuat perencanaan yang cukup mengenai usaha yang akan di kelolanya, dimulai dari usaha apa yang akan buat, dimana usaha tersebut didirikan, kapan usaha tersebut akan dimulai dan siapa yang akan mengelolanya. Oleh karena itu agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan. 5. Rencana Bisnis 6. Perencanaan Produksi 7. Perencanaan Pemasaran 8. Perencanaan MSDM 9. Perencanaan Keuangan Guttman c. Peluang X 3 Peluang atau kesempatan biasanya tidak datang berulang-ulang, tapi mungkin hanya sekali saja dan dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami 10. Lokasi 11. Pesaing 12. Konsumen 13. Harga 14. Promosi Guttman Universitas Sumatera Utara kegagalan. Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur d. Berani Mengambil Resiko X 4 Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung resiko dengan identitas yang berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Itu merupakan suatu tantangan bagi pengambil resiko. Bahwa suatu resiko terjadi jika seseorang memiliki pilihan antara dua alternatif atau lebih yang hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. 15. Keberanian 16. Komitmen 17. Loyalitas 18. Musyawarah Guttman e. Keberhasilan Usaha Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel independen terikat 19. Dana usaha bertambah 20. Hasil produksi meningkat 21. Keuntungan bertambah 22. Dana berkembang dengan cepat 23. Penghasilan anggota bertambah. Guttman Sumber: diolah penulis 2009

3. Skala Pengukuran Variabel.