19
2.1.2 Karakteristik Perusahaan Asuransi
Karakteristik perusahaan asuransi dapat diuraikan sebagai berikut : a. Perusahaan asuransi melakukan kegiatan utama menerima risiko dari
masyarakat, dan untuk ini masyarakat diharuskan membayar sejumlah uang yang disebut sebagai premi asuransi
b. Premi yang diterima diinvestasikan dalam jenis – jenis investasi yang aman, likuid, dan menguntungkan sehingga perusahaan asuransi mampu
memenuhi kewajiban – kewajibannya dan memberikan keuntungan maksimum.
c. Pada dasarnya perusahaan asuransi tidak dibenarkan menarik kredit atau meminjam dana untuk membiayai kegiatannya.
d. Jumlah pemegang polis asuransi yang relatif besar maka masyarakat tertanggung perlu dilindungi dari kemungkinan kerugian keuangan.
Perlindungan ini dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Keuangan dalam bentuk pembinaan dan pengawasan.
e. Pengawasan dan pembinaan yang antara lain dilakukan : 1 menetapkan ketentuan mengenai persyaratan permodalan, penempatan deposito atas
nama menteri keuangan untuk kepentingan perusahaan asuransi, kewajiban mengirimkan laporan dan mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi
pada surat kabar agar diketahui oleh masyarakat. 2 menjaga agar kebijaksanaan investasi perusahaan asuransi diarahkan pada jenis – jenis
investasi yang aman dan menguntungkan. 3 mewajibkan perusahaan asuransi membentuk cadangan teknis, yang terdiri dari cadangan premi dan
20
cadangan klaim, dalam usaha menjaga kemungkinan timbulnya kewajiban yang sifatnya tidak tentu. 4 mewajibkan perusahaan asuransi melakukan
tindakan – tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi keadaaan yang tidak optimum, misalnya mewajibkan pemegang saham menambah jumlah
modal sampai kepada perusahaan mencapai tingkat yang optimum.
2.1.3 Peran dan Fungsi Industri Asuransi
Peranan industri asuransi yang begitu penting bagi perekonomian serta perkembangannya di Indonesia, maka sudah menjadi suatu keharusan adanya
pembinaan dan pengawasan terhadap industri asuransi. Industri asuransi sebagai Regulated Industry industri yang diatur. Keterlibatan kepentingan umum dalam
industri asuransi, membuat asuransi merupakan industri yang harus secara masif diatur oleh pemerintah lewat kebijakan – kebijakan yang ditetapkannya.
Kebijakan pemerintah ini yang kemudian akan mencegah kondisi insolvent dari penanggung, mencegah adanya kecurangan, menjamin penetapan harga yang
wajar, dan menyediakan perlindungan asuransi secara luas bagi semua kalangan masyarakat. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan ini meliputi kesehatan
keuangan industri asuransi, tarif premi industri asuransi dan bentuk perjanjian yang diadopsi industri asuransi tersebut dan penyelenggaran usaha asuransi
tersebut. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah terpenting bagi industri
asuransi terutama dalam hal pengawasan, karena tujuan pengawasan industri asuransi menurut Bickelhaupt adalah untuk melindungi masyarakat dari kondisi
21
insolvent atau dari perlakuan yang tidak adil yang dilakukan oleh industri asuransi itu sendiri. Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap
indutri asuransi juga bertujuan untuk mempertahankan untuk kemudian mengembangkan industri asuransi tersebut. Peraturan yang dibuat pemerintah
juga akan berlaku bagi semua jenis perusahaan asuransi, sehingga persaingan yang terjadi ialah persaingan yang berdasarkan kemampuan masing – masing
industri asuransi. Tiga hal pokok yang menjadi indikasi pembinaan dan pengawasan industri
asuransi yang diatur dalam peraturan perundang – undangan meliputi aspek kelembagaan perusahaan perasuransian, kesehatan keuangan, dan
penyelenggaraan usaha. Aspek kelembagaan terdiri dari ketentuan anggaran dasar, susunan organisasi, permodalan, kepengurusan, dan sumber daya manusia. Aspek
kesehatan keuangan terdiri dari batas tingkat solvabilitas, retensi dan reasuransi, pengelolaan investasi, serta pembentukan cadangan teknik. Aspek
penyelenggaraan usaha terdiri dari program asuransi, syarat – syarat polis asuransi, penetapan tingkat premi, penyelesaian klaim, norma penyelenggaraau
usaha, pembukaan kantor cabang, dan persyaratan keahlian di bidang asuransi. Beberapa fungsi dari industri asuransi, yakni :
a. Mendorong masyarakat untuk lebih memikirkan masa depannya. Berbagai jenis asuransi yang ada dimaksudkan agar masyarakat dapat berjaga – jaga
terhadap hal –hal yang tidak diinginkan di masa mendatang. b. Dana yang dikumpulkan oleh industri asuransi dapat digunakan untuk
investasi yang sangat diperlukan dimasa pembangunan.
22
c. Mendorong masyarakat untuk tidak tergantung kepada pihak lain. d. Ahli – ahli perusahaan asuransi dapat memberikan saran – saran untuk
mengelola risiko dan mengurangi kemungkinan kerugian yang mungkin akan timbul.
e. Setiap perusahaan hanya menyisihkan sebagian kecil dana untuk ppremi tanpa perlu membuat cadangan dana yang besar untuk menghadapai
berbagai macam kemungkinan kerugian, sehingga modal perusahaan dapat digunakan sebaik – baiknya. Pengusaha sendiri juga dapat lebih
memusatkan perhatiannya untuk kepentingan kemajuan perusahaan. Risiko – risiko yang dapat diasuransikan apabila memenuhi persyaratan : 1
kerugian yang mungkin terjadi mempunyai sifat terbatas, dapat ditentukan dan dapat diukur. 2 kerugian yang mungkin terjadi harus tidak dapat diduga terlebih
dahulu, berasal dari luar, dan sifatnya tidak disengaja. 3 risiko – risiko yang menimbulkan kerugian bersifat homogen atau mempunyai banyak persamaan
sehingga dapat diadakan perhitungan yang wajar aras kemungkinan kerugian. 4 kerugian yang terjadi tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi pada
waktu yang bersamaan. Secara terinci, fungsi yang diemban oleh direktorak asuransi adalah untuk melakukan : 1 penelaahan untuk perumusan kebijakan
perizinan, kelembagaan perusahaan perasuransian dan program asuransi serta memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat di bidang
perasuransian. 2 analisis kesehatan keuangan, pengembangan sistem laporan, dan sistem analisis laporan perusahaan asuransi. 3 analisis penyelenggaraan
23
usaha asuransi. 4 penelaahan untuk perumusan sistem pemeriksaan serta pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka pembinaan usaha asuransi.
Insurance Commisioner melakukan pengawasan terhadap industri asuransi dalam melindungi masyarakat tertanggung serta mengembangkan industri
asuransi tersebut sendiri. Insurance Examiner melakukan pangawasan, pemeriksaan, pengelolaan data dan statistik industri asuransi. Controller
memantau keadaan pasar, bekerjasama dengan asosiasi perusahaan asuransi, dan pialang asuransi dalam rangka menciptakan pasar yang lebih bagus, persaingan
yang sehat, serta industri asuransi yang mampu berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik.
2.1.4 Definisi Struktur Modal