Pengertian Asuransi Tinjauan Pustaka

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Asuransi

Asuransi atau pertanggungan didefinisikan sebagai suatu perjanjian, dengan nama seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu UU Hukum perniagaan pasal 246. Berdasarkan Undang – Undang yang sama, pasal 247 dinyatakan bahwa ; pertanggungan itu antara lain dapat mengenai bahaya kebakaran, bahaya yang mengancam hasil – hasil pertanian yang belum dipaneni, jiwa satu atau beberapa orang, bahaya laut dan perbudakan, bahaya yang mengancam pengangkutan di daratan, di sungai, dan di perairan darat. Undang – undang no 2 tahun 1992 mendefenisikan asuransi sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 12 Asuransi sebagai suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu. Prinsip dasar asuransi yaitu ; memikul risiko, probabilitas kemungkinan, dan hukum bilangan besar. Badan yang menyalurkan risiko disebut tertanggung, dan badan yang menerima risiko disebut penanggung. Perjanjian antara kedua badan ini disebut sebagai sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung untuk risiko yang ditanggung disebut premi. Ini biasanya ditentukan oleh penanggung untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan. Pelaku di bidang asuransi ini meliputi : Unsur 1 yakni pihak tertanggung the insuredverzekerde ialah pihak yang berjanji membayar premi asuransi kepada penanggung insureriverzekeraar. Unsur 2 yakni adanya pihak yang berjanji akan membayar sejumlah uang kepada tertanggung apabila terjadi unsur 3. Unsur 3 yakni adanya peristiwa yang terjadi karena sutau hal yang tidak diketahui terlebih dahulu atau peristiwa yang semula dianggap tidak pasti terjadi Sumber penting dana – dana yang dapat di investasikan bagi perusahaan asuransi ialah premi. Tidak seluruh premi yang telah diterima itu telah merupakan penghasilan premi asuransi. Sebagian daripadanya harus ditunjukkan sebagai pasiva. Perusahaan asuransi haruslah mempertahankan aktiva yang cukup untuk mengimbangi pasiva itu. Cadangan perusahaan asuransi kerugian : 1 Cadangan 13 premi yang belum merupakan penghasilan. 2 Cadangan kerugian. 3 Cadangan sukarela. Satria, 1994 Asuransi di bagi menjadi dua cabang, yakni asuransi swasta dan asuransi pemerintah. Asuransi swasta terdiri dari swasta dalam negeri dan swasta asing. Asuransi Pemerintah dibagi menjadi asuransi sukarela dan asuransi wajib. Asuransi sukarela meliputi asuransi panen, asuransi deposito, asuransi tabungan dan pinjaman dan asuransi hipotik serta asuransi pinjaman untuk perbaikan harta tetap, sedangkan asuransi wajib adalah asuransi yang mengharuskan masyarakat memasukinya dan biasanya disebut sebagai asuransi sosial atau asuransi kesejahteraan sosial Satria, 1994. Contoh dari asuransi pemerintah ialah ; PT. Jasa Raharja. Aktivitas dari PT. Jasa Raharja dalam menghimpun dana asuransi secara tidak langsung dari masyarakat, misalnya dengan pembayaran – pembayaran SWDKLLJ Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan oleh kendaraan – kendaraan baik pribadi maupun umum. Kemudian jika masyarakat mengalami kecelakaan lalu lintas, maka masyarakat tersebut dapat mengajukan asuransi ke PT. Jasa Raharja. Asuransi swasta terbagi menjadi tiga, yakni asuransi jiwa, asuransi kebakaran dan laut dan asuransi kecelakaan dan jaminan. Sedangkan asuransi asing ialah asuransi yang beroperasi disuatu wilayah atau negara tertentu yang dimiliki oleh pihak yang berasal dari luar negara tersebut. Asuransi asing dengan asuransi swasta hanya berbeda struktur kepemilikannya saja, asuransi ini juga meliputi asuransi jiwa, asuransi kebakaran dan asuransi kecelakaan dan. Seiring 14 dengan kemajuan asuransi, kini asuransi juga dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni asuransi jiwa dan asuransi harta. Asuransi jiwa sendiri terdiri dari tiga jenis asuransi, yakni asuransi jiwa, asuransi annuitet dan asuransi kesehatan. Asuransi jiwa menyediakan sejumlah uang pada waktu meninggalnya tertanggung untuk melakukan biaya penguburan dan untuk melanjutkan penghasilan bagi para ahli warisnya. Asuransi annuitet ialah kebalikan dari asuransi jiwa dalam hal dicairkannya suatu kekayaan menurut suatu pengaturan annuitant dijamin memperoleh penghasilan selama ia masih hidup. Asuransi kesehatan menyediakan uang untuk pembayar biaya – biaya kesehatan dan rumah sakit yang timbul karena kecelakaan atau penyakit dan melindungi tertanggung terhadap kerugian penghasilan karena cacat. Satria : 1994 Seluruh asuransi dapat dikatakan sebagai asuransi harta, karena saat melakukan pembelian asuransi, pihak tertanggung telah melindungi dirinya terhadap kerugian harta yang telah dikumpulkannya modal atau kerugian harta yang mungkin terjadi dimasa mendatang pendapatan. Asuransi harta dibagi menjadi empat jenis, yaitu ; asuransi kerusakan atau kerugian, asuransi tanggung jawab, asuransi kesehatan, dan asuransi jaminan. Asuransi kerusakan atau kerugian barang dimaksudkan untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian dan atau kerusakan terhadap hartanya sendiri. Asuransi tanggung jawab atau liability dimaksudkan untuk melindungi tertanggung terhadap klaim atau tagihan pihak ketiga terhadapnya karena luka tubuh atau kerusakan harta yang terjadi karena kelalaiannya atau karena penerapan hukum atau kontrak. Asuransi 15 kesehatan dimaksudkan untuk melindungi tertanggung terhadap beban – beban pengobatan dan perawatan rumah sakit dan kerugian pendapatan karena kecelakaan ataupun sakit. Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi Satria, 1994, yaitu : a Insurable interest. Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. b Utmost good faith. Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material material fact mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syaratkondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan. c Proximate cause. Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. d Indemnity. Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278. 16 e Subrogation. Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. f Contribution. Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. Fungsi utama perusahaan asuransi sebagai perusahaan yang menanggulangi risiko dalam masyarakat. Akan tetapi, diantara periode penerimaan uang premi dengan pembayaran kerugian, perusahaan asuransi itu tidak dapat menjadi lembaga penanam modal. Sumbangan perusahaan – perusahaan asuransi dalam lapangan pembentukan modal sangatlah besar. Sruktur neraca pada industri asuransi, umumnya terdiri dari : Sisi Aktiva Asset : 1 Investasi, mencakup dana – dana yang diperoleh perusahaan asuransi dari para investor. Terdiri dari : deposito berjangka, saham, obligasi, efek dan surat – surat berharga. 2 Kas dan Bank. 3 Piutang, terdiri dari : piutang premi, piutang reasuransi dan piutang – piutang lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 4 Aset tetap. Dan di sisi Pasiva Kewajiban dan Modal : 1 Kewajiban, terdiri dari : Utang Klaim, Utang reasuransi, dan utang – utang lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan. 2 Modal. Organisasi perusahaan asuransi memiliki kekhususan kegiatan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya, misalnya kegiatan underwriting – aktuaria, klaim, dan reasuransi – retrosessi. Karena kekhususannya itu, maka di dalam perusahaan asuransi umumnya terdapat empat kegiatan utama Satria,1994, yaitu: 17 a. Kegiatan umum yang merupakan pendukung kegiatan utama seperti sumber daya manusia, penyedia jasa dan sarana, kesekretariatan dan sebagainya. b. Kegiatan teknik yang merupakan kegiatan khusus perusahaan seperti, 1 underwriting, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan seleksi risiko yang ditawarkan kepada perusahaan asuransi. Termasuk menetapkan tingkat premi dan ketentuan - ketentuan lain yanga akan dikenakan kepada calon tertanggung. Disamping itu, didalam kegiatan ini, ditentukan jumlah nilai pertanggungan yang akan direasuransikan dan yang akan ditanggung sendiri retain. 2 Klaim, adalah kegiatan yang menyangkut penyelidikan, penilaian, dan penyelesaian tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh tertanggung. Untuk menilai apakah kerugian yang terjadi memang dijamin dalam polis dan untuk menilai besarnya kerugian yang sebenarnya, perusahaan asuransi sering dibantu oleh perusahaan penilai kerugian asuransi adjudter. 3 Reasuransi – Retrosessi, merupakan kegiatan yang mengalihkan sebagian daripada risiko ke perusahaan asuransi lain atau perusahaan reasuransi reasuradur, sedangkan retrosessi adalah proses pemindahan kembali sebagian risiko reasuradur ke perusahaan asuransi lain. Penempatan reasuransi ini dilakukan jika perusahaan asuransi menerima pertanggungan yang melebihi batas kemampuannya menanggung sendiri. 18 c. Kegiatan produksi dan pemasaran, sebagaimana perusahaan lain, dalam usaha untuk memperoleh laba perusahaan asuransi melakukan aktivitas pemasaran, seperti pengembangan produk, promosi, penjualan melalui perantara, serta membina hubungan dan komunikasi dengan konsumen. d. Kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi. Kegiatan ini mencakup perencanaan atas kebutuhan dan sumber dana, serta pengalokasian dana. Tugas lain yang berkaitan dengan hal ini adalah membuat laporan keuangan dan menyiapkan laporan analisis kondisi keuangan untuk dipergunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan atau oleh pihak lain misalnya pengawas dan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan mengumpulkan dana berupa premi dari masyarakat tertanggung melalui adanya pengalihan risiko dari masyarakat kepada perusahaan asuransi tersebut. Dana premi yang terkumpul harus didayagunakan ke dalam jenis – jenis investasi yang aman, lancar, dan menguntungkan. Artinya, perusahaan asuransi tersebut harus berusaha untuk selalu dapat memenuhi kewajibannya apabila timbul kerugian disamping harus berusaha untuk tetap mendapatkan laba yang optimal. Karena ketidakmampuan perusahaan asuransi untu memenuhi kewajibannya akan berdampak sangat serius bagi industri asuransi itu sendiri. Asuransi sebagai Lembaga Keuangan Non Bank, tidak diperkenankan memberikan pinjaman langsung kepada masyarakat kecuali dalam bentuk pinjaman polis bagi para pemegang polis asuransi jiwa. 19

2.1.2 Karakteristik Perusahaan Asuransi