46
3.8 Teknik Analisis
3.8.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mepunyai pola seperti
distribusi normal, yakno data yang tidak menyebar ke kanan ataupun ke kiri. Dala penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan grafik untuk melihat normalitas
data yakni PP plot. PP plot akan membentuk plot antara nilai – nilai teoritis sumbu X melawan nilai – nilai yang di dapat dari sampel sumbu Y. Apabila
plot keduanya berbentuk linier mendekati garis lurus engindikasikan bahwa residual menyebar normal. Jika pola – pola titik yang terletak diakhir garis lurus
menyimpang sedangkan yang lainnya tidak, maka data tetap terdistribusi normal. Peneliti juga menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov untuk memastikan
apakah data di sepanjang garis diagonal terdistribusi normal atau tidak.
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Homoskedasitas pada dasarnya menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedatisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedatisitas. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas bisa dibagi menjadi dua yakni dengan alaat analisis grafik atau dengan analisis
residual yang berupa statistik, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis residual. Secara simbolis heteroskedastisitas adalah :
� �1 = ��
2
47
3.8.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas sebagai fenomena sampel terutama muncul karena data yang dikumpulkan bukan data percobaan, khususnya pada ilmu
ekonomi.Multikolinearitas timbul sebagai akibat kombinasi linier dari satu atau lebh variabel regressor, maka variabel regressor yang mengalami kombinasi linier
dengan variabel regresor lainnya diregresikan untuk menghitung R
2
j, regresi ini disebut Auxiliary Regression. Tolerance and Variance Inflantion Factor. Nilai
VIF yang smakin besar menunjukkan masalah multikolinear yang semakin serius. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance Value atau nilai Variance
Inflantion Factor VIF, yaitu dengan rumus ; ��� =
1 1
− �
2
� Batas Tolarnce Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5, dimana
jika Tolerance Value 0,1 atau VIF 5 maka terjadi multikolinearitas dan jika Tolerance Value 0,1 atau VIF 5 maka tidak terjaadi multikolineritas
3.8.4 Koefisien Determinasi