TABEL III.8 BANYAKNYA KELUARGA SEJAHTERA MENURUT TAHAPAN DI
KOTA SURAKARTA TAHUN 2007
Kecamatan Pra KS
KS 1 KS II
KS III
KS III
Plus Jmlh Jmlh
KK SKA
Rasio Eko
Non Eko
Eko Non
Eko Pra KS +
KS 1KK
SKA KS III +
KS III PlusKK
SKA
Laweyan 2.250
4.083 3.840
6.901 3.512
20.586 24.611
25,7324 42,31035
Serengan 864
1.995 2.940 4.028 1.384 11.211
13.631 20,97425 39,70362 Pasar
Kliwon 2.032
5.357 4.709 3.824 2.062 17.984
20.709 35,68014 28,42243 Jebres
3.752 6.975
8.134 7.577
3.794 30.232
32.208 33,30539
35,30489 Banjarsari
4.335 8.572
9.922 10.315 5.132 38.276
39.281 32,85812 39,32436 Jumlah
13.233 26.982
29.545 32.645 15.884 118.289 130.440
2006 12.622
29.038 30.268 30.072 15.745 117.745 130.284
2005 8.609 1.739 20.293 12.236
29.405 28.039
13.706 114.027
123.360 2004
8.604 1.775 20.293 12.236 29.405 28.039 13.704 114.056 129.380
2003 8.752 2.010 19.620 12.294 28.865 29.098 15.343 115.982
126.738
Sumber : BPS Kota Surakarta 2008 :46-47.
Dari data komposisi penduduk atas kelompok sejahtera, dapat menjadi ukuran bagi variabel kekuatan sosiekonomi konsumen, khususnya dengan
kemampuan daya beli konsumen. Data ini juga bisa menjadi rujukan terhadap Indeks Konsumsi Konsumen IKK. Dimana IKK semakin tinggi, semakin
prospek bagi bisnis retail. Dari rasio jumlah keluarga Pra KS dan KS I terhadap jumlah KK per kecamatan, jumlah terbesar berada di kecamatan Pasar kliwon dan
Jebres, masing-masing sebesar 35.68 dan 33,30. Data ini menunjukkan, di 2 kecamatan tersebut relatif memiliki daya beli yang rendah dibandingkan dengan
di 3 kecamatan lainnya. Sebaliknya dari rasio jumlah keluarga KS III dan III plus terhadap jumlah KK per kecamatan, jumlah terbesar berada di Kecamatan
Laweyan, Kecamatan Serengan , dan Kecamatan Banjarsari, masing masing sebesar 42,31, 39,70 dan 39,32. Data ini menunjukkan, di 3 kecamatan
tersebut relatif memiliki daya beli yang lebih tinggi dibandingkan dengan di 2 kecamatan lainnya. Data sederhana ini dapat menjadi referensi retailer, jika ingin
mempertimbangkan pemilihan lokasi atas dasar variabel sosioekonomi konsumen, yang terepresentasi daya kemampuan daya belinya.
3.5 Struktur Perekonomian Kota Surakarta
Sama dengan karateristik perkotaan lainnya, dimana kontribusi sektor tersier dan sekunder lebih dominan dibandingkan dengan sektor primer, struktur
perekonomian Kota Surakarta ditopang oleh sektor jasa perdagangan, jasa wisata
hotel, restoran, budaya, dan hiburan, dan jasa pendidikan. Struktur perekonomian ini dapat dilihat dari indikator konstribusi sektoral dari PDRB
Kota Surakarta. PDRB Product Domestic Regional Bruto adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha pada suatu wilayah atau jumlah
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit usaha yang ada pada suatu wilayah.
Dari struktur PDRB Kota Surakarta dalam 3 tahun terakhir, retail merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar, dimana rata-rata
kontribusinya selama 3 tahun mencapai 23 bagi PDRB Kota Surakarta. Wajar dengan struktur ini, nilai PDRB dan daya saing Kota Surakarta, terletak di sektor
perdagangannya, yang salah satu penyumbang terbesarnya adalah dari sektor retail. Inilah salah satu alasan kenapa banyak retail modern, termasuk retailer asing begitu
ekspansif melakukan penetrasi pasar di Kota Surakarta dan sekitarnya. Kondisi ini, bisa dilihat dari data PDRB 3 tahun terakhir, sebagai berikut:
TABEL III.9 PDRB KOTA SURAKARTA MENURUT LAPANGAN USAHA ADHK
2005 2006
2007 1.
Pertanian 2.821,39 2.855,22 2.899,10
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
d. Perikanan
1.669,36 282,12
864,39 5,52
1.760,63 266,74
822,17 5,68
1.777,96 271,29
843,97 5,88
2. Pertambangan dan Penggalian
1.790,65 1.786,83 1.828,17
a. Penggalian
1.790,65 1.786,83
1.828,17
3.
Industri Pengolahan
1.105.952,91 1.134.134,37 1.173.422,60
a. Industri Non Migas
1.105.952,91 1.134.134,37
1.173.422,60 1.
Mak. Min. Dan Tembakau 2.
Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 3.
Brg Kayu Hasil Hutan lain 4.
Kertas Brg. Cetakan 5.
Pupuk, Kimia Barang dari Karet 6.
Semen Barang Lain Bukan Logam
7. Alat Angkt. Mesin Peralatan
8. Barang Lainnya
491.780,32 169.995,25
77.980,73 120.884,84
10.053,86 21.790,28
53.876,69 159.590,93
509.033,02 177.554,07
77.726,06 121.094,02
10.080,68 21.904,81
55.816,16 160.925,55
521.931,32 183.244,56
79.239,80 127.134,81
10.565,28 23.742,83
57.078,14 170.485,86
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
83.995,71 91.764,94 96.867,33
a. Listrik
b. Air Bersih
77.966,32 6.029,39
85.555,32 6.209,62
90.138,00 6.729,33
5. Bangunan
455.657,84 482.295,37 528.770,39 6.
Perdagangan, Hotel Restoran 990.436,08 1.059.091,72 1.126.471,69
a. Perdagangan Besar dan Eceran
b. Hotel
c. Restoran
895.781,08 30.306,29
64.348,71 957.032,26
33.462,81 68.596,66
1.017.347,14 36.112,11
73.012,44
7.
Pengangkutan Komunikasi
381.852,29 404.594,41 428.864,77
a. Pengangkutan
1. Angkutan Rel
2. Angkutan Jalan Raya
270.915,18 11.933,18
219.303,53 283.296,35
12.261,32 230.447,18
297.624,65 13.117,90
241.024,54