Ke arah Utara : KAJIAN UMUM KOTA SURAKARTA

Sementara dari aspek ruang, kawasan utara masih berpeluang dan terbukanya peluang akses dengan terlewatinya jaringan jalan tol Semarang- Solo yang direncanakan dibangun oleh Pemprov Jateng. Perkembangan wilayah nampak terjadi di sekitar perlintasan kereta api di Joglo ke arah utara menuju Kaliyoso, dengan tingkat perkembangan sedang dengan karakteristik kegiatan meliputi industri, perdagangan dan jasa.

c. Ke arah timur :

Perkembangan kegiatan ke arah timur ditandai dengan perkembangan dari jembatan jurug ke arah timur menuju Palur, memiliki perkembangan sedang dengan karakteristik kegiatan meliputi : industri, perdagangan dan jasa. Sementara dari jembatan semanggi ke arah timur menuju wilayah Mojolaban Kab. Sukoharjo memiliki perkembangan cukup kuat dengan karakteristik kegiatan meliputi perumahan, industri, perdagangan dan jasa.

d. Ke arah selatan :

Perkembangan kegiatan ke arah selatan ditandai dengan perkembangan dari perempatan Gemblegan ke arah selatan menuju kawasan Solo Baru, dengan tingkat perkembangan kuat, karateristik kegiatan meliputi perumahan dan perdagangan dan jasa. Sementara dari Alun-alun kidul ke arah selatan menuju ke arah Grogol Kab. Sukoharjo memiliki perkembangan cukup kuat dengan karakteristik kegiatan meliputi industri, perdagangan dan jasa. Melihat kecenderungan perkembangan eksternal, menunjukkan bahwa Kota Surakarta memiliki peranan sangat penting dan menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi wilayah sekitarnya hinterland dan dimanfaatkan secara spontan maupun melalui kebijakan penataan ruang. Wilayah sekitar Surakarta menerima limpasan perkembangan kegiatan dari Kota Surakarta, maka Kota Surakarta perlu mengimbangi dengan menumbuhkan simpul kegiatan di kawasan pinggiran yang memberikan pelayanan kepada penduduk di kawasan perbatasan. Intinya, secara administrasi kependudukan tinggal di luar wilayah Kota Surakarta, namun secara ekonomis terikat dengan Wilayah Kota Surakarta.

3.8.2 Arah Pengembangan Kota

Secara spasial, perkembangan Kota Surakarta baik secara eksternal maupun internal yang memiliki kecenderungan sebagai berikut : - Secara eksternal Kota Surakarta mampu menumbuhkembangkan kawasan perkotaan di sekitarnya yang meliputi kawasan Kartosuro, Colomadu, Solobaru, Jaten, Palur, dan Kaliyoso , sehingga membetuk mata rantai kegiatan sosial ekonomi lintas wilayah, yang secara fisik sudah termasuk dalam kategori kawasan perkotaan metropolitan. - Terjadinya disparitas pertumbuhan antara kawasan Kota Solo bagian selatan yang sudah sangat intensif dan kawasan Solo bagian utara yang kurang memiliki daya tarik untuk berkembang. - Intensitas pemanfaatan ruang Kota Surakarta terlebih Surakarta Bagian Selatan sudah sangat padat dan ruang terbuka untuk umum public space sangat terbatas. Berdasarkan pada pertimbangan di atas, Kota Surakarta dalam jangka 10 tahun kedepan diarahkan perkembangannya sebagai berikut : - Secara eksternal perlu adanya pengaturan secara terpadu lintas wilayah melalui perencanaan struktur kawasan perkotaan metropolitan, sehingga kawasan perbatasan yang selama ini sering terjadi konflik, berubah menjadi kerjasama yang sinergis. - Mengarahkan perkembangan Kota Surakarta Bagian Utara melalui pengembangan jaringan infrastruktur serta pengalokasian kegiatan baru yang mampu merangsang dan menjadi daya tarik terhadap kegiatan lainnya.