Perkembangan Internal Kota Surakarta
c. Industri. Industri besar dan sedang memiliki kecenderungan berkembang
ke arah pinggiran dan bahkan keluar wilayah Kota Surakarta, sedang industri kecil sebagian cenderung menyebar dan sebagian mengelompok
membentuk sentra industri sesuai dengan karakteristik produksinya. d.
Pedagang Kaki Lima. Kegiatan pedagang kaki lima memiliki kecenderungan tumbuh di setiap penjuru wilayah kota, khususnya di
sekitar pusat-pusat kegiatan, misalnya di sekitar pasar, rumah sakit, terminal, stadion, perkantoran, dan sebagainya.
e. Pendidikan Tinggi. Kegiatan Pendidikan Tinggi baru, cenderung
berkembang ke Kota Surakarta bagian utara, hal ini disebabkan ketersediaan lahan serta nilaiharga tanah yang lebih murah.
Perkembangan Kota Surakarta ke Wilayah Sekitar
Kota Surakarta yang secara administrasi memiliki luas wilayah sekitar 4.404 Ha relatif kecil, saat ini secara fisik sudah menyatu dengan kawasan
perkotaan yang berada di wilayah kabupaten sekitarnya, yaitu dengan wilayah Kabupaten Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. Kecenderungan perkembangan
Kota Surakarta dapat diidentifikasikan sebagai berikut : a.
Ke arah Barat :
Perkembangan Kota Surakarta ke arah barat, lebih kuat dibandingkan dengan perkembangan ke daerah sekitarnya. Hal ini
disebabkan secara infrastruktur jaringan jalan, terdapat 4 jaringan jalan yang menuju ke arah barat seperti : Jl. Slamet Ryadi, Jl. Dr. Rajiman, Jl.
Adisucipto, dan Jl. Adisumarmo. Dari ruas Jl. Slamet Riyadi ke arah Barat menuju kawasan Kartosuro memiliki perkembangan yang sangat kuat
dengan karakteristik kegiatan, meliputi pendidikan tinggi, industri, perdagangan dan jasa, serta perumahan.
Sementara dari ruas Jl. Adisucipto ke arah barat menuju Colomadu, memiliki perkembangan yang sangat kuat, dengan karakteristik
kegiatan meliputi industri, perkantoran, perhotelan, perusahaan, dan jasa lain. Dari ruas Jl. PajangDr. Rajiman ke arah barat menuju Kartosuro,
memiliki perkembangan cukup kuat dengan karakteristik kegiatan meliputi: Industri, Perumahan, dan Perdagangan dan Jasa dan terakhir dari
ruas Jl. Adisumarmo ke arah barat menuju kecamatan Ngemplak Ka. Boyolali, dengan adanya asrama Haji Donohudan, memiliki
perkembangan dengan karakteristik kegiatan meliputi perumahan, industri serta perdagangan dan jasa.