2.2. Model Alur Pikir Teoritis
Konsep Kawasan Andalan menurut Royat Kuncoro, 2002 merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai penggerak perekonomian wilayah prime
mover, yang memiliki kriteria sebagai kawasan yang cepat tumbuh dibanding lokasi lainnya dalam suatu provinsi, memiliki sektor unggulan dan memiliki
keterkaitan ekonomi daerah sekitar hinterland. Pertumbuhan kawasan andalan
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan daerah sekitar hinterland, melalui pemberdayaan sektor subsektor unggulan sebagai
penggerak perekonomian daerah dan keterkaitan ekonomi antardaerah. Arah kebijakan penetapan kawasan andalan ditekankan pada pertumbuhan ekonomi.
Karena pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu variabel ekonomi yang merupakan indikator kunci dalam pembangunan. Guna memperjelas
pengembangan alur pikir penelitian ini, disajikan gambar 2.1.
2.3. Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah: Kota Pekalongan belum siap menjadi Kawasan andalan, dalam kurun waktu tahun 2003-2005
Gambar 2.1. Model Alur Pikir Teoritis
Keputusan sebagai
Kawasan Andalan
Potensi Ekonomi Kota Pekalongan
Sektor Potensial dalam
pengembangan wilayah
Pengembangan dan Pertumbuhan
ekonomi Wilayah Klasifikasi Daerah:
• Daerah Cepat maju tumbuh
• Daerah Maju tapi tertekan
• Daerah Berkembang
• Daerah Tertinggal
Klasifikasi Klassen
Penentuan sektor Unggulan: LQ, MRP, dan Overlay
Penentuan sektor dengan keunggulan Kompetitif dan
Spesialisasi Daerah Shift Share
Pengembangan wilayah
interaksi Penentuan
Sektor Unggulan
Penentuan Daerah
Cepat maju tumbuh
Penentuan Daerah
Kerjasama:
• Model
Gravitasi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Opersional Variabel
Definisi variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah definisi variabel yang menjadi kriteria kawasan andalan yaitu:
a. Perekonomian Cepat Tumbuh diukur dengan katagori Tipologi Klassen yaitu
jika perekonomian wilayah studi Kota Pekalongan tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapitanya lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan perkapita wilayah referensi Provinsi Jawa Tengah. b.
Sektor Unggulan adalah: sektor tersebut cenderung akan mengekspor outputnya ke wilayah lain, atau mungkin ekspor ke luar negeri. Diukur
dengan: metode metode LQ yang memiliki nilai lebih dari 1 LQ1, dan metode Overlay yang memiliki nilai positif. Adapun sektor ekonomi yang
memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasi diukur dengan metode shift share dengan nilai perubahan sektor Eij –Eij’ dan pertumbuhannya rij-rin
memiliki nilai positif. c.
Interaksi Ekonomi Daerah adalah interaksi ekonomi daerah dengan menganggap suatu Kota Pekalongan sebagai Pusat dan daerah lain menjadi
hinterlandnya.