Keterangan LQ = Koefisien Location Quotient
Qi = Output sektor i wilayah referensi Provinsi Jawa Tengah qi = Output sektor i wilayah Studi Kota Pekalongan
Qn = Output total wilayah referensi Provinsi Jawa Tengah qr = Output total wilayah studi Kota Pekalongan
Kriteria pengukuran LQ menurut Bendavid Val, 1991:74, Kuncoro, 2002 yaitu bila LQ 1 berarti tingkat spesialisasi sektor
tertentu di tingkat daerah lebih besar dari sektor yang sama ditingkat nasional. Bila LQ 1 berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu di
tingkat daerah lebih kecil dari sektor yang sama di tingkat nasional, dan bila LQ = 1 : berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada
tingkat daerah sama dengan sektor yang sama pada tingkat nasional. Bila nilai LQ 1 berarti subsektor tersebut merupakan sub sektor
unggulan di daerah dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian daerah. Apabila LQ 1 berarti subsektor
tersebut bukan merupakan subsektor unggulan dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian daerah.
3.4.3. Metode Shift Share Analysis
Analisis shift share juga membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor industri di daerah studi dengan wilayah
nasional. Akan tetapi metode ini lebih tajam dibandingkan dengan metode LQ. Metode LQ tidak memberikan penjelasan atas faktor
penyebab perubahan sedangkan metode shift share memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Analisis ini menggunakan
metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri suatu daerah dalam pertumbuhannya dari satu kurun
waktu ke kurun waktu berikutnya. Hal ini meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai faktor di suatu daerah dalam
kaitannya dengan ekonomi nasional Robinson Tarigan, 2004 Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kinerja atau
produktivitas kerja perekonomian daerah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Teknik ini membandingkan laju pertumbuhan
perekonomian nasional serta sektor-sektornya dan mengamati penyimpangan-penyimpangan dari perbandingan yang dilakukan. Bila
penyimpangannya positif, maka suatu sektor dalam daerah memiliki keunggulan kompetitif. Analisis ini memberikan data tentang kinerja
perekonomian dalam tiga bidang yang berhubungan satu sama lain yaitu membagi pertumbuhan sebagai perubahan D suatu variabel
daerah, pendapatan atau output selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh : pertumbuhan nasional N, bauran industriindustry mix
M dan keunggulan kompetitif C. Dengan demikian pengaruh pertumbuhan nasional disebut pengaruh pangsa share, pengaruh
bauran industri industy mix disebut proporsional shift dan pengaruh keunggulan kompetitif disebut regional share atau differential shift.
Bentuk umum persamaan dari komponen-komponen Shift Share Analysis adalah sebagai berikut :
Untuk industri atau sektor i di wilayah j yaitu : Dij = Nij + Mij + Cij
1 Dij = E ij – Eij
2 Nij = Eij . rn
3 Mij = Eij rin – rn
4 Cij
= Eij
rij-rin 5
Dimana : rij, rin dan rn mewakili laju pertumbuhan daerah dan laju pertumbuhan nasional yang masing-masing didefinisikan sebagai
berikut :
6
7
8
Dengan demikian Dij dapat diformulasikan sebagai beriku:
Dij = Eij . rn + Eij rin – rn + Eij rij-rin 9
Keterangan : Eij =
PDRB sektor i di wilayah j studi Ein =
PDRB sektor i di wilayah referensi En =
PDRB wilayah referensi
ij ij
ij ij
E E
- E
r =
in in
in in
E E
- E
r =
n n
n n
E E
- E
r =
Dalam penelitian ini analisis shift share yang digunakan adalah analisis shift share dengan modifikasi Estaban Marquiles E-M
dengan tujuan untuk menutup kekurangan dari analisis Shift Share klasik. Modifikasi ini meliputi pendefinisian kembali kedudukan
keunggulan kompetitif sebagai komponen ketiga dan teknik S-S klasik dan menciptakan komponen S-S yang ke empat yakni pengaruh
alokasi. Persamaan S-S yang direvisi itu mengandung suatu unsur baru,
yakni homotethic employment di sektor i. di wilayah j, diberi notasi E´ij dan dirumuskan sebagai berikut:
E´ij = Ej Ein En 10
E´ij didefinisikan sebagai employment atau output atau pendapatan atau nilai tambah yang dicapai sektor i di wilayah j bila struktur
kesempatan kerja di wilayah itu sama dengan struktur nasional. Dengan mengganti kesempatan kerja nyata, Eij dengan homotethic
employment , E´ij persamaan 5 diubah menjadi :
C´ij = E´ij rij – rin 11
C´ij mengukur keunggulan atau ketidak unggulan kompetitif di sektor i di perekonomian suatu wilayah.
Bagian yang belum dijelaskan dari perubahan suatu variabel wilayah employment atau D-M-N-C disebut allocation effect. Untuk
sektor i di wilayah j, pengaruh alokasi, Aij dirumuskan sebagai berikut:
Aij = Eij- E´ijrij-rin 12
Aij adalah bagian dari pengaruh keunggulan kompetitif tradisional klasik yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di
wilayah j. Dengan perkataan lain Aij adalah perbedaan antara kesempatan kerja nyata di sektor i di wilayah j dan kesmpatan kerja di
sektor wilayah itu rij bila struktur kesempatan kerja wilayah sama dengan struktur kesempatan kerja nasional dan nilai perbedaan itu di
kalikan dengan perbedaan antara laju pertumbuhan sektor di wilayah itu rij dan laju pertumbuhan sektor nasional rin Beck Herz;
1990, dalam Prasetyo Soepomo, 1993. Lebih jelasnya persamaan 12 menunjukkan bahwa nilai suatu
wilayah mempunyai spesialisasi di sektor-sektor tertentu, maka sektor- sektor itu juga menikmati keunggulan kompetitif yang lebih baik.
Maksudnya, efek alokasi Aij itu dapat positif atau negatif . efek alokasi yang positif mempunyai dua kemungkinan: pertama Eij- E´ij 0 dan
rij-rin 0 dan kedua Eij- E´ij 0, dan Eij- E´ij 0 dengan sendirinya efek alokasi yang negatif mempunyai dua kemungkinan yang
berkebalikan dengan efek alokasi yang positif tersebut di atas. Modifikasi E-M terhadap S-S adalah sebagai berikut:
Dij = Eij . rn + Eij rin – rn + E´ij rij – rin + Eij- E´ijrij-rin 13
3.4.4. Model Rasio Pertumbuhan Growth Ratio Model