Tugas dan Kewenangan Pengurusan Harta Pailit

43 lebih dari seorang Kurator, maka untuk dapat melakukan tindakan sah dan mengikat memerlukan persetujuan dari setengah jumlah para Kurator, dan jika suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka harus mendapat persetujuan Hakim Pengawas, sedangkan bagi Kurator yang mendapat tugas khusus berdasarkan putusan pailit adalah berwenang untuk bertindak sendiri dalam tugasnya sebagaimana diatur Pasal 73.

5. Tanggung Jawab Kurator

Tanggung jawab Kurator terhadap kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan yang menyebabkan kerugian terhadap harta pailit diatur dalam Pasal 72. Tanggung jawab itu tidak terlepas dari kesalahan atau kelalaian meliputi keperdataan maupun tindakan kriminal lainnya.

6. Tugas dan kewenangan Kurator

Pada dasarnya, tugas dan kewenangan Kurator meliputi tugas pengurusan dan atau pemberesan harta pailit, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan. Tugas dan kewenangan Kurator dalam pengurusan dan atau pemberesan harta pailit meliputi :

a. Tugas dan Kewenangan Pengurusan Harta Pailit

1 Mengumumkan putusan pailit dalam Berita Negara RI dan dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas dalam jangka waktu 5 hari setelah putusan ditetapkan. Isi pengumuman sebagaimana diatur dalam Pasal 15 4 adalah : a Nama, alamat, dan pekerjaan debitor ; 44 b Nama Hakim Pengawas ; c Nama, alamat dan pekerjaan kurator ; d Nama, alamat dan pekerjaan Panitia Kreditor sementara apabila telah ditunjuk ; e Tempat dan waktu penyelenggaraan rapat pertama kreditor. 2 Memberitahukan kepada kreditor dengan surat tercatat atau kurir paling lambat 5 hari sejak putusan pernyataan pailit ditetapkan tentang rencana rapat kreditor pertama yang diatur dalam Pasal 86 ayat 3. 3 Mengamankan harta pailit dan penyimpanan semua surat, uang, perhiasan, dan surat berharga lainnya dengan memberikan tanda terimanya sebagaimana diatur Pasal 98 ; 4 Meminta penyegelan harta pailit kepada Pengadilan Niaga melalui hakim pengawas Pasal 99 ; 5 Melakukan pencatatan atas harta pailit selekas-lekasnya Pasal 100; 6 Membuat suatu pertelaan yang berisi nama dan tempat tinggal kreditor, sifat dan jumlah piutang-piutang dan utang-utang harta pailit beserta jumlah piutang masing-masing kreditor Pasal 101 jo. Pasal 118 ; 7 Menyediakan catatan dan pertelaan di kantornya untuk dapat dilihat oleh setiap orang tanpa dipungut biaya Pasal 103 ; 45 8 Melanjutkan usaha debitor atas persetujuan Panitia Kreditor jika ada, dan apabila tidak ada atas persetujuan Hakim Pengawas Pasal 104 ; 9 Menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas setiap tiga bulan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya sebagaimana Pasal 74; 10 Membuka surat dan telegram yang dialamatkan kepada debitor sebagaimana diatur Pasal 105 ; 11 Atas persetujuan Hakim Pengawas, mengalihkan harta pailit sepanjang diperlukan untuk menutup biaya kepailitan atau apabila penahanannya akan mengakibatkan kerugian pada harta pailit Pasal 107 ; 12 Wajib memberikan salinan surat yang disediakan di kantornya atas permintaan dan biaya kreditor Pasal 112 ; 13 Mencocokkan perhitungan piutang yang diserahkan kreditor dengan catatan yang telah dibuat sebelumnya dan keterangan debitor pailit atau berunding dengan kreditor jika terdapat keberatan terhadap penagihan yang diterima Pasal 116 ; 14 Wajib memasukkan piutang yang disetujuinya kedalam suatu daftar piutang yang sementara diakui, sedangkan piutang yang dibantah termasuk alasannya dimasukkan ke dalam daftar tersendiri. Pasal 117; 46 15 Wajib menyediakan di Kepaniteraan Pengadilan salinan dari masing-masing daftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, selama 7 tujuh hari sebelum hari pencocokan piutang, dan setiap orang dapat melihatnya secara cuma-cuma, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119; 16 Wajib memberitahukan dengan surat tentang adanya daftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 kepada kreditor yang dikenal, disertai panggilan untuk menghadiri rapat pencocokan piutang dengan menyebutkan rencana perdamaian jika telah diserahkan oleh debitor pailit, sebagaimana diatur dalam Pasal 120. 17 Memberikan nasehat tertulis tentang rencana perdamaian yang diajukan debitor Pasal 146 ; 18 Melanjutkan usaha debitor atas persetujuan Panitia Kreditor jika ada, dan apabila tidak ada atas persetujuan Hakim Pengawas Pasal 104 ; 19 Menyampaikan laporan kepada Hakim Pengawas setiap tiga bulan mengenai keadaan harta pailit dan pelaksanaan tugasnya sebagaimana Pasal 74;

c. Tugas dan Kewenangan Pemberesan Harta Pailit