7
Hal ini dikarenakan ada anggapan bahwa Balai Harta Peninggalan lamban dalam menjalankan tugasnya dan sumber daya manusianya yang kurang jika
di bandingkan dengan kurator swasta.
B. PEMBATASAN MASALAH
Mengingat terbatasnya waktu, pikiran, biaya dan tenaga yang ada pada diri penulis, maka dalam penulisan tesis ini agar terarah dan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya pembatasan yaitu “TANGGUNG JAWAB BALAI HARTA
PENINGGALAN SEBAGAI KURATOR HARTA PAILIT SETELAH BERLAKUNYA UU NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG
KEPAILITAN “.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penulis berusaha untuk merumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut : 1.
Bagaimana tanggung jawab Balai Harta Peninggalan terhadap kelalaian dan atau kesalahannya dalam melaksanakan tugas pengurusan dan
pemberesan harta pailit setelah berlakunya Undang-undang No. 37 Tahun 2004 ?
2. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi Balai Harta Peninggalan dalam
melakukan tugas pengurusan dan pemberesan harta pailit?
8
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab Balai Harta
Peninggalan sebagai Kurator dalam melaksanakan tugas pengurusan dan pemberesan harta pailit setelah berlakunya Undang-undang No. 37 Tahun
2004. b.
Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi Balai Harta Peninggalan dalam melakukan tugas pengurusan dan
pemberesan harta pailit.
E. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengembangkan ilmu pebgetahuan melalui kegiatan penelitian.
b. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang hukum kepailitan
khususnya tanggung jawab Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator dalam melaksanakan tugas pengurusan dan pemberesan harta pailit
setelah berlakunya Undang-undang No. 37 Tahun 2004
9
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu
hukum, khususnya Hukum Kepailitan. b.
Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai Kepailitan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan
kewenangan, serta tanggung jawab Kurator dalam pemberesan harta pailit terhadap UU Kepailitan yaitu UU No. 37 Tahun 2004 berkaitan
dengan peran Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator.
F. SISTEMATIKA PENULISAN