Syarat-Syarat Untuk Dinyatakan Pailit

25 untuk luar Jawa dan Madura, juga Reglement of de Rechtsvordering Rv jika dianggap perlu dan relevan. 11 Menurut Soepomo, dengan dihapuskannya Raad Justitie dan Hooggerechtshof maka Rv tidak berlaku lagi, sehingga yang berlaku hanya HIR dan RBg. 12

2. Syarat-Syarat Untuk Dinyatakan Pailit

Agar debitor dapat dinyatakan pailit, maka Pasal 2 Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan telah menentukan syaratnya, yaitu : 1 Debitor memiliki dua atau lebih kreditor ; 2 Debitor tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu tagihnya. Pengertian keadaan berhenti membayar ini tidak dijumpai rumusan yang pasti, baik dalam perundang-undangan yang ada, yurisprudensi maupun pendapat para sarjana. Oleh karenanya pembuktian tentang keadaan berhenti membayar itu cukup dilakukan secara sederhana pembuktian sumir, artinya pengadilan dalam memeriksa perkara kepailitan tidak perlu terikat dengan sistem pembuktian dan alat-alat bukti yang ditentukan dalam Hukum Acara Perdata. Hal ini terlihat dalam Pasal 8 ayat 4 Undang-Undang Kepailitan yang menyebutkan bahwa permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan, apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa 11 Ahmad Yani Widjaja, op. cit., hal. 18. 12 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1998, hal.7. 26 persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud Pasal 1 1 telah terpenuhi 3. Tata Cara Permohonan Pernyataan Pailit 1 Didahului adanya permohonan pernyataan pailit oleh pihak-pihak yang berwenang, dimana permohonan diajukan kepada pengadilan melalui panitera Pengadilan Negeri dimana Pengadilan Niaga berada sebagaimana dimaksud Pasal 1ayat 7 Undang-Undang Kepailitan. Pengadilan Niaga yang berwenang adalah yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum debitor sebagaimana dimaksud Pasal 3. Setelah Panitera pengadilan mendaftarkan permohonan tersebut dalam registernya, dalam waktu 1 x 24 jam panitera menyampaikan permohonan tersebut kepada Ketua Pengadilan untuk dipelajari selama 2 x 24 jam dan menetapkan hari sidangnya ; 2 Para pihak oleh Ketua Pengadilan dipanggil untuk menghadiri sidang pemeriksaan pernyataan pailit. Pemeriksaan itu harus sudah dilangsungkan paling lambat 20 hari sejak permohonan didaftarkan di kepaniteraan, dan dapat ditunda paling lama 25 hari apabila ada permohonan dari debitor dengan alasan-alasan yang cukup mendasar ; 3 Apabila di dalam pemeriksaan terbukti secara sederhana bahwa debitor dalam keadaan berhenti membayar, maka hakim akan menjatuhkan putusan pailit terhadap debitor. Vonis pailit itu harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum sebagaimana diatur Pasal 8 ayat 5, dan 27 harus telah diputuskan paling lambat 60 hari sejak tanggal permohonan didaftarkan ; 4 Dalam waktu paling lambat 3 hari pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan hakim kepada debitor, kreditor, kurator dan hakim pengawas dengan surat tercatat melalui kurir sesuai yang diatur Pasal 8 6. Putusan pengadilan selain memuat alasan hukum yang mendasari putusan, juga berisi pengangkatan kurator dan hakim pengawas sepanjang diminta oleh debitor atau kreditor, apabila tidak maka Balai Harta Peninggalan bertindak selaku kurator sebagaimana diatur Pasal 15 1.

4. Pengumuman putusan pailit