21
c. Orang perseorangan yang berdomisili di Indonesia, yang memiliki
keahlian khusus yang dibutuhkan dalam rangka mengurus danatau membereskan harta pailit.
d. Terdaftar pada kementrian yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang hukum dan peraturan perundang-undangan. Tugas dan kewenangan kurator dalam pengurusan dan pemberesan
harata pailit akan dibahas lebih lanjut pada bagian lain dalam bab ini.
5. Panitia Kreditor
Salah satu pihak dalam proses kepailitan adalah Panitia Kreditor yang pada prinsipnya merupakan pihak yang mewakili para kreditor.
10
. Hal ini mengingat jumlah kreditor yang berkepentingan dengan kepailitan
seorang debitor bisa jadi sangat banyak dan jenis-jenis kreditornya pun sangat beragam. Panitia Kreditor ini lah yang nantinya akan
memperjuangkan segala kepentingan hukum dari pihak para kreditor. Ada dua macam Panitia Kreditor yang diperkenalkan oleh Undang-
Undang Kepailitan, yaitu : 1
Panitia Kreditor Sementara yang diangkat berdasarkan putusan pernyataan pailit sebagaimana diatur Pasal 79 ayat 1 ;
2 Panitia Kreditor Tetap yang dibentuk oleh Hakim Pengawas setelah
pencocokan utang selesai dilakukan, atas permintaan para kreditor konkuren berdasarkan keputusan dengan suara terbanyak biasasimple
10
Munir Fuady, op. cit., hal. 40.
22
majority dalam Rapat Kreditor sebagaimana diatur Pasal 81 ayat 1
dan 2. Tugas Panitia Kreditor sebagaimana yang dituangkan dalam
Pasal 79 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan adalah untuk memberikan nasehat kepada Kurator, akan tetapi Kurator tidak terikat
dengan nasehat yang diajukan oleh Panitia Kreditor yaitu dengan jalan menyampaikannya penolakan atas nasehat tersebut pada Panitia
Kreditor, untuk kemudian dimintakan kepada Hakim Pengawas tentang keputusan terhadap penolakan Kurator atas nasehat Panitia
Kreditor tadi sesuai yang diatur Pasal 84. Berkaitan dengan tugasnya, Panitia Kreditor berwenang untuk meminta diperlihatkan segala buku
dan surat-surat mengenai kepailitan oleh Kurator dan Kurator diwajibkan untuk memberikan segala keterangan yang dimintanya
sebagaimana diatur Pasal 81. Diatur lebih lanjut dalam Pasal 82, bahwa Kurator boleh
mengadakan rapat dengan panitia untuk meminta nasehat setiap waktu hak itu dianggap perlu. Pelaksanaan rapat para kreditor ini diketuai
oleh Hakim Pengawas dan kehadiran Kurator dalam rapat diharuskan sebagaimana diatur Pasal 85 ayat 1 dan 2. Hakim Pengawas
menetapkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat kreditor pertama paling lambat 30 hari sejak tanggal putusan pernyataan pailit
ditetapkan sebagaimana diatur Pasal 86 ayat 1. Dalam jangka waktu paling lambat 3 hari terhitung sejak tanggal putusan pernyataan pailit
23
ditetapkan, Hakim Pengawas wajib menyampaikan kepada Kurator rencana penyelenggaraan Rapat Kreditor Pertama sebagaimana diatur
Pasal 86 2. Kemudian dalam jangka waktu paling lambat 5 hari terhitung putusan pernyataan pailit ditetapkan, Kurator wajib
memberitahukan kepada kreditor dengan surat tercatat atau melalui kurir sesuai yang diatur Pasal 86 ayat 3.
C. Peradilan Dalam Perkara Kepailitan