Menulis Berita

I. Menulis Berita

Dalam menulis berita di televisi, kita harus memilih kata-kata yang mudah dicerna dan bisa ditangkap secara jelas oleh telinga. Untuk itu, kita harus belajar dan mempraktikkan lima unsur dalam menulis berita: Conversational/Courant, Clear/Clair, Concise/Concis, Compelling/Convaincant, dan Cliché.

1. Conversational/Courant Saat kita menulis berita untuk disiarkan, maka kita menulis untuk didengarkan oleh telinga pemirsa. Pemirsa mendengar dan melihat berita dalam televisi maka televisi merupakan perangkat paling baik dalam menyampaikan informasi kepada publik. Namun kelemahannya pemirsa hanya memiliki satu kali kesempatan untuk menyimak berita. Ini berarti kita harus menggunakan bahasa percakapan karena dengan cara itu mereka tak perlu berpikir panjang dalam mengetahui informasi. Cara ini membantu mereka memahami berita dengan cepat.

Tulislah berita seperti cara orang berbicara. Kita memberitahukan berita apa yang yang paling penting dan menarik. Oleh karena itu dalam urutan segmentasi berita, berilah pemirsa berita paling penting dulu dan menjadi isu santer. Dalam percakapan

kita juga jarang menggunakan kalimat yang kompleks dengan anak kalimat. Janganlah hal ini dilakukan dalam siaran berita.

2. Clear/Clair Batasi satu kalimat dengan satu kalimat utuh tanpa banyak anak kalimat. Cara ini mempermudah pemirsa untuk memagami sebuah gagasan. Saat kita menggunakan

kata sambung ―dan‖ atau koma maka kalimatnya akan menjadi kompleks. Dalam

penulisan berita, pencantuman atribusi (penjelas adegan/aksi) sangatlah penting supaya tidak muncul ambiguitas (pemahaman ganda), subjek diletakkan sebelum kata

kerja. Sebuah kutipan kalimat tanpa atribusi mengesankan pendapat dari penyiar. Contoh bermakna ganda: Jokowi mengerenyitkan dahi saat menyaksikan Pintu Air Manggarai tertutup oleh sampah. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya peranan sungai dalam kehidupan masih rendah.

Contoh tepat: Jokowi mengerenyitkan dahi saat menyaksikan Pintu Air Manggarai Jakarta Timur tertutup oleh sampah. Menurutnya, pengetahuan masyarakat akan pentingnya

peranan sungai dalam kehidupan masih rendah.

Jangan pula menuliskan terlalu banyak angka. Angka sulit untuk diikuti. Batasi satu kalimat satu angka dan usahakan jangan meletakkan angka pada kata pertama karena akan membingungkan. Contoh bermakna ganda: Tiga belas orang tewas ketika kereta api anjlok di dekat Bekasi, namun seratus lima puluh penumpang selamat dalam kecelakaan kereta api.

Contoh tepat: Kecelakaan kereta api dekat Bekasi menewaskan tiga belas penumpang. Terhitung, seratus lima puluh penumpang selamat dari musibah kereta anjlok ini.

3. Concise/Concis Gunakan kalimat singkat. Kalimat deklaratif atau pernyataan merupakan jantung dari penulisan berita televisi. Letakkan subjek di bagian pertama, disusul dengan kata kerja

dan objek. Tuliskan kalimat pendek karena kalimat pendek mudah dipahami dan lebih kuat.

4. Compelling/Convaincant Tuliskan kalimat aktif. Reporter atau penulis berita menggunakan kalimat aktif karena bentuk aktif lebih kuat daripada kalimat pasif. Menulis kalimat aktif sulit dilakukan dengan baik, namun ini merupakan ciri dari karakter penulisan berita TV.

Contoh buruk: Bola ditendang oleh Andik Firmansyah ke luar lapangan.

Contoh baik : Andik Firmansyah menendang bola ke luar lapangan.

5. Cliché Klise merupakan penyakit bagi berita televisi. Bahasa klise menyiratkan bahwa media tersebut belum memiliki fakta kuat. Usahakan menghindari bahasa klise dalam penulisan

naskah.

Berikut ini kata-kata yang dianggap cliché.

1. Diduga/disangka: inilah klise yang tidak berguna dalam naskah siaran. Banyak penulis naskah siaran menggunakan kata ―disangka‖ karena mereka tidak mau

melaporkan seseorang itu bersalah atas sebuah kejahatan.

2. Dilaporkan/diberitakan: ini adalah kata lain yang banyak digunakan produser dan reporter karena mereka malas mendapatkan informasi akurat dan atribusi yang jelas.

3. Tampaknya: kata-kata ini dengan dengan dilaporkan.

4. Belum dipastikan: jika kita tidak tahu jangan menyebutkan info yang belum pasti.

5. Tersangka: kata ini sering disalahgunakan. Yang berarti polisi memiliki nama seseorang yang melakukan kejahatan. Kecuali kalau identitas jelas dan orang itu diketahui j angan gunakan kata ―tersangka‖.

6. ―Pejabat mengatakan ....‖: kita akan mengetahui siapa yang mengatakan atau tidak sama sekali. Jangan menggunakan sumber yang mengambang.

7. Laporan baru-baru ini: terkadang produser dan reporter menggunakan kalimat ini karena beritanya tidak baru dan mereka berusaha menyembunyikan fakta .