METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan data yang diambil dari lokasi tempat peneliti meneliti. Dalam penelitian juga harus mencantumkan dimana peneliti melakukan penelitian. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini fleksibel, hari Senin sampai dengan hari Minggu , Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2016. Satu bulan pertama digunakan untuk membuat timeline schedule, Dua bulan terakhir digunakan untuk pengumpulan data dan analisis data serta penulisan hasil penelitian, Tempat penelitian dilaksanakan di daerah Jakarta dan dilakukan oleh penumpang Bus Pariwisata PO Putra Remaja.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan, jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kausal, artinya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiono, 2011). Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Penggunaan metode ini digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu mengetahui seberapa besar persepsi harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam meningkatkan Loyalitas

Penumpang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka, wawancara, observasi, dan kuesioner.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis memberikan definisi operasional dari variable – variable sesuai dengan judul yang diajukan “Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan dalam meningkatkan Loyalitas Pelanggan Bus Pariwisata” Penulis menggambarkan definisi operasional variable skripsi ini, yaitu :

1. Variabel Independen (X)

Variabel Independen adalah variable yang bebas, stimulus, predictor, eksougen atau antecendent, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya variabel dependen atau variable terkait. Variabel Independen merupakan variabel penelitian yang memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi/ dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkan / menentukan hubungan antara fenomena yang sedang diamati.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Pelanggan

Harga (X 1 ) merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur Harga (X 1 ) merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur

Kualitas Pelayanan (X 2 ) menurut Maharani (2010) mengemukakan kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan, segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen.

Kepuasan Pelanggan (Y) ( perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelan membandingkan kinerja (hasil) produk yang difikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan (Kotler, 2008)

2. Variabel Dependen (Z)

Variabel Dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel yang disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas atau variabel independen. Besarnya perubahan pada variable ini tergantung dari besaran variable bebas/ Independen. Variable Independen akan memberi peluang kepada perubahan variabel terkait/ dependen yaitu sebesar koefisien (besaran) Variabel Dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel yang disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas atau variabel independen. Besarnya perubahan pada variable ini tergantung dari besaran variable bebas/ Independen. Variable Independen akan memberi peluang kepada perubahan variabel terkait/ dependen yaitu sebesar koefisien (besaran)

Secara garis besar, dimensi dan indikator dari masing – masing variabel baik variabel terikat maupun variabel bebas dijelaskan pada tabel 3.1 Berikut penjelasannya:

Tabel 3.1

Variabel, Dimensi, Indikator dari

Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas

Pelanggan

NO Variabel Devinisi Variabel Dimensi Indikat or

Penetapan harga 1. Harga layak dan terjangkau (atmaja, 2014)

Flexibility (

2. mempunyai nilai tambah

Penetapan harga dibanding dengan yang lain, yang berbeda kesesuaian biaya dengan sesuai lokasi dll) manfaat, kemudahan dalam

menggunakan /memperoleh

Penilaian konsumen

jasa, Emotional value ,(mardikawati, 2013)

atas suatu barang

atau jasa jumlan uang yang

Tingkat Harga Persepsi Harga dibutuhkan untuk

1. Kesesuaian harga dengan Price Level (Stanton 2003) ( memperoleh kesulitan Bus

tingkat harga)

kombinasi sebuah

produk dan

2. Kesesuaian harga dengan

pelayanan yang

manfaat Bus

menyertainya

1 Potongan harga 1. Diskon sesuai dengan

harga yang diinginkan

Discount (

2. Diskon saat hari raya

Potongan harga)

atau event besar lainnya 3. Diskon secara berkala

(Ulus, 2013) Allowances ( Pengurangan harga (Ulus, 2013) Allowances ( Pengurangan harga

(Zeithaml, Bitner dan Gremler, 2007)

1. Pengurangan harga pada setiap transaksi tertentu 2. Pengurangan pada saat transaksi berulang - ulang

(Atmaja, 2014)

Kualitas Pelayanan (parasuraman et al,

Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

1. Reliability (Kehandalan)

2. Responsibil ity (Daya tanggap)

3. Empathy(E

Bukti fisik)

1. Sambutan/sapaan dalam pelayanan

2. Responsif secara efektif

3. Kemampuan

dalam menghadapi keluhan

4. Kecepatan dalam bertransaksi Responsibility (daya tanggap)

1. Ketanggapan pemberian informasi 2. Pengiriman barang tepat waktu Empathy (Empati)

1. Pemahaman kebutuhan 2. Merespon keluhan

Assurance (jaminan) 1. Keamanan produk 2. Kesesuaian produk

dengan gambar 3. Berusaha bebas dari

kesalahan Tangible (bukti fisik)

1. Bentuk tampilan Instagram 2. Kemudahan dan kecepatan akses 1. Bentuk tampilan Instagram 2. Kemudahan dan kecepatan akses

Respon pelanggan

terhadap evaluasi

(Siswanto, Haryono diskonfirmasi yang

ketepatan waktu

dan Fathoni 2014) dirasakan antara

2. Konformasi

keberangkatan dan

harapan sebelumnya

(conformance)

kedatangan Bus

dan kinerja kinerja actual produk yang

kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta

dirasakan setelah

3.Service

kompetensi dan

3 pemakaianya

ablility

keramahtamahan staf layanan

(Tjiptono, 2004)

4. Estetika

menyangkut penampilan

(aesthetics)

produk yang bisa dinilai

dengan panca indrea (rasa,

bau, suara dst)

kulitas yang dinilai

quality),

berdasarkan reputasi

(Chandra 2002)

1. Pembelian yang lebih

banyak atau pembelian

Loyalitas produk atau jasa lain dari Pelanggan

(Tjiptono, 2004) 2. Merekomendasikan suatu Merek, Toko perusahaan kepada orang

pelanggan terhadap

atau pemasok

lain.

4 berdasarkan sifat yang sangat positif

1. Kemauan untuk

dalam pembelian

merekomendasikan

perusahaan kepada orang lain.

jangka panjang

maupun Produk 2. Sikap

2. Komitmen pada perusahaan untuk tidak berpindah ke pesaing.

Sumber : Olahan Penulis, 2016

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Margono (2010), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Populasi dalam penelitian ini yaitu penumpang bus pariwisata PO Putera

Remaja daerah Jakarta, khususnya pada penduduk Jakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Terdapat macam – macam teknik sampling yaitu probability sampling dan non probability sampling , dalam penelitian ini penulis menggunakan non probability sampling dengan teknik pengambilan sampling secara Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/insedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dengan menggunakan accidental sampling diharapkan kriteria sampel yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Menurut Hair et al dalam Ferdinand, (2014) Penentuan jumlah sampel minimum adalah tergantung pada jumlah indikator dikalikan lima hingga dengan sepuluh. Ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100-200 sampel. Penentuan jumlah sample yang representatif tergantung pada jumlah indikator dikali 5 hingga 10 (Ferdinand, 2014) sehingga jumlah sampel yang representatif pada penelitian ini adalah :

Tabel 3.2

Cara Perhitungan Sample

Minimal Maksimal

Jumlah Total Indikator x 5 Jumlah Total Indikator x 10

25 X 5 = 125

25 X 10 = 250

Berdasarkan Tabel 3.2 peneliti mengambil jumlah sampel minimal sebanyak

125 sampel, namun peneliti menyebarkan kuesioner lebih dari 125 responden.

E.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini, penulis menggunakan jenis dan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Jenis data

Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer. data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya. data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variable minat untuk tujuan spesifik studi. (Sekaran, 2011).

2. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini denga cara penelitian lapangan (field Research). Sedangkan instrumen pengumpulan data berupa kuisioner. Kuisioner atau angket menurut (Arikunto, 2006)

“Angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal yang diketahui.

F.Metode Analisis

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam teknik analisis deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi Sugiyono (2011). Secara ringkas akan disajikan hasil nilai nominal hubungan korelasi dari kepuasan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan.

2. Analisis Inferensial

Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit), metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah dengan responden kurang dari 100 (Ghozali, 2014). Tujuan PLS adalah mencari hubungan linear Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit), metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksudkan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah dengan responden kurang dari 100 (Ghozali, 2014). Tujuan PLS adalah mencari hubungan linear

Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Evaluasi Measurement Model (outer Model)

Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

x= ˄ x ξ+ɛ x

y= ˄ y η+ɛ y

Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel untuk variabel laten eksogen dan endogen ξ dan η, sedangkan ˄x dan ˄y merupakan matrik loading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dan indikatornya. Residual yang diukur dengan ɛx dan ɛx dapat diinterprestasikan sebagai kesalahan pengukuran (Ghozali, 2014).

a. Convergent Validity

Pengujian Convergent Validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam (Ghozali, 2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,60 maka akan di drop dari model.

b. Discriminant Validity

Pengujian Discriminant validity, indikator refleksif dapat dilihat pada cross-loading antara indicator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE.

c. Composite Reliability

Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun cronbach alpha ≥ 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsiaten.

2. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model)

Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam rerangka konseptual. Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R- square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian terhadap model struktural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah- langkah berikut ini :

a. Nilai R-square

Melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R-square untuk variabel laten endogen sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalam model struktural mengindikasikan bahwa model tersebut “baik”, “moderat”, dan “lemah”.

b. Goodness of Fit Model

Pengujian Goodness of Fit model struktural pada inner model menggunakan nilai predictive-relevance (Q2). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance .

c. Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur)

Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan. Nilai signifikansi ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping . Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algorithm boostrapping report nilai signifikansi T-statistic harus lebih dari 1.99.