Rencana Penataan Provinsi Kalbar

3.2.1.2. Rencana Penataan Provinsi Kalbar

Provinsi Kalbar sangat potensial dimekarkan agar kehidupan masyarakatnya sejahtera. Potensi tersebut bukan semata-mata didasarkan atas luas

wilayahnya, tetapi juga atas dasar kondisi SDA yang cukup besar, geografi, geologi, dan kondisi strategis lainnya seperti perbatasan dengan negara lain.

Jika dimekarkan akan terdapat kewenangan yang cukup dan koordinasi yang baik dalam sistem pemerintahannya.

Berdasarkan aspek hidrografi, provinsi ini memiliki potensi hidrografi yang sangat besar, baik karena air tanah, air sungai, maupun air danaunya. Mengingat jumlah sungai yang begitu banyak daerah ini dapat dijuluki sebagai provinsi “Seribu Sungai”. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih

merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah menjangkau sebagian besar kecamatan.

Sungai besar utama adalah Sungai Kapuas, yang panjangnya 1.086 Km, merupakan sungai terpanjang di Indonesia; yang dapat dilayari sepanjang 942 Km. Sungai-sungai besar lainnya, dan dapat dilayari, adalah Sungai Melawi

(471 Km), Sungai Pawan (197 Km), Sungai Kendawangan (128 Km), Sungai Jelai (135 Km), Sungai Sekadau (117 Km), Sungai Sambas (233 Km), dan Sungai

Landak (178 Km). Adapun danau yang besar ada dua, yaitu Danau Sentarum dan Danau Luar I. Kedua danau ini berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Danau Sentarum mempunyai luas sekitar 117.500 Ha, sedangkan Danau Luar I mempunyai luas sekitar 5.400 Ha. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek wisata.

Provinsi Kalbar juga mempunyai potensi SDA yang cukup besar seperti hutan, perkebunan sawit dan karet, sumber daya mineral dan tambang seperti batu bara, bauksit, timah, minyak bumi, dan lain-lain. Deposit SDA tersebut relatif menyebar di setiap wilayah dan belum diekploitasi secara optimal karena infrastruktur belum memadai. Potensi bahan tambang di wilayah selatan

(Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara) antara lain adalah bauksit, timah, kaolin, dan kecubung. Potensi bahan tambang di wilayah timur (Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, dan Kabupaten Sekadau) adalah bauksit, batu bara, minyak bumi, dan lain-lain. Dalam pada itu, potensi bahan tambang di wilayah barat hingga utara (Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kubu Raya) antara lain adalah bauksit, kaolin, gambut, dan emas (lihat Gambar 3.5 dan Gambar 3.6).

Gambar 3.5. Peta Lokasi Mineral Logam di Kalimantan Barat

Gambar 3.6. Peta Sebaran Sumber Daya Mineral

Gambar 3.7. Peta Lokasi Minyak dan Gas Bumi

Gambar 3.8. Peta Lokasi Sumber Daya Batu Bara

Gambar 3.9. Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perkebunan

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka sudah selayaknya Provinsi Kalbar dimekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu Provinsi Kalbar (induk), Provinsi Kalbar bagian timur, dan Provinsi Kalbar bagian selatan. Kabupaten-kabupaten yang termasuk dalam pemekaran tersebut disajikan dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7. Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Barat

No. Provinsi Kalbar bagian

% terhadap Luas Selatan

Luas Wilayah

(Km 2 )

Provinsi Induk

2,43 2. Kab. Tumbang Titi

1. Kota Ketapang

3,22 3. Kab. Jelai Kendawangan Raya

7,46 4. Kab. Hulu Air

8,17 5. Kab. Kayong Utara

Subtotal

Provinsi Kalbar bagian

% terhadap Luas Timur

Luas Wilayah

(Km 2 )

Provinsi Induk

1. Kab. Kapuas Hulu

8.51 2 Kab. Sentarum

3.99 3 Kab. Banua Lanjak

7.83 4. Kab. Sintang

10.74 5. Kab. Ketungau

4.00 6. Kab. Melawi

7,25 7. Kab. Sekadau

Provinsi Kalbar bagian Barat

Luas Wilayah

% terhadap Luas

(Km 2 )

Provinsi Induk

1.64 2. Kab. Sambas Utara

1. Kab. Sambas

2.71 3. Kab. Bengkayang

2.84 4. Kab. Sungai Raya

0.84 5. Kab. Landak

6,75 6. Kab. Pontianak

0,87 7. Kab. Sanggau

3.53 8. Kab. Tayan

3.26 9. Kab. Sekayam Raya

1.96 10. Kab. Kubu Raya

4,76 11. Kota Pontianak

0,07 12. Kota Singkawang