Klasifikasi Bank Landasan Teori

13 Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan maupun jasa non keuangan. Sebagai bank, di samping memberikan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer payment order, jasa kotak pengaman safety box, jasa penagihan atau inkaso collection yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city clearing. Dengan pemahaman ini maka dapat diketahui bahwa sesungguhnya bank tidak hanya dipahami dalam kedudukannya sebgai lembaga intermediasi semata-mata, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lainnya.

2.1.3 Klasifikasi Bank

Pada praktiknya perbankan di Indonesia memiliki beberapa jenis bank seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Namun kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lain. Perbedaan jenis bank dapat dilihat dari segi fungsi bank serta kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasionalnya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi kepemilikan saham serta akte pendiriannya. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat di lokasi tertentu kecamatan. Jenis perbankan juga dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual dan harga beli. 14 Adapun jenis-jenis bank jika ditinjau dari beberapa segi antara lain Kasmir, 2008:34: 1. Dilihat dari segi fungsi Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari: a. Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil commercial bank. b. Bank Perkreditan Rakyat BPR, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan bank umum. 2. Dilihat dari segi kepemilikan Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis-jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya antara lain: 15 a. Bank milik pemerintah, adalah bank dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank milik swasta nasional, adalah bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk swasta pula. c. Bank milik asing, yang mana bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. d. Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. 3. Dilihat dari segi status Dilihat dari segi kemampuannya melayani masyarakat, bank umum dapat dibagi ke dalam 2 jenis. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu pula. Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut Kasmir, 2008:39: a. Bank devisa, merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya 16 transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia. b. Bank non devisa, merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan daripada bank devisa dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara. 4. Dilihat dari segi cara menentukan harga Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi kedalam 2 kelompok: a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, adalah bank yang menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula dengan produk pinjamannya berupa kredit. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan 2 metode, yaitu spread baseddan fee based. b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah, adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. 17

2.1.4 Laporan Keuangan Bank