Cara penulisan Bahan naskah

40 a. epigrafi, secara etimologi diartikan sebagai pemakaian dalam formasi kata gabung atau dilihat dari segi bahasa. b.paleografi, dapat diartikan penelitian tulisan kuno yang didasarkan pada bentuk dan perkembangan tulisan atau hurufnya itu sendiri.

10. Cara penulisan

a. Pemakaian lembaran naskah untuk tulisan Setiap lembar naskah terdiri dari dua halaman yaitu halaman muka dan belakang. 1 Satu muka, yaitu lembaran naskah yang ditulis hanya satu muka saja, yaitu halaman muka, dalam arti tidak bolak balik. 2 Bolak balik, yaitu lembaran naskah yang ditulis padakedua halaman, muka dan belakang. b. Penempatan tulisan pada lembaran naskah Cara menempatkan tulisan padahalaman naskah. c. Pengaturan ruang tulisan Hal ini berkaitan dengan cara mengatur teks atau tata teks dalam ruang tulisan. d. Penulisan pada lembaran lontar Daun lontar yang digunakan untuk bahan penulisan ada dua jenis, yaitu tala daun agak tebal, kasardan kesat dan sritala agak tipis dan bengkok- bengkok. Universitas Sumatera Utara 41 e. Penomoran halaman Naskah-naskah Nusantar, baik yang berbahan kertas, dluwang kertas lokal, atau lontar, ada yang memakai nomor atau angka halaman adapula yang tidak.

11. Bahan naskah

Merupakan sesuatu barang yang dipakai untuk menuliskan teks, catatan,karangan. Bahan naskah atau bahan tulis writing material yang dipakai di Nusantara ialah lontar, bamboo, dluwang, dan kertas. a. Bahan tulis bamboo Bila-bilahan bambu sebagai bahan tulis pada umumnya dipakai di daerah- daerah di Pulau Sumatera, misalnya di daerah Batak. Dari daerah Batak ini dikenal penanggalan Batak yang disebut perhalaan dan bamboo peramal yang disebut tondung sahala. b. Bahan tulis lontar Pada periode pra-Islam bahan tulis writing material yang biasa dipakai adalah berbagai macam daun palem, khususnya palem lontar Borassus flabellifer dipakai terutama di daerah Jawa Tengah, JawaTimurdan Bali. c. Bahan tulis dluwang Dluwang jeluang adalah kertas Jawa yang dibuat dari kulit kayu treebark paper . d. Bahan tulis kertas Universitas Sumatera Utara 42 Pada abad 17 dan 18 ketika kertas dluwang sudah sulit ditemukan diimpor kertas pembungkus dari Cina yang disebut kertas arab dan dijual di Jawa.

12. Bahasa Naskah