Tempat penyimpanan naskah Asal naskah Keadaan naskah

32

2. Nomor naskah

Naskah –naskah yang tersimpan diperpustakaan atau museum diberi nomor, dan nomor ini dicantumkan juga dengan katalog naskah. Cara-cara penomoran naskah sebagai berikut: a. Nomor naskah dilengkapi dengan nama pemilik asal, pembawapenghibah, kolektor naskah. b. Nomor naskah dilengkapi dengan identitas perpustakaan atau museum singkatannya tempatnaskah itu tersimpan. c. Nomor naskah dilengkapi dengan nama singkatan perpustakaan atau museum dan identitas bahasa naskah yang bersangkutan. d. Nomor naskah dilengkapi dengan identitas kolektor dan bahasa naskah yang bersangkutan.

3. Tempat penyimpanan naskah

Pada umumnya naskah-naskah tersimpan di perpustakaan- perpustakaan, baik diperpustakaan negara nasional, daerah lokal, universitas, maupun di perpustakaan milik suatu badan atau lembaga tertentu. Kadang- kadang di daerah terdapat tokoh masyarakat yang memiliki koleksi naskah. Tokoh masyarakat tersebut biasanya merupakan “ sesepuh ” pimpinan.

4. Asal naskah

Yang dimaksut asal naskah adalah dari mana naskah itu berasal, baik naskah yang tersimpan sebagai koleksi umum di perpustakaan atau museum maupun sebagai milik atau koleksi pribadi atau perorangan. Universitas Sumatera Utara 33 a. Naskah- naskah yangtersimpan yang tersimpan di perpustakaan atau museum berasal atau diperoleh antara lain: 1 Hibah dari pemilik atau kolektor naskah 2 Pembelian dari pemilik naskah secarapribadi 3 Salinan dari naskah induk sumber milik pribadi atauyangtersimpan diperpustakaan atau museum lain. 4 Pengembalian atau penyerahan dari perpustakaan museum suatu Negara. b. Naskah-naskah yang tersimpan sebagai milik pribadi atau perseorangan berasal atau diperoleh antara lain dari: 1 Warisan, harta pusaka, atau peninggalan dari leluhur atau nenek moyang. 2 Pemberian dari seseorang 3 Pembelian dari seseorang 4 Titipan dari seseorng 5 Salinan, terjemahan, saduran, transkripsian, ringkasan dari naskah milik orang lai, perpustakaan atau museum. Di Nusantara kegiatan penyalinan naskah tidak boleh diperuntukan untuk perdagangan, naskah itu disalin atau diperbanyak antaralain dengan alas an: 1 Keinginan untuk memiliki sendirinaskah itu. 2 Naskah asli sudah dlam keadaan hampir rusak karena dimakan zaman, digerogorti ngengat, seringnya dipakai. Universitas Sumatera Utara 34 3 Khawatir terjadinya sesuatu dengan naskah asli, misalnya hilang, terbakar, ketumpahan benda cair, rusak karena terlantar, tidak dirawat. 4 Tujuan magis 5 Tujuan politik, agama, pendidikan dan sebagainya.

5. Keadaan naskah

Dalam katalog naskah biasnya keadaan naskah biasanya keadaan naskah digambarkan dengan cantuman sebutan anatara lain: masih utuh lengkap, tidak utuh tidak lengkap, sebagian lembarannya hilang: masih baik atau sudah rusak, kokoh atau lapuk, ada kalanya disebutkan juga berjilid atau tidaknya. Informasi mengenai keadaan naskah ini selain untuk memberikan gambaran naskah juga erat kaitannya dengan proses penyuntingan naskah atau edisi teks, terutama dalam penentuan sumber penyaksian.

6. Ukuran naskah Ukuran naskah terdiri dari dua macam yaitu: