Uraian Tumbuhan Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. adalah tanaman berkeping satu yang termasuk dalam famili Palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa yunani Elaoin atau minyak sedangkan nama spesies guineensis berasal dari kata Guinea, yaitu tempat di mana seorang ahli bernama Jacquin menemukan tanaman kelapa sawit pertama kali di pantai Guinea. Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit Elais guinensis Jacq. Tanaman Elaeis guineensis Jacq ini juga dikenal dengan nama: kelapa sawit Melayu, kelapa sewu Jawa Fauzi, et al., 2004. Tumbuhan ini tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2000 mmtahun dengan kisaran 22-23 C serta ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90. Masa berbuah tanaman ini setelah berumur 2,5 tahun dan pemanenan didasarkan pada saat kadar minyak mesokarp mencapai tingkat kematangan dengan ciri-ciri buah yang lepas atau jatuh sekurang-kurangnya 5-10 buah per tandan dan secara umum batas usia ekonomis kelapa sawit berkisar 25 tahun, dan dapat berkurang bergantung dari tingkat pemeliharaan yang dilakukan termasuk cara pemanenan Ketaren, 1986. Tanaman kelapa sawit normal yang telah berbuah akan menghasilkan kira- kira 20-22 tandantahun dan semakin tua produktivitasnya menurun menjadi 12- 14 tandantahun. Pada tahun-tahun pertama tanaman kelapa sawit berbuah dengan berat tandannya berkisar antara 3-6 kgtandan. Tanaman semakin tua, berat tandannya juga semakin bertambah, yaitu antara 25-35 kgtandan.

2.1.1 Sistematika tumbuhan

Menurut Fauzi, et al 2004, sistematika tumbuhan kelapa sawit adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guineensis Jacq. Nama lokal : Kelapa sawit

2.1.2 Morfologi tumbuhan

Pohon kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq merupakan pohon yang besar yang tingginya dapat mencapai 30 m, batangnya berbentuk silidris dan berdiameter 40-60 cm, tidak bercabang, arah tumbuh tegak lurus, dan termasuk dalam tanaman menahun. Pohon kelapa sawit memiliki akar serabut dan pelepah daun yang memilili bulu-bulu halus dengan panjang pelepah mencapai 9 m serta daun berwarna hijau dengan panjang mencapai 1,20 m, jumlah anak daun dalam satu pelepah mencapai 120-160 pasang. Pohon kelapa sawit memiliki bunga dan buah yang merupakan bagian generatifnya dan juga memiliki biji yang terdiri dari cangkang dan inti Fauzi, et al., 2004.

2.1.3 Kandungan kimia buah kelapa sawit

Minyak sawit mentah CPO dihasilkan dari mesokarp buah kelapa sawit atau daging buah kelapa sawit, sedangakan minyak yang dihasilkan dari inti kelapa sawit disebut minyak inti sawit MIS. Perbedaan kedua jenis minyak ini terutama terletak pada kandungan karotenoidnya Fauzi, et al., 2004. Choo, et al., 1996 menjelaskan bahwa komponen utama buah kelapa sawit adalah trigliserida 94, sedangkan sisanya berupa asam lemak bebas 3-5 dan komponen minor 1 yang terdiri atas karotenoid 500-700 ppm, tokoferol 600-700 ppm, tokotrienol 600-700 ppm, sterol 326-527 ppm, fosfolipid 5- 130 ppm, sgualen 200-500 ppm serta alkohol alifatik 100-200 ppm. 2.2 Simplisia dan Ekstrak 2.2.1 Simplisia