Penelitian Sebelumnya Kerangka Pemikiran

Namun, dengan harga jual yang lebih tinggi, maka usaha ini dalam jangka panjang akan menguntungkan. Pada kondisi ekuilibrium yang digambarka pada gambar D, maka harga P baik lahan yang berbiaya rendah maupun tinggi akan mendapat keuntungan yaitu dalam jangka panjang. Lahan yang marjinal akan menerima keuntungan sebesar nol sedangkan lahan yang memiliki biaya lebih tinggi akan berada diluar pasar karena akan mengalami kerugian apabila berproduksi pada harga P. Sebaliknya, keuntungan yang diperoleh lahan intra- marjinal dalam jangka panjang dapat dipertahankan karena masih memiliki sumberdaya yaitu lahan dengan biaya rendah. Penjumlahan keuntungan dalam jangka panjang akan menghasilkan surplus produsen seperti yang digambarkan pada bidang PBE. Keuntungan inilah yang disebut sewa Ricardian Ricardian rent Matondang, 2011.

2.3. Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh Paruhumuan daulay 2003, yang dilakukan di Desa Batu Tunggal Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhan Batu, menyatakan bahwa usahatani kelapa sawit lebih menguntungkan dibandingkan usahatani karet dan faktor-faktor yang memotivasi petani mengkonversi lahan karet ke kelapa sawit adalah 70 didominasi oelh faktor coba-coba mengikuti orang lain dan selebihnya disebabkan faktor lain. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Asrul wahid 2006, yang dilakukan di kabupaten Asahan, menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat mengkonversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit secara parsial berpengaruh signifikan adalah faktor ekonomi dan sosial. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Pemikiran

Lahan karet yang luas sangat penting untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal. Namun seiring dengan alih fungsi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit, yang terjadi lahan karet semakin menurun yang mengakibatkan penuruna produksi. Dibandingkan dengan budidaya tanaman karet, budidaya tanaman kelapa sawit akhir-akhir ini lebih disenangi oleh para petani, dimana tanaman ini dapat memberi keuntungan dan meningkatkan pendapatan petani. Apabila tanaman utama petani tidak ekonomis lagi karena umur tanaman sudah tua, akan dikonversikan ke komoditi kelapa sawit, karena panen perdana tanaman ini relatif lebih cepat menghasilkan dibandingkan tanaman karet. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani melakukan konversi lahan adalah biaya input karet, biaya inpu kelapa sawit, biaya tenaga kerja karet dan biaya tenaga kerja kelapa sawit. Adapun skema kerangka pemikiran berkaitan dengan faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Keterangan: : hubungan : pengaruh Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran Lahan Karet Lahan Kelapa Sawit Biaya input Biaya Tenaga Kerja Biaya input Biaya Tenaga Kerja Analisis Konversi Lahan Karet menjadi Lahan Kelapa Sawit Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian