METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep menyajikan konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian.
Berdasarkan konsep teori mengenai hubungan antara tingkat religiusitas dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa di SMA Islam Sultan Agung 3, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tindakan Pencegahan Tingkat Religiusitas HIV/AIDS pada Siswa di SMA
Islam Sultan Agung 3
Variabel bebas Variabel terikat
Lingkungan
Variabel perancu ( Confounding ) Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas Menurut Riyanto (2011), variable independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, artinya apabila variabel independen berubah maka akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Penelitian ini variabel bebas adalah tingkat religiusitas
2. Variabel Terikat Sugiyono (2006), mengatakan bahwa variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh variabel bebas. Penelitian 2. Variabel Terikat Sugiyono (2006), mengatakan bahwa variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan oleh variabel bebas. Penelitian
3. Variabel perancu ( Confounding ) Menurut Riyanto (2011), variable confounding adalah variabel yang berhubungan dengan variabel independen dan berhubungan dengan variabel dependen, tetapi bukan merupakan variabel antara. Penelitian ini variabel perancu adalah lingkungan.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang bersamaan (sekali waktu) (Hidayat a. A., 2007).
D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu sejumlah 188 siswa.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dengan syarat sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2007). Dimana besarnya sampel ditentukan berdasarkan rumus (Notoatmodjo, 2005), yaitu sebagai berikut:
1 N .( d )
= 128 orang
Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan (0,05)
Berdasarkan rumus tersebut maka dapat ditetapkan jumlah sampel penelitian ini sebesar 128 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota populasi yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi Adalah karakteristik umum dari subyek penelitian pada suatu populasi target dan populasi terjangkau yang diteliti. Pada penelitian ini kriteria inklusi adalah:
1) Siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 dengan kriteria:
a) Mempunyai pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS
b) Sikap positif terhadap pencegahan HIV/AIDS
c) Usia 15-19 tahun
2) Beragama Islam
3) Bersedia untuk menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi Adalah subyek yang tidak memenuhi kriteria. Dalam penelitian ini kriteria eksklusi adalah:
1) Siswa yang sedang cuti
2) Tidak hadir pada saat penelitian
3. Teknik Sampling Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling yaitu memberikan peluang yang sama untuk menjadi sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsionate stratified random sampling yaitu 3. Teknik Sampling Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul, 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling yaitu memberikan peluang yang sama untuk menjadi sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsionate stratified random sampling yaitu
(Total jumlah siswa x jumlah sampel) Jumlah total populasi Tabel 3.1 Total Jumlah Sampel
No Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Hasil
84 x 128
1 Kelas X
57 x 128
2 Kelas XI
47 x 128
3 Kelas XII
Berdasarkan rumus tersebut maka dapat ditetapkan jumlah sampel penelitian sebesar 128 responden yang terdiri dari siswa kelas X, XI,dan XII.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Beberapa alasan peneliti memilih SMA ini sebagai tempat penelitian karena kurikulum pendidikan agama Islam yang terdapat di SMA ini berbeda dari SMA pada umumnya. Menurut keterangan Kepala Sekolah mengatakan bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat pada sekolah tersebut dibagi menjadi empat mata pelajaran yang meliputi Al- Qur’an dan Hadits, Fiqih, Aqidah Akhlak, dan Sejarah peradaban Islam ( Tarikh Islam ). Sekolah tersebut juga terletak pada jarak yang mudah dijangkau sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengawasan terhadap kuesioner yang nantinya akan disebarkan kepada responden. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014.
F. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi operasional Instrument
Kategori Skala
1 Tingkat
Jika Ordinal Religiusitas siswa tentang
Tingkat pemahaman Alat ukur :
kuesioner B
responden
agamanya menurut
Cara ukur :
mendapat
Islam yang
Item favourable:
skor:
berlandaskan pada Al STS/TP : 0
1. 0-32
qur’an dan As
TS/KD : 1
(Kurang)
sunnah, yang terdiri S/SR : 2 dari:
SS/SL : 3
2. 33-64
Religious Belief
Item unfavourable:
Religious Practice
Religious Feeling
SS : 0
(pengalaman) ,
Skor tertinggi: 96
Religious
Skor terendah: 0
Knowledge (pengetahuan) , Religious Effect (efek)
2 Tindakan
Jika Nominal pencegahan SMA Islam Sultan
Respon siswa di
Alat ukur:
responden HIV/AIDS
kuesioner C
mendapat pada siswa
Agung 3 dalam
Item favourable:
skor: di SMA
pencegahan
Ya: 1
1. 0-5 Islam Sultan berhubungan dengan Item unfavourable:
HIV/AIDS yang
Tidak : 0
(Buruk)
Agung 3 kegiatan (tindakan), Ya : 0 seperti Sex bebas
Skor tertinggi: 10
(Baik)
heteroseksual ) dan
Skor terendah: 0
menggunakan jarum suntik atau alat tusuk lainnya bekas pakai orang dengan HIV/AIDS.
G. Instrumen atau Alat Pengumpul Data
Instrumen penelitian atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu, kuesioner
A, berisi tentang data umum berupa identitas responden, yang terdiri dari nama/inisial, umur, jenis kelamin dan kelas. Kuesioner B berisi tentang tingkat
religiusitas yang menggunakan skala Likert di ambil dari Widari, S.I, (2009) dengan jumlah pernyataan sebanyak 32 pernyataan, terdapat 20 pernyataan yang menggunakan item favourable dan 12 pernyataan dengan item unfavourable. Pernyataan yang menggunakan item favourable mendapatkan nilai (0) Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah, (1) Tidak Setuju/ Kadang-kadang, (2) Setuju/ Sering, (3) Sangat Setuju/ Selalu, sedangkan pernyataan yang menggunakan item unfavourable mendapatkan nilai (3) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Setuju, (0) Sangat Setuju. Kuesioner C, berisi pernyataan tentang tindakan pencegahan HIV/AIDS oleh siswa yang menggunakan skala guttman dengan 15 pernyataan. Pernyataan menggunakan item favourable sebanyak 5 pernyataan dan pernyataan yang menggunakan item unfavourable sebanyak 10 pernyataan. Untuk pernyataan dengan item favourable jawaban “ya” mendapatkan nilai 1 dan nilai 0 untuk jawaban “tidak” sedangkan untuk item unfavourable nilai 1 diberikan kepada jawaban “tidak” dan nilai 0 untuk jawaban “ya”.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan- pernyataan closed ended yang menyediakan beberapa alternatif jawaban dan berisi suatu seri pernyataan penilaian, responden hanya boleh memilih salah satu diantaranya sesuai dengan pendapatnya (Notoatmodjo, 2005). Instrumen penelitian ini perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu sehingga dapat dipertanggung jawabkan pemakaiannya. Adapun uji validitas dan realibilitas adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas Validitas berarti ketepatan ukuran, ketelitian, dan kecermatan (Pratiknya, 2003). Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui apakah kuesioner mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dan skor total. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji “ koe fisiensi korelasi biserial” dan 1. Uji Validitas Validitas berarti ketepatan ukuran, ketelitian, dan kecermatan (Pratiknya, 2003). Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui apakah kuesioner mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dan skor total. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji “ koe fisiensi korelasi biserial” dan
i −X t
Keterangan: � ��� � = koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan
skor total � � = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal
Nomor i Xt
= rata-rata skor total semua responden St
= standar deviasi skor total semua responden Pi
= proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i Qi
= proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i Keputusan uji : Bila r hitung (r pearson) ≥ r tabel ; artinya pertanyaan tersebut valid Bila r hitung (r pearson) < r tabel ; artinya pertanyaan tersebut tidak valid.
Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program komputer spss ( statistical package for social science ).
Uji validitas yang dilakukan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang terhadap 30 responden yaitu siswa-siswi SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang kelas X, XI, dan XII dengan sampel diambil secara acak. Pernyataan dinyatakan valid setelah dieksklusi dari hasil variabel yang tidak memiliki variasi jawaban dari seluruh responden dan setelah disesuaikan dengan hasil tabel product momen didapatkan 10 pernyataan valid dari 15 pernyataan pada kuesioner tindakan pencegahan HIV/AIDS yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 14, dan 15. Pernyataan dinyatakan valid setelah memiliki hasil r hitung (r pearson) ≥ r tabel untuk 30 responden yaitu 0,361 dengan taraf signifikant 5%.
2. Uji reliabilitas Reliabilitas artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2005). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik “koefisien reliabilitas” dengan menggunakan rumus kr-20, sebagai berikut :
Keterangan : R ii
= koefisien reliabilitas tes K
= cacah butir � � = varians skor butir
� = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i � = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
t S 2 = jumlah varians total Kuesioner dikatakan reliable jika indeks reliabilitas yang diperoleh α hitung > α tabel dengan tingkat kesalahan 0,6.
Uji reliabilitas yang dilakukan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang terhadap 30 responden didapatkan hasil Cronbah’s Alpha yaitu 0,842. Data tersebut mengindikasikan bahwa pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbah’s Alpha > Konstanta yaitu 0,6.
H. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapatkan dari:
1. Data Primer Data primer yaitu data yang didapat berdasarkan penelitian langsung dari sumbernya yaitu responden. Data primer dalam penelitian ini meliputi tingkat religiusitas responden dan tindakan responden dalam pencegahan HIV/AIDS. Data primer didapatkan dengan cara:
a. Meminta surat ijin survei kepada Kaprodi S1 Keperawatan FIK UNISSULA a. Meminta surat ijin survei kepada Kaprodi S1 Keperawatan FIK UNISSULA
c. Melakukan uji etik sebagai syarat kelayakan penelitian
d. Meminta surat ijin penelitian kepada Kaprodi S1 Keperawatan FIK UNISSULA
e. Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada instansi tempat penelitian, dalam hal ini SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang setelah uji etik menyatakan layak untuk diteliti.
f. Setelah mendapat persetujuan dan uji etik dinyatakan layak, barulah dilakukan penelitian dengan memberikan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang di ambil dari Widari, S.I, (2009) yang berisi tentang tingkat religiusitas dan menggunakan kuesioner tentang tindakan pencegahan HIV/AIDS yang sudah di Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data pendukung atau penunjang dari data primer, khususnya yang memiliki relevansi dengan topik penelitian yang dibahas. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi angka kejadian HIV/AIDS pada remaja yang didapat dari data statistik Ditjen PP & PL Kementrian Kesehatan RI dan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
I. Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data tersebut dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data tersebut dengan tahap-tahap sebagai berikut :
b. Coding Langkah ini memberikan kode terhadap jawaban untuk mempermudah pengolahan data.
c. Tabulating Mentabulasikan data ke dalam bentuk tabel dan dilakukan perhitungan.
d. Entry data Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam perangkat komputer yaitu dengan memasukkan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ke dalam perangkat komputer dengan cara dikategorikan.
2. Analisis Data Data dianalisa melalui presentase dan perhitungan dengan cara sebagai berikut:
a. Analisis Univariat Bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Fungsi analisis univariat ini adalah digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari subjek penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005).
b. Analisis Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005).
1) Analisis Korelasi Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan uji statistik nonparametric, yakni menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara variabel tingkat religiusitas dan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Uji korelasi “ chi-square ” dipilih dalam penelitian ini dengan pertimbangan bahwa kedua variabel penelitan menggunakan skala ordinal dan nominal. Rumus korelasi “Chi - square” yang digunakan dalam hal ini adalah sebagai berikut:
( �−� ℎ ) ² x=∑
Keterangan:
X 2 = chi-square
F o = frekuensi yang diobservasi/ diperoleh baik melalui pengamatan maupun hasil perhitungan
F h = frekuensi yang diharapkan sebagai penerima dari populasi
1. P value ≤ 0,05 berarti (p value ≤ α). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
2. p value > 0,05 berarti (p value > α). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan.
Uji yang dilakukan tidak memenuhi kriteria uji Chi Square yaitu expected count <20% sehingga uji selanjutnya menggunakan uji alternatif yaitu uji Fisher exact.
2) Analisis Koefisien korelasi Koefisien korelasi (r) merupakan variabel yang dapat menunjukkan keeratan hubungan antara dua peubah atau lebih, dalam hal ini adalah hubungan antara tingkat religiusitas dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah “Lambda” dengan pertimbangan bahwa 2) Analisis Koefisien korelasi Koefisien korelasi (r) merupakan variabel yang dapat menunjukkan keeratan hubungan antara dua peubah atau lebih, dalam hal ini adalah hubungan antara tingkat religiusitas dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada siswa di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini adalah “Lambda” dengan pertimbangan bahwa
Keterangan: � = Lamda �� = Modus frekuensi dalam setiap kategori variabel bebas,
� d = Modus frekuensi diantara total variabel tak bebas,
= Banyaknya satuan pengamatan Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Tabel. 3.3 Tingkat keeratan hubungan
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
Sangat lemah
Sangat kuat
J. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini adalah SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Setelah mendapat persetujuan, barulah dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika. Menurut Nursalam (2003) secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari penderitaan Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Teknik a. Bebas dari penderitaan Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Teknik
b. Bebas dari eksploitasi Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan. Siswa kelas X, XI dan XII diyakinkan dengan pernyataan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang sudah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek dalam bentuk apapun. Selama penelitian berlangsung, responden dalam keadaan yang sesadar-sadarnya.
c. Resiko Peneliti harus secara hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang akan berakibat kepada subyek pada setiap tindakan. Karena penelitian yang dilakukan bukan eksperimen dan instument penelitian yang digunakan hanya berupa quisioner maka resiko dapat dihindarkan seminimal mungkin dari subjek penelitian.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination) Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Semua siswa yang dijadikan subjek penelitian mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apapun. Penelitian ini semua subjek memutuskan untuk bersedia menjadi responden.
b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (Right to full disclosure)
Peneliti memberikan penjelasan secara rinci dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan pemberian informasi terlebih dahulu agar tujuan dari penelitian dapat tercapai.
c. Inform Consent Subjek telah mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada inform consent juga telah dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
3. Prinsip keadilan (Right to Justice)
a. Hak untuk mendapatkan perilaku adil (right in fair treatment)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi. Apabila ternyata mereka tidak bersedia sebagai responden maka peneliti tidak memperlakukan tidak adil.
b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privation) Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality (rahasia). Instrument penelitian berupa quisioner telah peneliti sediakan tanpa adanya identitas nama.
Penelitian ini tidak melanggar etika karena telah dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang telah ditetapkan serta mendapatkan surat keterangan layak untuk diteliti dari Tim uji etik Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian menekankan pada masalah etika yang meliputi lembar persetujuan dan kesediaan menjadi responden penelitian dengan tujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama penelitian. Jika siswa bersedia menjadi responden maka siswa menandatangani persetujuan menjadi responden. Apabila mahasiswa menolak menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksakan.