Analisis Regresi Linier Berganda

4.2.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis kuantitatif penelitian dilakukan menggunakan analisi regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 19.

4.2.4.1. Kompetensi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja

Analisis kuantitatif penelitian dilakukan menggunakan analisi regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 19 Regresi antara variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja dapat digambarkan dalam pengolahan data sebesar angka R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0.507

(lihat tabel summary pada lampiran 16). Hal ini menunjukan bahwa besarnya variasi yang memberikan pengaruh bersama-sama antara variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja sebesar 50.7% atau sisanya 49.3% dipengaruh faktor-faktor lain diluar ketiga variabel independen tersebut.

Tabel 4.16. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Kompetensi, Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap Kinerja.

B Std. Error

Beta

t Sig.

.276 2.346 .025 Disiplin Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Tabel diatas menunjukan bahwa ketiga variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Untuk mengetahui besar pengaruh dari tiap variabel independen terhadap variabel dependennya, dapat dilihat dari nilai-nilai pada kolom beta, bahwa pengaruh terbesar adalah variabel disiplin kerja sebesar 0,377. Hasil pengolahan data dari tabel hasil uji regresi linier berganda didapatkan variabel disiplin kerja (X3) memiliki nilai signifikan 0,017 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengaruh kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Untuk mengetahui besar pengaruh dari tiap variabel independen terhadap variabel dependennya, dapat dilihat dari nilai-nilai pada kolom beta, bahwa pengaruh terbesar adalah variabel disiplin kerja sebesar 0,377. Hasil pengolahan data dari tabel hasil uji regresi linier berganda didapatkan variabel disiplin kerja (X3) memiliki nilai signifikan 0,017 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Pengaruh kompetensi

Y1= 0.610+ 0.309X1 + 0.215X2 + 0.342X3

Nilai konstanta kinerja sebesar 0.610 menunjukan nilai murni variabel terikat tanpa dipengaruhi variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja. Hasil persamaan koefisien regresi variabel kompetensi adalah sebesar 0.309, ini berarti konstan maka setiap peningkatan variabel kompetensi maka dapat diprediksi bahwa variabel kinerja ikut naik 0.309. Koefisien regresi variabel kompensasi adalah 0.215, hal ini konstan maka setiap peningkatan variabel kompensasi maka dapat diprediksi bahwa variabel kinerja ikut naik 0.215. Koefisien regresi variabel disiplin kerja adalah 0.342, hal ini konstan maka setiap peningkatan variabel disiplin kerja naik maka dapat diprediksi bahwa variabel kinerja ikut naik 0.342.

4.2.4.2 . Kompetensi, kompensasi dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja

Analisis kuantitatif penelitian dilakukan menggunakan analisi regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 19. Regresi antara variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja dapat digambarkan dalam pengolahan data sebesar angka R 2 (koefisien

determinasi) sebesar 0.747 (lihat tabel summary pada lampiran 16). Hal ini menunjukan bahwa besarnya variasi yang memberikan pengaruh bersama- sama antara variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 74.7% atau sisanya 25.3% dipengaruh faktor-faktor lain diluar ketiga variabel independen tersebut.

Tabel 4.17. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Kompetensi, Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap Kepuasan kerja

B Std. Error

Beta

t Sig.

8.762 .000 Disiplin Kerja

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y2) Tabel diatas menunjukan bahwa ketiga variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Untuk mengetahui besar pengaruh dari tiap variabel independen terhadap variabel dependennya, dapat dilihat dari nilai-nilai pada kolom beta, bahwa pengaruh terbesar adalah variabel kompensasi sebesar 0.738. Hasil pengolahan data dari tabel hasil uji regresi linier berganda didapatkan variabel kompensasi (X2) memiliki nilai signifikan 0.000 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh kompetensi dengan nilai beta 0.260. Hasil pengolahan data dari tabel hasil uji regresi linier berganda didapatkan variabel kompetensi (X1) memiliki nilai signifikan 0.022 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Pengaruh disiplin kerja dengan nilai beta 0.222. Hasil pengolahan data dari tabel hasil uji regresi linier berganda didapatkan variabel disiplin kerja (X3) memiliki nilai signifikan 0.048 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Maka persamaan regresi liniernya adalah.

Y2= 0.931 + 0.174X1 + 0.428X2 + 0.150X3

Nilai konstanta kepuasan kerja sebesar 0.931 menunjukan nilai murni variabel terikat tanpa dipengaruhi variabel kompetensi, kompensasi, dan disiplin kerja.

Hasil persamaan koefisien regresi variabel kompetensi adalah 0.174, hal ini konstan maka setiap peningkatan variabel kompetensi maka dapat diprediksi bahwa variabel kepuasan kerja ikut naik 0.174. Koefisien regresi variabel kompensasi adalah 0.428, hal ini berarti konstan maka setiap peningkatan variabel kompensasi maka dapat diprediksi bahwa variabel kepuasan kerja ikut naik 0.428. Koefisien regresi variabel disiplin kerja adalah 0.150, hal ini berarti konstan maka setiap peningkatan variabel disiplin kerja maka dapat diprediksi bahwa variabel kepuasan kerja ikut naik 0.150.