114 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128

114 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128

Envelopment Analysis) melalui pendekatan non- yang cukup populer sehingga lazim digunakan parametrik dalam mengukur tingkat efisiensi karena dapat memberikan jawaban atas berbagai perbankan menunjukkan bahwa pengukuran

kesulitan dalam menghitung berbagi ukuran tingkat kesehatan bank lebih tepat dilakukan kinerja sebagaimana disebutkan diatas. melalui analisis rasio efisiensi daripada rasio

Pengukuran efisiensi bank dapat dilakukan keuangan.

dengan menggunakan dua pendekatan yaitu Sebelumnya teknik DEA dipergunakan untuk

pendekatan parametrik dan non-parametrik. melakukan penelitian pada lembaga perbankan di

Pendekatan parametrik adalah SFA (Stochastic Yunani selama tahun 1997 hingga 1999 oleh Frontier Approach) dan DFA (Dsitribution Free Halkos dan Salamouris (2004) dengan meng-

Approach) sedangkan pendekatan non-parametrik gunakan pendekatan efisiensi guna menjamin adalah DEA (Data Envelopment Analysis). sustainabilitas suatu lembaga perbankan untuk

Kanungo (2004) mengemukakan bahwa DEA dapat bertahan didalam lingkungan kompetisi merupakan metode berdasarkan program linier yang semakin ketat.

yang digunakan untuk membandingkan efisiensi Penelitian yang dilakukan oleh Berger dan

dari beberapa unit. Avkiran (1999), dalam Gattoufi Humprey (1997) menyatakan bahwa penggunaan

et al 2004) menyatakan dengan mendefinisikan rasio keuangan dan pendekatan efisiensi secara

DEA sebagai teknik untuk mengukur efisiensi bersamaan akan dapat mengukur kinerja bank

relatif dari berbagai unit organisasi yang mampu secara lebih baik sehingga dapat memberikan

untuk mengungkap hubungan yang tepat antara manfaat lebih optimal.

input dan output yang beragam, yang sebelumnya Dalam penelitian tersebut kinerja sebagai

tidak dapat diakomodasi melalui analisis rasio acuan efisiensi diukur dengan suatu vektor output

secara tradisional.

yang terdiri dari enam rasio perbankan tanpa Charnes et al (1978) memulai penelitian input . Penggunaan model ini merupakan suatu

dengan menggunakan DEA pada tahun 1978 dan alternative untuk mengevaluasi efisiensi dan menyatakan bahwa didalam teknik DEA sebagai pelengkap terhadap rasio keuangan yang

diakomodasi terdapatnya berbagai unit pembuat lazim digunakan dalam menilai kinerja keuangan

keputusan yang berbeda atau Diffferent Decision lembaga perbankan. Rasio efisiensi perbankan Making Unit (DMU) yang melakukan kegiatan merupakan variable untuk mengevaluasi efisiensi,

atau tugas yang sama. Namun demikian, setiap sebagai pengganti dari variable-variabel input-

DMU memiliki beragam input, yang pada akhir- output yang biasa digunakan pada hampir semua

nya juga diharapkan mampu untuk menghasilkan aplikasi perbankan berdasarkan kualitas input,

beragam output.

output serta harga (Halkos dan Salamouris 2004). Keuntungan penggunaan teknik non-para- Berbeda dengan analisis CAMEL yang meng-

metrik adalah mampu berhadapan dengan kasus gunakan pendekatan tingkat kesehatan bank, input yang beragam, seperti faktor yang berada teknik DEA menggunakan pendekatan efisiensi

diluar kendali manajemen. Penggunaan teknik untuk mengukur kinerja lembaga perbankan. DEA dapat mengurangi kesulitan yang muncul Rasio yang dipergunakan juga berbeda dan dari penggunaan metode parametrik dalam menurut penelitian Halkos dan Salamouris (2004)

menganalisis rasio keuangan. Aplikasi teknik DEA tersebut rasio-rasio efisiensi yang dipergunakan

memudahkan perbandingan efisiensi dengan untuk analisis efisiensi adalah: Return Difference

menggunakan kriteria yang seragam melalui of Interest Bearing Assets (RDIBA), Profit/Loss per

penggunaan bentuk rasio keuangan untuk Employee (P/L), Efficiency atio (EFF), Net interest

mengetahui efisiensi perbankan. Margin (NIM), Return on Equity (ROE) dam

Hasil yang paling mendasar pada teknik DEA Return on Assets (ROA). adalah terdapatnya skor efisiensi teknis dari setiap Wang et al (2004) berpendapat bahwa peng-

DMU tergantung pada pencapaian sampel. DEA ukuran efisiensi meliputi berbagai upaya yang

memiliki hasil yang relatif bukan absolut dimana dapat dilakukan pada efisiensi, apa saja yang

ukuran mengenai teknis efisiensi untuk setiap termasuk ke dalam efisiensi dan seberapa penting

DMU selalu dipertimbangkan. Operasionalisasi efisiensi dalam ilmu manajemen dan ekonomi.

teknik DEA dalam mengevaluasi sebuah DMU Reynaud dan Rokhim (2005) menggunakan

sebagai sesuatu yang efisien secara teknis jika hal konsep efisiensi untuk menyimpulkan konsep dan

itu memiliki rasio yang ’baik’ dari setiap output permasalahan pengukuran. Hadad, et.al. (2003)

dan juga setiap input. Rangkaian kegiatan ter- menyatakan bahwa efisiensi merupakan salah sebut mampu menunjukkan signifikansi dari satu ukuran kinerja yang mendasari seluruh hubungan output-input yang akan diukur. kinerja organisasi. Efisiensi dalam dunia per-

Hasil penelitian terhadap bank komersial bankan merupakan salah satu parameter kinerja

yang go-public di Indonesia dengan menggunakan

Santoso : Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia 115

rasio efisiensi pada periode tahun 2002 – 2004 dan secara efisien selama 3 (tiga) tahun periode tidak delisting selama periode tersebut untuk penelitian; hanya Bank Lippo yang secara 2 (dua) mengindarkan survivorship bias penelitian, meng-

tahun berturut-turut beroperasi secara efisien hasilkan bahwa dengan uji multikoloniaritas data

(pada tahun 2003 dan 2004).

menunjukkan terdapat korelasi yang erat (dengan Penelitian ini juga mendukung dilakukannya indikasi tingginya nilai coefficient of correlation)

proses restrukturisasi perbankan dan penerapan pada besaran ROA. Menurut Halkos dan

corporate governance sebagai jawaban atas ber- Salamouris (2004) dengan menggunakan nilai 0,8

bagai masalah perbankan terutama dalam men- sebagai cut off point maka besaran ROA dikeluar-

capai kineja efisiensinya.

kan dari pengukuran karena memiliki koefisien Salah satu critical review terhadap penelitian korelasi yang lebih tinggi dari ROE.

ini adalah peneliti hanya melakukan analisis Sampel yang dipergunakan adalah 17 bank

kuantitatif dan tidak menyertakan analisis komersial dengan periode pengamatan 3 (tiga)

kualitatifnya, sehingga ketajaman hasil penelitian tahun sehingga jumlah observasi yang dilakukan

meskipun disajikan dalam bentuk angka rasio sebanyak 51 pengamatan. Hasilnya adalah diper-

efisiensi tetapi tidak menjelaskan mengapa hal oleh efficiency score dari setiap bank yang tersebut terjadi; terutama adalah adanya faktor dijadikan sampel selama periode pengamatan manusia yaitu dalam bentuk aspek managerial yang diperoleh dengan DEA model. Prosedurnya

yang sangat mempengaruhi efisiensi perbankan. adalah dengan berbagai rasio yang telah diperoleh

Penelitian selanjutnya disarankan melengkapi dari hasil kalkulasi dibandingkan dengan rasio

dengan analisis kualitatif dengan menggunakan tertinggi pada rasio sejenis. Berdasarkan prosedur

metode penelitian yang tepat untuk menjelaskan ini, maka nilai tertinggi dari hasil perbandingan

aspek managerial maupun mengapa efisiensi tersebut merupakan indikator efficiency score.

terpengaruh oleh faktor kualitatif dalam pelak- Efficiency scores tertinggi bernilai 1 dan sanaan operasionalnya. disamping itu konsistensi efisiensi perbankan

Kerangka pemikiran penelitian ini digambar- secara sustainable mampu secara berturut-turut

kan dalam Gambar 1.

dipertahankan selama 2 (dua) tahun agar benar- benar dapat dikatakan efisien baik secara teknis

maupun operasi. m&a Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan

m&a

Kuantitatif

bahwa Bank Victoria Internasional meupakan

Rasio Efisiensi

bank yang beroperasi secara efisien pada tahun

(DEA)

2002. Sementara untuk tahun 2003, Bank Lippo merupakan bank yang efisien. Pada tahun 2004

Ranking Efisiensi

terdapat empat bank yang efisien beroperasi

Bank-bank M & A dan

Non M & A

yaitu: Bank Century, Bank Danamon, Bank Lippo dan Bank Pan Indonesia. Untuk tahun 2004 Bank Lippo adalah satu-satunya bank yang termasuk

beroperasi secara efisien dan mempunyai historis Uji Mann-

Efisiensi Bank-bank

efisien pada tahun 2003, sehingga selama dua &A periode berturut-turut termasuk dalam bank yang

Whitney

Efisiensi Bank-bank M

Non M & A

efisien.

Dalam penelitian ini hasil perhitungan rasio Efisiensi

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24