118 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128

118 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128

Neraca Keuangan Bank Publikasi

Analisis Pengaruh Bank-bank yang Melaku- (audited) kan Merger dan Akuisisi Terhadap Peer

Variabel input (P1, P2 dan P3) Variabel output (Q1, Q2 dan Q3)

Groups Masing-masing sesuai API (Arsitek- tur Perbankan Indonesia)

Ukuran peer groups bank yang terdiri dari modal (sesuai API), ROA, ROE dan efisiensi

DEA

merupakan

parameter/variabel-variabel peng- Efisiensi Perbankan ukuran untuk mengukur kemampuan bank

dikategori yang sama dalam peer groups bank Skala/Rating tersebut. Keempat variabel pengukuran tersebut

Efisiensi Perbankan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mempengaruhi tingkat signifikansi kinerja

0<CR<100 efisiensi peer groups bank di lingkungannya masing-masing. Hasil uji anova terhadap peer

groups nya bank masing-masing menunjukkan Merger & Akuisisi bahwa: 1) Keempat variabel pengukuran (modal,

No

ROA, ROE dan efisiensi) signifikan pada peer groups Bank Mandiri dari tahun 1999–2001

sehingga hipotesis diterima dalam arti bahwa

Uji Mann-Whitney

Efisiensi Perbankan Efisiensi Perbankan non m & a

keempat ukuran/variabel bank-bank tersebut

mempunyai kemampuan yang sama pengaruhnya

No

didalam peer groups Bank Mandiri yang terdiri dari: Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI dan BII, dan

Yes

Efisiensi Perbankan hasil m & a

2) Keempat variabel tersebut (modal, ROA, ROE,

dan efisiensi) tidak signifikan pada peer groups

Gambar 2. Proses Pengujian Model Efisiensi Per-

bank-bank lain seperti Bank Nusa Nasional, Bank

bankan di Indonesia dengan Metode DEA

Danamon, Bank Permata, Bank CIMB Niaga dan bank-bank lain yang merger pada periode 3 (tiga)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

tahun sesudah kejadian tahun mergernya a) Hasil pengukuran intercept untuk Bank Mandiri

Analisis Hasil Perhitungan Efisiensi Bank-

menurun dari tahun 1999–2001 dari 2.997, 1.989

bank Merger dan Akuisisi dengan Metode

dan 1.902 hal tersebut perlu diteliti lebih lanjut

DEA

penyebab penurunan tersebut dan b) Hasil uji Anova terhadap masing-masing kelompok bank

Tabel 2. Pembagian Nilai Skor Efisiensi dan (peer groups) dapat dilihat pada lampiran 4.

Kategori Efisiensi

No Nilai Skor Kategori Efisiensi

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Ter- Efisiensi (%)

Skor

hadap Krisis Finansial Global Tahun 2008

1 100% Efisien

2 < 100 – 80 Tinggi

4 Uji data berpasangan kinerja perbankan

3 < 80 – 60 Menengah atas

3 sebelum dan sesudah krisis finansial global tahun

4 < 60 – 40 Menengah

2 2008 dapat dilihat pada lampiran 5.

5 < 40 – 20 Menengah bawah

6 < 20 Rendah

0 KESIMPULAN

Hasil uji efisiensi bank setelah merger dan Hasil Uji Efisiensi Bank dengan Metode DEA akuisisi dengan metode DEA dapat dilihat pada

Hasil uji terhadap efisiensi bank-bank umum di lampiran 1. Hasil analisis terhadap pengaruh Indonesia dengan metode DEA menunjukkan

merger dan akuisisi dengan skor efisiensi dapat bahwa hanya Bank Mandiri saja yang mempunyai dilihat pada lampiran 2. Hasil uji pengolahan data

kinerja efisien dan stabil setelah melakukan dengan program SPSS dengan metode uji sampel

merger. Uji efisiensi selama 10 (sepuluh) tahun independen untuk kondisi efisiensi bank sebelum

terakhir sejak berdirinya Bank Mandiri dan sesudah merger menggunakan Uji Mann-

menunjukkan bahwa bank tersebut mampu Whitney dapat dilihat pada lampiran 3. Uji Mann-

memperlihatkan stabilitas kinerja efisiensi Whitney menggunakan asumsi non parametrik

keuangannya. Untuk mengetahui lebih mendalam karena distribusi penyebaran data tidak normal.

tentang faktor yang menentukan keberhasilan

Santoso : Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia 119

kinerja efisiensi Bank Mandiri perlu dilakukan bergabung dengan bank yang skor efisiensinya penelitian lebih lanjut terhadap aspek-aspek

menengah akan menghasilkan bank hasil merger kualitatif managerial yang mendukung efisiensi

pada awalnya berskor efisiensi kuat tetapi pada keuangan dan efektivitas organisasi perusahaan

tahun berikutnya cenderung menurun menjadi tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan skor efisiensi menengah (contoh: Bank CIMB bahwa merger dan akuisisi belum tentu akan me-

Niaga).

nyebabkan efisien jika bank tidak dapat me- Bank dengan kinerja efisiensi menengah jika ngendalikan beban-beban biaya bunga dan tenaga

bergabung dengan bank berkinerja efisiensi kerja di lingkungan internalnya serta membuat

menengah akan menghasilkan bank berkinerja asset bank lebih produktif dengan memberikan

menengah cenderung menurun pada tahun-tahun pinjaman kepada pihak luar yang berkualitas dan

berikutnya (contoh: Bank Danamon Indonesia). mengurangi pemberian kredit kepada pihak Jika bank tersebut bergabung dengan bank yang terkait bank. Investasi kedalam surat berharga

skor efisiensinya kuat maka bank hasil merger juga harus selektif ke surat-surat berharga yang

tersebut akan mempunyai kinerja efisiensi be-rating internasional dan nasional serta tidak

cenderung meningkat.

berinvestasi ke surat-surat berharga non-rating. Dapat disimpulkan dalam tabel berikut di Hasil Uji Kinerja Efisiensi Bank Sebelum dan

bawah ini bahwa hasil merger bank dengan Sesudah Merger. Hasil uji data dan analisis data

masing-masing skor efisiensi akan menghasilkan penelitian menunjukkan bahwa tidak semua sebuah bank dengan kinerja sebagai berikut: tindakan merger akan menghasilkan perbaikan

kinerja yang signifikan pada bank-bank yang Tabel 3. Kinerja Efisiensi Hasil Merger

melakukan merger dengan kondisi sebelumnya.

No

Kriteria Efisiensi Bank Kinerja Hasil

Hasil uji Mann-Whitney dengan metode non-

Merger

parametrik terhadap bank-bank yang melakukan

Kuat merger selama kurun waktu antara tahun 1994-

1 at

Kuat

Menengah 2009 menunjukkan bahwa hanya terdapat 5 (lima)

2 Kuat

Menengah

Menengah buah bank yang mengalami perbaikan kinerja

3 Kuat

Lemah

Menengah efisiensi secara signifikan. Kelima buah bank

4 Menengah Menengah

Lemah tersebut adalah: Bank Danamon Indonesia, Bank

5 Menengah Lemah

Lemah OCBC Indonesia, Bank Century, Bank Windhu

6 Lemah

Lemah

Kencana Internasional dan Bank CIMB Niaga. Di

Hasil Uji Pengaruh Merger Terhadap Efi- luar kelima bank tersebut tidak terdapat siensi Perbankan di Peer Groups

hubungan yang signifikan antara merger dan

akuisisi dengan perbaikan kinerja efisiensi. Hasil uji pengaruh merger terhadap efisiensi Hasil uji Mann-Whitney terhadap kelima perbankan di peer groups bank dengan dasar

bank tersebut dilakukan dalam periode 3 tahun pengukuran variabel-variabel modal, ROA, ROE sebelum dan sesudah melakukan merger, khusus

dan efisiensi menunjukkan bahwa dengan hasil uji untuk Bank Mandiri tidak dilakukan uji Mann-

Anova dengan metode non parametrik menun- Whitney karena dari hasil perhitungan kinerja

jukkan bahwa bank-bank di kelompok interna- efisiensi menurut DEA (Data Envelopment

Analysis) sional di Indonesia sesuai ketentuan API

Bank mandiri mempunyai nilai skor = (Arsitektur Perbankan Indonesia) dengan struktur 100 untuk kinerja efisiensinya dalam kurun waktu

antara tahun 1999 – 2009. ≥ Rp. 10 Trilyun sangat signifikan

permodalan

Bank-bank hasil pembentukan merger kinerja dalam kinerja efisiensinya jika melakukan merger. efisiensinya sangat tergantung pada kinerja awal

Hal tersebut dibuktikan dengan uji Anova peer pembentuk bank tersebut dan dilatar- belakangi groups Bank Mandiri yang menunjukkan bahwa

oleh kinerja bank-bank pembentuknya. Kinerja hasil merger Bank Mandiri di peer groups-nya bank yang kuat skor efisiensinya jika bergabung

akan mempengaruhi kinerja efisiensi bank-bank di dengan bank yang mempunyai kinerja efisiensi

sekitar peer groups tersebut secara signifikan. kuat akan menghasilkan bank dengan kinerja

Hasil uji Anova pengaruh merger terhadap efisien. Sebaliknya jika bank tersebut bergabung

efisiensi perbankan di luar peer-groups kategori dengan bank yang kinerja efisiensinya lemah akan

bank internasional menunjukkan angka yang menyebabkan bank hasil merger menurun kinerja

tidak signifikan. Dalam arti bahwa merger antar efisiensinya.

bank di luar peer groups bank internasional tidak Bank dengan kinerja efisiensi lemah jika

akan mempengaruhi kinerja efisiensi bank-bank bergabung dengan bank sejenis akan meng-

didalam peer-groups bank tersebut. Dalam arti hasilkan bank yang lemah juga skor efisiensinya.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24