120 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128
120 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128
variabel modal, tidak akan saling mempengaruhi Rasio efisiensi sebagai salah satu alat peng- efisiensi bank-bank lain di peer groups-nya.
ukuran kinerja bank perlu dipertimbangkan Hasil uji pengaruh merger dan akuisisi dalam
sebagai salah satu alat untuk menilai kelang- menghadapi krisis finansial global tahun 2008.
sungan usaha (sustainabilitas) sebuah bank, Hasil uji terhadap data sampel berpasangan disamping rasio CAMEL yang mengukur tingkat kinerja efisiensi bank yang melakukan merger dan
kesehatan bank.
akuisisi sebelum krisis finansial global tahun 2008 menunjukkan bahwa hanya Bank Century yang
DAFTAR PUSTAKA
terpengaruh oleh krisis finansial global pada tahun
2008 dan bank-bank lain yang melakukan merger Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyasm Winny. sebelum tahun 2008 tidak terpengaruh oleh krisis
2005. “Analisis Rasio CAMEL Terhadap tersebut. Dapat ditarik kesimpulan bahwa merger
Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lem- membuat struktur keuangan bank lebih kuat
baga Perbankan Periode 2000-2002”, Jurnal dalam menghadapi krisis ekonomi, karena dengan
Akuntansi dan Keuangan, Universitas Kris- semakin besarnya skala usaha dan struktur
ten Petra, Volume 7, No. 2, September 2005. permodalan bank maka kondisi kesehatan bank
Alpert, Mark, and Mark Lynch. 1991. Bank Shots: semakin kokoh dalam menghadapi krisis ekonomi
Intramarket Mergers, Part II. Bear Stearns karena bank dituntut lebih profesional dalam
and co., Research Highlights. aspek manajemennya dengan semakin meningkat-
nya span of control organisasi bank. Avkiran, K.N. 1999. Productivity Analysis in the Penelitian tentang kinerja efisiensi dengan
Service Sector With Data Envelopment metode non-parametrik DEA (Data Envelopment
Analysis , The University of Queensland. Analysis) mempunyai keterbatasan untuk meng-
Berger, A.N. & Humphrey,D.B. 1997. ”Efficiency of ukur kinerja efisiensi hanya berdasarkan input
Financial Institution: International Survey dan output dari beban biaya-biaya dan pen-
and Direction for Future Research”, dapatan bunga dengan tidak mempertimbangkan
European Journal of Operational Research, proses dan rasio-rasio keuangan lain yang dapat
98 , 175-212.
menunjukkan kinerja efisiensi berdasarkan tingkat ’return’ yang diperoleh seperti: ROI, ROA dan PM
Berger A. and Mester L., 1997. “Inside The Black (Profit Margin). Box: What Explains Differences in The Penelitian mendatang perlu membandingkan
Efficiencies of Financial Institutions”, Journal kinerja efisiensi dengan tingkat pengembalian
of Banking and Finance 21 (1997), 895-947. investasi dan rasio-rasio keuangan yang disebut-
Block, S.B. & Hirt, G.A.2002. Foundation of Finan- kan di atas. Demikian pula perlu dilakukan
cial Management. 10 th edition, McGraw Hill, penelitian lebih lanjut terhadap efektivitas organi-
Singapore.
sasi dalam menciptakan kinerja efisiensi keuang- an sebuah bank yang stabil dan efisien setiap
Charnes, A., W.W. Cooper and E. Rhodes, 1978. tahunnya.
“Measuring the Efficiency of Decision Making Dalam hal ini penelitian lebih mendalam
Units”, European Journal of Operation terhadap kinerja Bank Mandiri yang stabil dan
Research , Vol.2, pp. 429-444. efisien setelah merger tahun 1999 perlu dikaji
Cooper, W.W., Seiford, L.M., Tone, K. & Zhu, J. lebih lanjut dan faktor-faktor kualitatif penyebab
2005. “DEA: Past Accompplishments and efektivitas organisasi yang membuat kinerja
Future Prospects”. McCombs Working Paper keuangan Bank Mandiri efisien.
No.IROM-01-05, June 15, 2005. Bagi kondisi bank yang terpengaruh oleh
krisis ekonomi perlu dilakukan penelitian men- Crane, Dwight, B and Jane C.Linder. 1992. Bank dalam terhadap variabel-variabel pembentuk rasio
Merger: Integration and Profitability. Journal efisiensi tersebut, apakah memang terdapat
of Financial Services Research, Vol. 7, pp. 35- kesalahan dalam alokasi penempatan/penyaluran
dana masyarakat maupun conflict of interest dari Gattoufi S., Oral M.,Kumar A.& Reisman, A., kepentingan pemilik dalam prinsip penggunaan
2004. ”Content Analysis of Data Envelop- sumber dana perbankan. Penelitian lebih lanjut
ment Analysis Literature and its Compa- terhadap rasio keuangan pembentuk efisiensi
rison with that of Other OR/MS Fields”. perbankan yaitu NIM (Net Interest Margin) dan
Journal of the Operational Research Society BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional)
55 (9) 911-932.
perlu dianalisis lebih mendalam dalam kaitannya dengan krisis ekonomi.
Santoso : Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia 121
Grosskopf, 1996. “Statistical-Inference and non- dan Auditing Indonesia, Universitas Andalas, parametric Efficiency-A Selective Survey”
Padang, Vol. 12, No. 1: 37-52. Journal of Productivity Analysis , Vol. 7, pp.
Rasyid, Arwin. 2006. 180 Derajat, Inside Story 161-176. Transformasi Bank Danamon. Penerbit
Hadad, Muliaman D., 2003. “Analisis Efisiensi
Bara, Jakarta.
Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Reynaud, J. dan Rokhim, R. 2005. Do Banking Metode Non-parametrik Data Envelopment Crises Enhance Efficiency? A Case Study of Analysis (DEA)”. Biro Stabilitas Sistem 1994 Turkish and 1997 Indonesian Crises. Keuangan Bank Indonesia, Research Paper, ISSN: 1624-0340, Universite Paris 1 Pantheon No. 7/5.
Sorbonne.
Halkos, G. & Salamouris D. 2004. ”Efficiency Rhoades, Stephen A. 1986. “The Operating Perfor- Measurement of the Greek Commercial mance of Acquired Firms in Banking before Bank with the Use of Financial Ratios = a and after Acquisition”. Federal Reserve Data Envelopment Analysis Approach”. Board of Governors Staff Study, Management Accounting Research 15,
No. 149,
Washington DC.
224. Samosir. 2003. “Analisis Kinerja Bank Mandiri
Huizinga, H.P, J.H.M. Nelissen dan R.V. Vennet. Setelah Merger dan Sebagai Bank Reka- 2001. “Efficiency Effects of Bank Mergers pitalisasi”,. Kajian Ekonomi dan Keuangan, and Acquisitions in Europe”. Tinbergen Departemen Keuangan RI, Institute Discussion Papers
Jakarta, Vol. 7,
, TI 2001-008/3.
No.1.
Hunter, William C and Stephen G. Timme. 1991. Savage, Donald T. 1991. ”Mergers, Branch Closings, “Technical Change in Large U.S. Commercial and Cost Savings”. Workpaper, Board of Banks”. Journal of Business 64: 45-206. Governors of the Federal Reserve System .
Judijanto, Loso dan Khamaladze, E. V., 2003.
Washington DC.
“Analysis of Bank Failure using Published Sitompul, Zulkarnain. 2008.”Merger, Akuisisi dan Financial Statements: The Case of Indonesia Konsolidasi Perbankan Relevansinya dengan (Part 1)”, Journal of Data Science 1,
University of New South Wales, Kebijakan Single Presence Policy”. Indeks
pp. 199-230.
Artikel Majalah, Universitas Indonesia, Kanungo, S. 2004. “Data Envelopment Analysis”.
Jakarta, 9 Juli 2008.
Retrieved from www.google.com/search? Soteriou, Andreas and Stavros A. Zenios, 1999.
Matthews, Gordon. 1991. “Why NCNB Paid a Rich “Operations, Quality, and Profitability in the Price for C & S”. Source Media Inc,
Provision of Banking Services”. Management American Banker, July 24, 1991.
Science , Vol.45, No. 9.
Mercan, M. and Yolalan, R. 2000. “The Effect of Srinivasan. 1992. “Are There Cost Savings from Scale and Mode of Ownership on the
Bank Mergers”? Economic Review-Federal Turkish Banking Sector Financial Perfor-
Reserve Bank of Atlanta. ABI/INFORM mance”. ISE Review, Vol.4, No.15. pp. 1-25.
Research, page 17.
Mihaljek, Dubravko. 2006. “Privatisation, Consoli- Srinivasan, Aruna, and Larry D. Wall. 1992. “Cost dation and Increased Role of Foreign Banks,
Savings Associated with Bank Mergers”. The Banking system in Emergency Econo-
Federal Reserve Bank of Atlanta Working mies: How Much Progress has Been Made”,
Paper 2-92.
Bank for International Settlement ; August Sugiarto. 2004. “Membangun Fundamental Per- 2006, p. 47. bankan yang Kuat”, Media Indonesia,
Nasser, Etty, M. dan Aryati, Titik. 1999. ”Model Jakarta, 26 Januari 2004. Analisis CAMEL untuk memprediksi Finan-
Wang, Y., Reisman, A., Muhittin, O dan Gattoufi, cial Distress pada Sektor Perbankan yang S. 2004. “Relating the CCR Model in Data Go Public”, ISSN:1440-2420, Jakarta. Envelopment Analysis to Firm Theory
Rahma Putri dan Lukviarman. 2008. ”Pengukuran Based on the Weak Axiom of Profit Kinerja Bank Komersial Dengan Pende-
Maximization”. Working paper series, SSRN, katan Efisiensi: Studi Terhadap Perbankan
Sept 6, 2004.
Go Public di Indonesia”, Jurnal Akuntansi
Lampiran 1: Hasil Uji Efisiensi Bank Setelah Merger dan Akuisisidengan Metode DEA
Tahun
UR J
NA Bank Nusa
Bank Nasional
AK Bank Angkasa
0.86 UNT Bank Nusa Nasional
0.76 0.67 na
NS A 1999
Bank Bumi Daya
Bank Dagang Negara
Bank Exim
N K Bank Mandiri
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 E Artha Pratama
UA Artha Graha/ AG Int
9.17 6.25 NG Bank PDFCI
N, A Bank Danamon
9.97 8.45 66.42 na
23.99 21.57 V Bank Duta
2000 Bank Jaya
.1 Bank Nusa Nasional
2 , NO Bank Pos Nusantara
Bank Rama
.2 Bank RSI
, NO Bank Tamara
V E Bank Tiara
5.61 2.83 M Bank Danamon Ind
23.99 21.57 B E Korea Comercial Surya
R 2 Hanil Tamara
37.68 39.02 7.98 0.63 0 1 0 Bank Hanvit
3.75 na
:1 Bank Sakura
2 0 Bank Sumitomo Indonesia/ niaga
-1 8 2 Sumitomo Mitsui Indonesia
12.36 8.98 Fuji Bank Int Ind
Bank IBJ Ind
bank Daichi Kangyo Ind
12.36 8.98 Bank Sanwa
Bank Mizuno Ind
Tokkai Lippo
Bank UFJ Indonesia
Bank of Tokyo Mitsubishi 51.54 38.97 100.00 61.62 Bank Bali
Bank Artamedia
Bank Patriot
0.34 0.35 na
Bank Prima Ekspress
Bank Universal
Bank Permata 12.14 17.36 17.36 20.18 17.86 15.21 17.56 14.61 Tatlei Buana Bank
OCBC NISP
1.34 7.27 na
12.99 3.29 Bank Danpac
OCBC Indonesia
Bank CIC
Bank Pikko
9.60 15.26 Bank Century
22.39 100.00 100.00 60.31 (mutiara) (mutiara)
Bank Inter-Pasific
Artha Graha
to so
9.17 6.25 :P Bank Multicor
Artha Graha Intl
en Bank Windhu Kentcana
a g Windhu Kencana Intl
8.49 2.70 h ru Lippo Bank
M Bank Niaga
g er CIMB Niaga
100.00 55.27 er d Bank ANK
a n Bank Commonwealth
na
3.90 3.16 4.68 k A MOHON DIKOREKSI
u is Bank HAGA
na is iT Bank HAGAKITA
na er Rabobank Intl
4.96 5.32 h d a Bnak Harmoni
1.01 0.64 0.75 1.22 0.42 0.50 0.35 0.06 0.06 na na a p Bank Indek Selindo
bank indeks tidak ada, jadi kemungkinan bank ini di
n si P Keterangan:
Bank Index
akuisisi
b er a *Bank Artha Pratama tidak pernah mempublikasikan neraca keuangannya sampai tahun 1999 dimerger oleh Bank Artha Graha / AG Int
n k * Uji Mann-Whitney dilakukan 3 tahun berturut-turut sebelum dan sesudah m & a
a n * Data yang tidak tersedia diabaikan dalam perhitungan
d * Khusus bank Mandiri tidak dilakukan uji efisiensi setelah m & a karena skor efisiensinya 100%
n iI * Data setelah m & a yang tidak tersedia dalam 3 (tiga) tahun terakhir dilakukan dengan data yang tersedia dan minimum 2 (dua) tahun berturut-turut
d on es
ia
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128
Lampiran 2: Perbandingan Skor Efisiensi Bank Sebelum dan Sesudah Merger
No
Nama Bank
Skor Efisiensi Sebelum m & a (th)
Sesudah m & a (th)
Ke-1
Ke-2
Ke-3 Ke-1
Ke-2 Ke-3
1 Bank Nusa Nasional
a. Bank Nusa
b. Bank Nasional
c. Bank Angkasa
2 Bank Mandiri
a. Bank Bumi Daya
b. Bank Dagang Negara
c. Bank Exim
d. Bapindo
3 Bank AG Int. - Bank Artha Pratama
4 Bank Danamon - Bank PDFCI
5 Bank Danamon Ind
a. Bank Duta
b. Bank Jaya
c. Bank Nusa Nasional
d. Bank Pos Nusantara
e. Bank Rama
f. Bank RSI
g. Bank Tamara
h. Bank Tiara
6 Bank Hanvit
a. Bank Korea Commercial Surya
b. Hanil Tamara
7 Sumitomo Mitsui Ind
a. Bank Sakura
b. Bank Sumitomo Ind
8 Bank Mizuno Ind
a. Fuji Bank Int. Ind
b. Bank IBJ Ind
c. Bank Daichi Kangyo Ind
9 Bank of Tokyo Mitsubishi
a. Bank Sanwa
b. Tokai Lippo
c. Bank UFJ Ind
10 Bank Permata
a. Bank Bali
b. Bank Artamedia
c. Bank Patriot
d. Bank Prima Ekspress
e. Bank Universal
11 Bank OCBC Ind
a. Tatlee Buana Bank
b. OCBC NISP
12 Bank Century
a. Bank Danpac
b. Bank CIC
c. Bank Pikko
13 Bank Artha Graha Int
a. Bank Interpacific
b. Bank Artha Graha
14 Bank Windu
a. Bank Multicor
b. Bank Windu Kencana
15 Bank CIMB Niaga
a. Lippo bank
b. Bank Niaga
16 Bank Commonwealth - Bank ANK
17 Rabobank Int.
a. Bank Haga
b. Bank Hagakita
18 Bank Index
a. Bank Harmoni
b. Bank Index Selindo
Santoso : Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia
Lampiran 3: Hasil uji Mann-Whitney Bank-bank Sebelum dan Sesudah Merger
No Sebelum Merger
Sesudah Merger
Z AsSig.
1 Bank Nusa Bank Nasional Bank Angkasa
Bank Nusa Nasional
2 Bank PDFCI Bank Danamon
Bank Danamon
3 Bank Duta Bank Jaya Bank Nusa Nasional Bank Pos Nusantari Bank Rama Bank RSI Bank Tamara Bank Tiara Bank Danamon
Bank Danamon Indonesia
4 Bank Korea Commercial Surya Bank Hanil Tamara
Bank Hanvit
5 Bank Sakura Bank Sumitomo Ind / Niaga
Bank Sumitomo Mitsui Ind
6 Bank Fuji Int. Ind Bank IBJ Ind Bank Daichi Kangyo Ind
Bank Mizuno
7 Bank Sanwa Bank Tokai Lippo Bank UFJ Indonesia
Bank of Tokyo Mitsubishi
8 Bank Bali Bank Artamedia Bank Patriot Bank Prima Ekspress Bank Universal
Bank Permata
9 Tatlee Buana OCBC NISP
Bank OCBC Ind
10 Bank Danpac Bank CIC Bank Pikko
Bank Century
11 Bank Interpasific Bank Artha Graha
Bank Artha Graha Int
12 Bank Multicor Bank Windu Kencana
Bank Windu Kencana Int.
13 Bank Lippo Bank Niaga
Bank CIMB Niaga
14 Bank ANK Bank Commonwealth
Bank Commonwealt
15 Bank Haga Bank Haga Kita
Bank Rabobank Int
16 Bank Harmoni Bank Index Selindo
Bank Index
-2,012 ,044 Catatan:
a. Khusus untuk Bank Mandiri tidak dilakukan uji Mann-Whitney karena kinerja efisiensi mencapai nilai 100 sesudah merger dan dapat bertahan di skor 100 sampai tahun 2009 sehingga disimpulkan bahwa merger Bank Mandiri menghasilkan kinerja yang efisien
b. Nilai probabilitas signifikan ≤ 0.05 berarti bahwa bank hasil merger tersebut mempunyai kinerja yang efisien sehingga proses merger tersebut signifikan menghasilkan kinerja efisiensi, sebaliknya apabila probabilitas signifikan > 0.05 berarti tidak signifikan atau dalam arti bahwa merger belum tentu menghasilkan bank yang kinerjanya efisien secara keuangan.
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 2, NOVEMBER 2010: 102-128
Lampiran 4: Hasil Uji Anova Peer Groups Bank yang Melakukan Merger dan Akuisisi
No Peer Groups
Tahun
Ukuran Kemampuan Bank
Kemampuan Bank
F Sig
F Sig
Bank Nusa Nasional Bank Panin Bank Danamon BTN
2 Bank Mandiri BNI BCA BII
3 Bank Danamon BEI Bank Panin Bank Niaga Bank Lippo Bank Buana Ind Bank Universal Bank Sumitomo Bank Finconesia Bank Merincorp
4 Bank Permata Bank Danamon BEI Bank Panin Bank Niaga Bank Lippo Bank Buana Ind Bank Sumitomo Bank Finconesia Bank Merincorp
5 Bank Century Bukopin Bank Mega BNP Bank Capital Bank DBS Maybank Mizuho Bank UFJ Rabobank
6 Bank CIMB Niaga Danamon Permata Panin BII
Keterangan: o Jika tingkat signifikansi uji kemampuan bank < 0.05 maka hipotesis nol ditolak berarti bahwa keempat ukuran kemampuan bank (modal, efisiensi, ROA, ROE) mempunyai kemampuan berbeda; jika sebaliknya > 0.05 maka diterima dan ukuran kemampuan bank tersebut adalah sama. o Jika tingkat signifikansi uji kemampuan bank < 0.05 maka hipotesis nol diterima berarti bahwa kemampuan bank berbeda; jika sebaliknya > 0.05 maka diterima dan kemampuan bank adalah sama.
Santoso : Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Efisiensi Perbankan di Indonesia
127
Lampiran 5: Uji Data Berpasangan Kinerja Perbankan Sebelum dan Sesudah Krisis Finansial
Global Tahun 2008
No Nama
Sig. (2-tailed)
Bank Danamon
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Bank Mizumi Ind
Bank of Tokyo Mitsubishi
Bank Permata
Bank OCBC Indonesia
Bank Century
Bank Artha Graha Intl
Bank Windhu Kencana Intl
Bank CIMB Niaga
Bank Commonwealth
Bank Rabobank
Bank Indek Selindo
Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis.
Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis.
Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak ada pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan krisis ekonomi global (2008) terhadap efisiensi bank sebelum dan setelah masa krisis.
Pembahasan:
a. Semua bank kecuali Bank Century, krisis ekonomi global tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi Bank yang terlebih dahulu telah merger. Hasil analisis SPSS didasarkan pada data Bank 3 tahun sebelum krisis dan 2 tahun setelah krisis.
b. Bank Century adalah satu-satunya Bank yang mengalami pengaruh yang signifikan terhadap krisis global (2008).