Nilai Moral Sosial

b. Nilai Moral Sosial

Nilai moral sosial adalah nilai yang mencakup hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam. Dalam novel Padang Bulan ditemukan beberapa nilai moral sosial antara lain: (1) pengertian dalam keluarga; (2) cinta kasih dalam keluarga; dan (3) rela berkorban. Ketiga nilai moral sosial tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

1) Pengertian dalam keluarga Nilai moral ini ditunjukkan oleh keluarga Enong. Enong sadar akan kemampuan ekonomi keluarganya yang miskin. Sebagai buruh tambang, ayahnya tidak mampu memberikan kemewahan kepadanya. Untuk itu, meskipun memiliki banyak keinginan, Enong tidak pernah meminta apapun kepada sang ayah. Pengertian sang anak kepada

commit to user

selalu bekerja keras agar Enong mampu bersekolah tinggi. Pengertian dalam keluarga, yang menyangkut hubungan antar anggota keluarga mutlak diperlukan untuk mencapai kebahagiaan keluarga. Nilai pengertian dalam keluarga ini dapat kita lihat dari keluarga Enong yang miskin dan berkekurangan, namun memiliki sikap pengertian yang tinggi.

2) Cinta kasih dalam keluarga Keluarga merupakan harta yang paling berharga. Nilai ini dibawakan oleh keluarga Enong. Keluarga Enong yang miskin memiliki cinta kasih yang mendalam, ayah yang penyayang, bertanggung jawab, istri yang penuh cinta kasih dan anak yang penuh pengertian. Kasih sayang keluarga juga ditunjukkan antara hubungan Ikal dengan ayahnya. Bagi Ikal ayah adalah idolanya. Ayahnya tidak pernah mengatakan tidak, namun saat Ikal menjalin hubungan yang serius dengan A Ling, ayah tidak merestuinya. Hal inilah yang membuat Ikal kabur dari rumah beberapa saat hingga ayah jatuh sakit. Kejadian ini merupakan hal paling berat bagi Ikal, menentang ayah, keluarga yang paling disayanginya. Namun pada akhirnya Ikal sadar bahwa cinta kasih dari ayah tak terbatas. Pada akhirnya kemanapun kita pergi pasti kita akan kembali kepada keluarga.

3) Rela berkorban Nilai ini ditujukkan oleh Enong yang rela berkorban untuk keluarganya. Enong mengorbankan kepentingan pribadinya dan mendahulukan kepentingan keluarganya. pengorbanan Enong ditujukan agar keluarganya, terutama adik-adiknya memiliki kesempatan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih layak.

Ia siap berkorban untuk keluarganya, ia ingin menjadi orang yang jujur, dan ia ingin memerdekakan dirinya dari kesedihan. (Padang Bulan, hal. 59)

commit to user

Nilai moral religius menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia. Novel Padang Bulan memiliki kandungan nilai moral religius. Nilai-nilai moral religius dalam novel Padang Bulan antara lain sebagai berikut.

1) Senantiasa bersyukur dan pasrah kepada Tuhan Nasib manusia tidak pernah tertukar. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki akal dan pikiran. Melalui akal dan pikirannya itulah manusia mampu menyelesaikan berbagai masalah kehidupan yang menghadangnya. Kesusahan, kemiskinan, dan kekurangan merupakan ujian yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk meningkatkan derajat kualitas keimanan di mata Tuhan.

“Tak selembar pun daun jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan, Boi. Bagaimana keadaan kita sekarang, itulah yang diinginkan-Nya,” katanya dengan khidmat sambil menatap langit-langit kantor pos. (Padang Bulan, hal. 233)

Syukur adalah tingkatan takwa yang paling tinggi. Bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Jangan pernah menghujat Tuhan atas apa yang menimpa diri kita. Setiap manusia pasti memilki kekurangan dan kelebihan.

“Pasrah, hanya itu yang bisa kita lakukan. Pasrah sumerah. Terima saja kekurangan kita. Anggaplah itu sebagai berkah dari yang mahatinggi, dan bersyukurlah atas apa yang ada pada kita.” Sekarang aku paham mengapa Detektif selalu gembira meskipun hidupnya susah. Kata kuncinya adalah bersyukur. Aku membenam-benamkan nasihatnya ke dalam kalbuku agar selalu ingat.

. (Padang Bulan, hal. 234)

commit to user

Restu Tuhan bergantung pada restu orang tua. Setiap langkah kita hendaknya adalah langkah yang direstui oleh orang tua agar apa yang kita lakukan tidak menimbulkan penyesalan di akhir. Nilai moral taat kepada orang tua dibawakan oleh tokoh Ikal.

Meski tak pernah sehuruf pun kubantah pendapat Ibu, di dalam diam itu sebenarnya selama ini aku telah menentangnya. Sekarang aku menyesal. Lihatlah aku kini. Tak lebih dari seorang pemimpi yang tak punya pekerjaan.

(Padang Bulan, hal. 112) Kutipan di atas menggambarkan penyesalan Ikal karena tidak

mengikuti nasihat ibunya. Ikal memberontak dan tidak patuh saat ibunya menyarankan Ikal segera berangkat ke Jakarta mencari pekerjaan. Pada akhirnya, Ikal menyadari bahwa nasihat ibunya benar

Benar pepatah lama orang Melayu: nasihat Ibu bak suara Tuhan. Nasihat Ibu, sering meragukan awalnya, apa ada-nya, tak ilmiah, tak keren, tak penting, namun di ujung sana nanti, pendapat yang hakikat itu pastilah nasihat Ibu.

….

(Padang Bulan, hal. 112) Kutipan di atas menggambarkan betapa pentingnya mendengarkan

nasihat ibu. Nasihat ibu diibaratkan sebagai suara Tuhan. Perkataan ibu tidak bisa dibantah karena walaupun meragukan pada awalnya, namun nasihat yang peling benar berasal dari ibu. Pada akhirnya, Ikal menyadari bahwa nasihat ibunya benar. Nilai moral yang bisa diteladani adalah kepatuhan anak terhadap orang tua adalah salah satu wujud bakti dan taat kepada Tuhan.