Penelitian yang Relevan

B. Penelitian yang Relevan

I Wayan Sadia (2004) yang berjudul Efektivitas Model Konflik kognitif

dan Model Siklus Belajar untuk Memperbaiki Miskonsepsi Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Kesimpulan dari penelitiannya yaitu (1) Hasil pretest yang dilaksanakan pada awal penelitian ini, terungkap bahwa prakonsepsi (prior knowledge) siswa terhadap suatu konsep fisika cukup bervariasi yaitu terdapat antara tiga sampai enam macam konsepsi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masuk ke dalam kelas tidak dengan kepala kosong (blank mind), tetapi mereka telah memiliki berbagai gagasan tentang suatu gejala fisika yang dibangunnya melalui belajar informal dalam upaya memberi makna terhadap pengalaman mereka sehari-hari. (2) Sebagian besar dari prakonsepsi (prior knowledge ) siswa berlabel miskonsepsi, yakni sekitar 73,5% siswa kelompok eksperimen dan 67,8% siswa kelompok kontrol prakonsepsinya berlabel miskonsepsi. Salah satu kendala instruksional yang dialami guru fisika dalam implementasi model dan strategi pembelajaran model konflik kognitif dan model siklus belajar, yaitu dalam proses pembelajaran secara aktual di kelas, langkah eksplorasi prakonsepsi siswa yang merupakan langkah awal dalam penerapan model dan strategi pembelajaran sering terlewatkan sehingga miskonsepsi siswa dan latar penyebabnya tidak teridentifikasi dengan baik.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik atau alami yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik (Basrowi dan Suwandi,2008 : 22). Menurut Lexy J. Moleong (2011: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang terjadi dan dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan Bodgan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008:21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik atau alami yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik (Basrowi dan Suwandi,2008 : 22). Menurut Lexy J. Moleong (2011: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang terjadi dan dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan Bodgan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008:21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

Hasil penelaahan kepustakaan ditemukan bahwa Bogdan dan Biklen dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 25) mengajukan lima ciri penelitian kualitatif, sedangkan Licoln dan Guba dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 25) mengupas sepuluh ciri penelitian kualitatif. Kajian dari penelaahan tersebut menghasilkan ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu: latar alamiah, manusia sebagai alat (instrument), metode kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Menurut Lofland dan Lofland dalam Meleong (2011:157) mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Sumber data pada penelitian kualitatif berupa deskripsi data.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan seluruh subjek yang ingin diteliti. Sutrisno Hadi dalam Wardoyo (2010: 25) menyatakan bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Suharsimi Arikunto (2002:102) juga menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Teknik pengambilan sampel dalam menurut rumus Yamene, sebagaimana yang dikemukakan oleh Iqbal Bukhori dan Raharja (2012: 5) yaitu

đť‘›= N

Nd 2 +1 (32)

dimana n adalah Jumlah sampel, N merupakan Jumlah populasi dan d adalah derajat kepercayaan (10%). Seperti yang diungkapkan oleh Moleong (2011:224) “pada penelitian kualitatif tidak ada sampel, tetapi sampel bertujuan (purposive sampling )”. Alasan digunakan purposive sampling karena menurut teknik ini, pemilihan sekelompok subjek yang digunakan sebagai sampel didasarkan atas dimana n adalah Jumlah sampel, N merupakan Jumlah populasi dan d adalah derajat kepercayaan (10%). Seperti yang diungkapkan oleh Moleong (2011:224) “pada penelitian kualitatif tidak ada sampel, tetapi sampel bertujuan (purposive sampling )”. Alasan digunakan purposive sampling karena menurut teknik ini, pemilihan sekelompok subjek yang digunakan sebagai sampel didasarkan atas

Teknik Pengumpulan Data yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Jenis-jenis teknik pengumpulan data yaitu metode tes, wawancara, dan pengamatan.

1) Metode Tes Menurut Budiyono (2003:54) metode tes adalah cara mengumpulkan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan kepada subyek penelitian sehingga didapatkan jawaban atau keterangan dari subjek. Dari hasil tes tersebut kemudian dianalisis tipe-tipe kesalahan konsep yang terjadi pada siswa. Pengukuran hasil belajar fisika pada penelitian ini dengan menggunakan instrumen tes diagnosis prakonsepsi. Sebelum dilaksanakan tes, instrumen yang digunakan harus benar-benar valid. Budiyono (2003:55) menyatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Validitas berkenaan dengan ketepatan instrumen atau alat penilaian terhadap konsep yang akan dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Saifudin Azwar (1992:45) menyatakan bahwa tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu content validity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), criterion-related validity (validitas berdasar criteria).

Budiyono (2003:58) menyatakan bahwa suatu instrument yang valid menurut validitas isi apabila isi instrument telah merupakan sampel representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Sedangkan menurut Saifudin Azwar (1992:45) menyatakan bahwa validitas isi adalah sejauh mana isi item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau dapat mewakili keseluruhan dari suatu materi. Untuk mengukur validitas isi ini peneliti mendengarkan pendapat ahli berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah

2) Wawancara (Interview) Moleong (2011:186) menyatakan wawancara adalah percakapan dengan maksut tertentu dan dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut Basrowi dan Suwandi (2008:127) juga mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertannyaan itu. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data atau informasi dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan mendalam (deep interview) serta berlandaskan pada tujuan penelitian.

3) Pengamatan Ngalim Purwanto (1985) dalam Basrowi dan Suwandi (2008:193) menuliskan bahwa observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkahlaku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

Validitas Data penelitian digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh benar-benar terjadi. Salah satu validitas data yang digunakan adalah triangulasi data. Lexy Moleong (2011:330) mengemukakan triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding data-data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis yang ditemukan oleh Miles dan

Huberman dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 210) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1) Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Reduksi merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik.

2) Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk mempermudah membaca dan menarik kesimpulan.

3) Menarik kesimpulan atau verifikasi Dalam tahap ini, peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk dan proposes yang telah dirumuskan. Setelah mendapatkan kesimpulan, maka peneliti melaporkan hasil penelitian secara lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dengan temuan yang sudah ada.

Berdasarkan uraian diatas langkah analitis data dengan pendekatan ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.9 Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman

Koleksi data

Displai data

Reduksi data

Kesimpulan

Prosedur penelitian kualitatif merupakan tahapan-tahapan kegiatan dalam melakukan penelitian kualitatif. Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh Matthew B. Miles dan

A. Michael Huberman yang diterjemahkan oleh Tjetjep Rehendi R. dalam Asep Suryana (2007: 2), tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah- langkah sebagai berikut: (1) Membangun Kerangka Konseptual, (2) Merumuskan Permasalahan Penelitian, (3) Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian, (4) Instrumentasi (5) Pengumpulan Data, (6) Analisis Data, (7) Matriks dan Pengujian Kesimpulan.

Pendapat lain dari Endang S Sedyaningsih Mahamit dalam Asep Suryana (2007 : 5) tahapan penelitian kualitatif meliputi: (1) Menentukan permasalahan; (2) Melakukan studi literature; (3) Penatapan lokasi; (4) Studi pendahuluan; (5) Penetapan metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumen, diskusi terarah; (6) Analisa data selama penelitian; (7) Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas, (8)Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.