Upaya Pemerintah Indonesia dalam Memberantas Korupsi

3. Upaya Pemerintah Indonesia dalam Memberantas Korupsi

Sebenarnya, tindak korupsi telah menjangkit negara Indonesia sejak dahulu. Hal ini dapat kita pahami dari adanya berbagai upaya pemerintah untuk memberantas tindak korupsi, mulai dari pemerintah era Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi. Bagaimanakah bentuk upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi tersebut? Agar lebih jelas, pahami satu per satu dalam uraian materi berikut.

a. Era Orde Lama

Pada era Orde Lama upaya pemberantasan tindak pidana korupsi antara lain dilakukan dengan cara membentuk lembaga-lembaga pelaksana pemberantasan tindak pidana korupsi seperti berikut.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X

1) Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran)

Paran dibentuk berdasarkan undang-undang keadaan bahaya. Lembaga ini dipimpin oleh A.H. Nasution dengan dibantu oleh Mr. Muhammad Yamin dan Roeslan Abdoelgani. Paran merupakan lembaga antikorupsi. Sebagai upaya memberantas tindak korupsi, Paran saat itu membagikan formulir kepada para pejabat untuk diisi. Formulir tersebut harus diisi oleh para pejabat itu berdasarkan data-data mengenai mereka. Setelah itu, formulir harus dikembalikan kepada Paran. Dengan data-data mengenai para pejabat negara diharapkan dapat diketahui para pejabat yang telah melakukan tindak pidana korupsi. Akan tetapi, para pejabat yang terindikasikan korupsi justru tidak mengembalikan formulir tersebut kepada Paran. Mereka mengembalikan formulir kepada presiden. Akhirnya, Paran mengembalikan tugasnya kepada pemerintah yang saat itu dipegang oleh Kabinet Djuanda.

2) Operasi Budhi

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 275 Tahun 1963, pemerintah menunjuk kembali A.H. Nasution untuk membentuk sebuah lembaga antikorupsi. Lembaga itu disebut Operasi Budhi. Tugas lembaga ini adalah menyeret pelaku korupsi ke pengadilan dengan sasaran utama perusahaan-perusahaan negara serta lembaga-lembaga negara lain yang rawan korupsi.

Setali tiga uang. Lembaga ini pun tidak berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Beberapa direktur perusahaan negara pergi ke luar negeri ketika akan diperiksa dan beberapa yang lain menolak dengan alasan tidak ada surat perintah dari atasan. Akhirnya, lembaga ini dibubarkan dan diganti menjadi Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi (Kontrar).

3) Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi (Kontrar)

Kontrar dipimpin oleh Presiden Soekarno dengan dibantu oleh Soebandrio dan Letnan Jenderal Ahmad Yani. Upaya Kontrar dalam memberantas korupsi juga tidak jauh berbeda dengan kedua lembaga yang telah dibentuk sebelumnya.

Upaya-upaya pemerintah Orde Lama dalam memberantas korupsi di atas mendapat kritikan dari pemerintah Orde Baru. Akhirnya, upaya pemberantasan tindak pidana korupsi era Orde Lama dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru. Bagaimanakah upaya pemerintah Orde Baru dalam memberantas tindak pidana korupsi? Berikut gambarannya.

b. Era Orde Baru

Pada era Orde Baru pemerintah juga membentuk lembaga- lembaga sebagai bentuk upaya memberantas tindak pidana korupsi. Lembaga-lembaga tersebut seperti berikut.

68 Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X

1) Tim Pemberantasan Korupsi (TPK)

Presiden Soeharto sebagai pemimpin Orde Baru kemudian membentuk lembaga pemberantas korupsi dengan nama Tim Pemberantasan Korupsi (TPK). Pembentukan lembaga ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 228 Tahun 1967. Sebagai ketua TPK adalah jaksa agung. TPK ini tidak berhasil dengan baik dalam upayanya melakukan pemberantasan korupsi.

2) Komite Empat

Presiden Soeharto selanjutnya membentuk Komite Empat atau Komisi Empat. Pembentukan komisi dilakukan dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1970. Komite Empat terdiri atas Johannes, I.J. Kasimo, Mr. Wilopo, dan A. Tjokroaminoto.

Tugas Komite Empat adalah membersihkan Departemen Agama, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina. Hasil kerja Komite Empat ternyata hanya diabaikan oleh pemerintah. Pada tahun 1971 Indonesia untuk pertama kalinya memiliki undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi. Undang-undang yang dimaksud adalah Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1971.

3) Tim Operasi Tertib (Opstib)

Operasi Tertib dibentuk pada masa Laksamana Soedomo menjabat sebagai pangkopkamtib. Tugas Operasi Tertib adalah memberantas korupsi. Pencanangan Opstib berlanjut dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1977. Tugas lembaga ini terkendala dengan semakin menjamurnya para koruptor di negeri ini.

c. Era Reformasi

Memasuki era reformasi, upaya-upaya pemberantasan korupsi kembali dilakukan. Bentuk upaya Pemberantasan tindak pidana korupsi pada era reformasi meliputi berbagai hal seperti berikut.