Dasar Negara
1. Dasar Negara
Dasar negara adalah pedoman dasar dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara dalam berbagai bidang kehidupan. Perumusan dasar negara ini sangat dipengaruhi oleh nilai- nilai sosial budaya, patriotisme, dan nasionalisme yang berkembang dan diyakini oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, setiap negara memiliki dasar negara yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai atau ideologi bangsa bersangkutan. Berdasarkan dasar negara inilah seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara diselenggarakan. Dengan kata lain, sistem nilai yang telah disepakati bersama sebagai dasar negara ini menjiwai penyelenggaraan kehidupan kenegaraan.
a. Pengertian Dasar Negara
Istilah dasar negara dapat disamakan dengan philosophiesche grondslag (bahasa Belanda) yang berarti norma dasar yang memiliki sifat filsafat. Istilah dasar negara juga dapat disejajarkan dengan weltanschauung (bahasa Jerman) yang artinya pandangan mendasar tentang dunia. Kedua istilah itu memiliki kesamaan makna yaitu ajaran atau teori sebagai hasil pemikiran yang mendalam mengenai dunia dan kehidupan di dunia. Di dalamnya termasuk kehidupan bernegara yang dijadikan pedoman dasar dalam mengatur dan memelihara kehidupan bersama. Ajaran seperti ini dalam bahasa Inggris disebut ideology dan dalam bahasa Indonesia disebut ideologi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2002), ideologi mempunyai tiga arti. Pertama, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Kedua, ideologi adalah cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ketiga, ideologi adalah paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik. Dari pengertian di atas, ideologi setidaknya berkaitan dengan masalah konsep, cara berpikir, atau paham untuk meraih tujuan. Dengan
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X
Ideologi adalah nilai-nilai dasar (hasil konsensus) yang ingin diwujudkan di dalam negara yang bersangkutan. Ideologi selalu berupa gagasan-gagasan yang memiliki sifat-sifat pokok. Sifat pokok tersebut antara lain sistematis, dipergunakan oleh penganutnya sebagai pedoman dalam kehidupan bernegara, dan masih berupa gagasan dasar atau umum. Oleh karena itu, ideologi memerlukan penjabaran agar bisa dilaksanakan.
b. Fungsi Dasar Negara
Fungsi dasar negara bisa dilihat dari peran dan kedudukannya dalam suatu masyarakat atau sebuah negara. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang harus disepakati dan diterapkan bersama. Kehidupan masyarakat yang jauh dari tatanan nilai akan menimbulkan ketidaktertiban dan ketidaknyamanan. Setiap negara pun mempunyai kaidah dasar yang bisa dijadikan rujukan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan dan kekuasaan. Sebuah negara yang tidak berpegang teguh pada aturan dasarnya akan menjadi negara yang liar. Hubungan antarwarga menjadi tidak terkendali dan tujuan negara menjadi jauh dari harapan. Oleh karena itu, negara memerlukan dasar negara sebagai arah dan tujuan terselenggaranya kehidupan bernegara. Sebuah negara sangat memerlukan aturan dasar, sistem nilai, dan kesepakatan bersama yang diakui serta dipatuhi oleh seluruh warganya.
Dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara sering muncul permasalahan. Permasalahan bisa muncul dari dalam negeri akibat penyelenggaraan pemerintahan dan kekuasaan yang bergeser dari nilai dan norma dasar. Permasalahan bisa pula datang dari luar akibat perbedaan kepentingan antarnegara. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, jelas membutuhkan ketahanan ideologi (dasar negara). Para penyelenggara negara dan warga negara yang memiliki penghayatan yang tinggi terhadap ideologi negaranya, akan mampu menghadapi permasalahan tersebut.
Keberadaan dasar negara jelas akan menjadi arah sikap dan tingkah laku politik para elite dan warganya. Konsep dasar negara yang tertanam dalam diri para penyelenggara negara dan warga negaranya akan membentuk sikap dan perilaku politik. Warga negara di sebuah negara komunis akan terlihat sebagai seorang komunis. Warga negara di sebuah negara Islam akan terlihat sebagai seorang muslim. Warga negara di sebuah negara Pancasila pun harus menjadi seorang pancasilais. Itu artinya dasar negara telah menjelma menjadi sikap dan perilaku dalam diri warga negaranya.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dasar negara me- miliki fungsi sebagai berikut.
1) Dasar berdiri dan tegaknya suatu negara. Dalam hal ini, pemikiran yang mendalam tentang dasar negara lazimnya muncul ketika suatu bangsa hendak mendirikan negara. Oleh karena itu, dasar negara berfungsi sebagai dasar berdirinya suatu negara.
2) Dasar kegiatan penyelenggaraan negara. Dalam hal ini, negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional di bawah pimpinan para penyelenggara negara. Agar penyelenggara benar-benar dapat mewujudkan tujuan nasional, para pe- nyelenggara negara harus mendasarkan semua kegiatannya pada dasar negara.
3) Dasar partisipasi warga negara. Artinya, semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban sama untuk mempertahankan negara dan berpartisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan bangsa.
4) Dasar pergaulan antarwarga negara. Dasar negara tidak hanya menjadi dasar perhubungan antara warga negara dengan negara, melainkan juga dasar bagi perhubungan antarwarga negara.
5) Dasar dan sumber hukum nasional. Artinya, seluruh aktivitas penyelenggaraan negara dan warga negara harus didasarkan pada hukum yang berlaku. Oleh karena itu, semua perundang- undangan yang dibentuk harus berdasarkan pada dasar negara.
6) Dasar sikap dan tingkah laku bangsa. Artinya, dasar negara menjadi arah sikap dan tingkah laku politik para elite dan warganya. Konsep dasar negara yang tertanam dalam diri para penyelenggara negara dan warga negaranya akan membentuk sikap dan perilaku politik
7) Dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Artinya, dasar negara adalah perekat dari keragaman yang ada dalam masyarakat. Biasanya dasar negara sengaja disusun dengan mempertimbang- kan keragaman latar belakang dan budaya masyarakat.
c. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bagi bangsa Indonesia dasar negara yang dianggap sesuai dan telah dirumuskan oleh para pendiri negara adalah Pancasila. Secara yuridis konstitusional kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksudkan di atas sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan ”. . . maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X
Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Kata-kata . . . dengan berdasar kepada . . . dalam alinea IV tersebut mengandung arti menentukan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan dalam pengertian ini yang di- maksudkan adalah sebagai dasar filsafat. Pengertian dasar filsafat tersebut berdasarkan interpretasi historis yaitu pada sidang BPUPKI pada waktu menjelang proklamasi yang menyatakan bahwa yang dimaksud dasar itu adalah dasar filsafat. Karena merupakan dasar filsafat maka terumuskan dengan secara abstrak, dan inti dari kelima Sumber: www.ideologipancasila-files-wordpress.com ▼
sila tersebut adalah Tuhan, manusia, Gambar 4.2
Pancasila, dasar negara Indonesia.
satu, rakyat, dan adil, yang me- rupakan kata dasar kemudian mendapat awalan dan akhiran ke- /-an dan per-/-an, yang memiliki makna abstrak.
Pancasila yang unsur-unsurnya digali dari bangsa Indonesia sendiri kemudian diterima secara bulat oleh bangsa Indonesia sehingga menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia, sudah selayaknya dilaksanakan.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 telah melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara sebagaimana lazimnya suatu negara yang merdeka, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah mengesahkan undang-undang dasar negara yang kini dikenal dengan sebutan UUD 1945. UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI itu terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukaan dan batang tubuh UUD yang berisi 37 pasal,
1 aturan peralihan terdiri atas 4 pasal, 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X
Bagian pembukaan yang terdiri atas empat alinea itu, pada alinea keempat tercantum perumusan Pancasila yang berbunyi sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rumusan dasar negara Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 inilah yang sesuai dan autentik. Selain mempunyai kedudukan konstitusional, rumusan tersebut juga disahkan oleh suatu badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam pembahasan tentang Pancasila terdapat beberapa pengertian fungsi dan kedudukan Pancasila.