Lembaga Pemberantas Korupsi

4. Lembaga Pemberantas Korupsi

Pembentukan lembaga pemberantasan korupsi didasarkan pada ketentuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam undang-undang ini antara lain ditegaskan sebagai berikut.

a. Dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 dibentuk Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang untuk selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi yang biasa disingkat KPK. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa lembaga yang berwenang memberantas korupsi adalah KPK.

b. KPK adalah lembaga negara yang dalam melaksanaan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun.

c. KPK memiliki visi yang mulia, yaitu mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi. Berdasarkan visi itu kita dapat melihat keinginan KPK untuk segera memberantas masalah yang berkaitan dengan KKN. Misi yang diemban KPK sebagai penggerak perubahan untuk mewujudkan bangsa yang antikorupsi. Visi dan misi KPK itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai KPK.

d. KPK dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.

e. Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi. Upaya tersebut dilakukan dengan cara koordinasi, supervisi, monitoring, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Asas-asas yang digunakan oleh KPK dalam menjalankan tugas dan wewenangnya adalah kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.

g. Tugas-tugas yang dijalankan oleh KPK antara lain:

1) koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;

2) supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi;

3) melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntut- Sumber: www.greenpeace.org

an terhadap tindak pidana ▼ Gambar 2.5

korupsi;

Rakyat menuntut KPK untuk segera memberantas tindak pidana korupsi.

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X

4) melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan

5) melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

h. Wewenang KPK adalah:

1) mengoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi;

2) menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;

3) meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;

4) melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak korupsi; dan

5) meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

Itulah sekilas tentang KPK. Sampai saat ini KPK gigih berupaya memberantas tindak pidana korupsi. Sudah cukup banyak kasus korupsi yang ditangani oleh KPK. Beberapa di antaranya sebagai berikut.

a. Kasus suap yang melibatkan Jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani. Artalyta Suryani yang dekat dengan salah satu penerima BLBI Syamsul Nursalim terbukti menyuap Jaksa Urip sebesar 660 ribu dolar AS. Pada kasus ini Jaksa Urip dihukum 20 tahun penjara oleh majelis hakim khusus tindak pidana korupsi. Selain itu, ia juga dipecat dari jabatannya selaku jaksa di lingkungan kejaksaan agung.

b. Bupati Yapen Waropen, Provinsi Papua, DSB, terdakwa dalam kasus korupsi dana bagi hasil pajak bumi bangunan dan sumber daya alam dari pemerintah pusat. Dalam kasus ini, keuangan negara telah dirugikan sebesar Rp8,3 miliar. Berdasarkan berbagai bukti, pada tanggal 22 April 2009 Bupati Yapen Waropen divonis empat tahun penjara dan denda Rp200 juta di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Korupsi memang bak penyakit kronis yang menjangkit negara Indonesia. Pemerintah dan KPK serta pihak-pihak yang berkompeten sudah berupaya sekuat tenaga untuk membasmi penyakit yang bernama korupsi. Akan tetapi, masih saja bermunculan banyak kasus korupsi di negara Indonesia. Misalnya, kasus korupsi di Direktorat Jenderal Pajak Sumber: www.detiknews.com

Kementerian Kenegaraan yang baru ▼ Gambar 2.6

saja terungkap dengan salah satu Gayus Tambunan tersangkanya Gayus Tambunan.