TAHAP-TAHAP FASILITASI

BAB VIII TAHAP-TAHAP FASILITASI

A. Tahap-tahap Proses Fasilitasi di Masyarakat

Ada tahap-tahap tertentu di dalam memfasilitasi masyarakat yaitu : (a) Tahap Identifikasi Tahap identifikasi merupakan kegiatan mengenali keadaan, menahami potensi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Identifikasi atas kebutuhan masyarakat, dilakukan melalui kunjungan kepada masyarakat sasaran. Identifikasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara terhadap masyarakat . Pada tahap ini pula seorang atau kelompok fasilitator memperkenalkan diri sebagai seorang petugas fasilitator kepada masyarakat.

(b) Penyebarluasan dan Pendampingan Tahap ini meliputi hal-hal sebagai berikut : (i) Menyadarkan masyarakat tentang kondisi kehidupan mereka. Penyadaran ini diperlukan, agar mereka mengenal potensi dan permasalahan yang

terjadi didalam kehidupannya. Fasilitator harus membimbing masyarakat untuk menyadari potensi dirinya dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Memotivasi masyarakat untuk mengungkapkan apa yang dialaminya.

2) Memotivasi masyarakat untuk menyebutkan kesan

mereka terhadap pengalaman tersebut.

3) Memotivasi masyarakat untuk membahas pengalaman mereka dan mengaitkannya dengan pengalaman lain.

4) Memandu masyarakat untuk menemukan potensi mereka yang dapat dikembangkan.

5) Membantu masyarakat untuk merumuskan, merinci dan memperjelas potensi mereka. Semua hal di atas dilakukan melalui pertemuan formal dan informal.

(ii) Memberikan pembelajaran pada masyarakat melalui pelatihan/pendampingan. Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapinya dan potensi yang mereka miliki, maka masyarakat akan lebih mudah untuk melaksanakan program yang dikelola fasilitator. Selanjutnya memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi menyimpulkan pelaksanaan program tersebut.

(iii) Mengorganisir diri Partisipasi masyarakat pada program yang ditangani fasilitator, merupakan pengalaman baru bagi mereka. Jika masyarakat sudah benar benar terlibat, maka program itu akan menjadi system didalam masyarakat.

(iv) Masyarakat

dinamis dalam mengoperasionalkan apa yang ingin dicapainya. Kondisi ini akan memacu semangat mereka dalam menghadapi masalah yang mereka hadapi.

kemudian

menjadi

(c) Refleksi hasil Setelah selesai, lakukan evaluasi bersama masyarakat, dan pikirkan langhkah selanjutnya.

B. Fasilitasi Dalam Pertemuan Masyarakat

Upaya membangun keterlibatan masyarakat, menuntut pertemuan dengan mereka. Hal ini penting untuk melakukan musyawarah, baik di tingkat desa, kecamatan atau kabupaten. Pertemuan ini dikelola oleh fasilitator desa atau kecamatan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh fasilitator adalkah :

1. Fungsi dan peran fasilitator dalam pertemuan adalah : (a) Menyampaikan tujuan dan memandu pertemuan.

(b) Memotivasi peserta untuk mengemukakan pendapat. (c) Memandu peserta dalam mengambil keputusan.

2. Faktor-Faktor Fasilitasi yang penting : (a) Penguasaan materi yang akan disampaikan (b) Penguasaan terhadap karakteristik dan tipe peserta (c) Teknik komunikasi :

(i) Penampilan; pakaian, rapi dan sesuai situasi. (ii) Gunakan bahasa sederhana (kalau bisa bahasa

setempat). (iii) Berbicara tidak terlalu cepat (iv) Suara perlu diatur. Sesuaikan dengan kondisi ruangan (v) Gunakan contoh-contoh yang sering terjadi didalam

kehidupan keseharian untuk menjelaskan konsep. (vi) Memberi kesempatan masyarakat untuk bertanya. (vii)Bersikap netral/tidak memihak salah seorang (viii)Tidak memaksakan ide (ix) Tidak membuat keputusan sendiri.

3. Tip Dalam Menyikapi Pertanyaan Dalam Pertemuan

Sebelum menjawab,tunggu pertanyaan sampai selesai.

Apabila fasilitator tidak dapat menjawab, lebih baik akui sejujurnya. Minta masukan dari fasilitator lain. Jika tetap tidak ada yang dapat menjawab, katakan anda akan mencari jawabannya.

Jika ada pertanyaan yang memojokan, usahakan anda tetap tenang dan tetap percaya diri, jangan terpengaruh.

Jika anda kurang memahami pertanyaan peserta, pastikan dulu pertanyaan itu dengan bertanya seperti : kalau tidak pertanyaan anda tentang .........

Berikan penghargaan kepada peserta yang bertanya / yang menanggapi / yang memberi masukan, misalnya: ya masukan / usulan bapak sangat tepat untuk pogram ini dll.

Bila usulan peserta tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka berikan jawaban yang baik : usulan bapak akan saya tampung dulu

Buat kesimpulan pertemuan pada akhir sesi tanya jawab