Pemilihan Moda

3.4 Pemilihan Moda

Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan menggunakan setiap moda. Tujuan pemilihan moda adalah mengetahui proporsi pengalokasian perjalanan ke berbagai moda transportasi. Ada dua kemungkinan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda yaitu: Moda yang ditinjau telah beroperasi (revealed preference method, RP) dan Moda yang ditinjau tidak harus ada (Stated preference method, SP).

3.4.1 Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Moda

Faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan moda (transportasi darat) dapat dikelompokkan menjadi tiga:

a. Ciri pengguna jalan:  Pemilikan kendaraan, semakin tinggi pemilikan kendaraan pribadi semakin kecil

pula ketergantungan pada angkutan umum.  Pemilikan SIM  Struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga dengan anak, pensiun,

bujangan, dan lain-lain.  Pendapatan; semakin tinggi pendpatan semakin besar peluang menggunakan kendaraan pribadi.

 Faktor lain: keharusan menggunakan kendaraan pribadi ke tempat bekerja, keperluan mengantar anak sekolah

b. Ciri pergerakan:  Tujuan pergerakan: di negara maju, pergerakan ke tempat bekerja biasaya lebih

mudah menggunakan angkutan umum (karena murah dan tepat waktu, nyaman, aman). Tetapi di negara berkembang, orang lebih cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena angkutan umum tidak tepat waktu dan tidak nyaman.

 Waktu terjadinya pergerakan.  Jarak perjalanan: semakin jauh perjalanan semakin cenderung menggunakan

angkutan umum.

c. Ciri fasilitas moda transportasi:  Kuantitatif: Waktu tempuh, ongkos, ketersediaan ruang dan tarif parkir.  Kualitatif: Kenyamanan, keamanan, keandalan.

d. Ciri kota atau zona: jarak dari pusat kota dan kepadatan penduduk.

3.4.2 Proses Pemilihan Moda

Proses ini dilakukan untuk mengetahui atribut dan variabel-variabel yang mempengaruhi pelaku perjalanan untuk pemilihan moda. Pemilihan moda juga sangat dipengaruhi oleh variabel demand adalah yang berkaitan dengan kondisi sosio-ekonomi pelaku perjalanan dan variabel supply berkaitan dengan tingkat pelayanan yang diberikan oleh moda transportasi tersebut. Aspek yang menjadi pertimbangan umum pelaku perjalanan dalam menentukan pilihan moda angkutan adalah sebagai berikut:

 Aspek sosial ekonomi pelaku perjalanan.  Aspek tingkat pelayanan yang diberikan oleh moda angkutan yang ada

3.4.3 Variabel Penentu Pemilihan Moda

Pemilihan moda berhubungan dengan perilaku pelaku perjalanan dalam menentukan pilihannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya, hal ini sangat tergantung terhadap nilai utilitas yang diperoleh seseorang. Nilai utilitas pelaku perjalanan untuk yang satu dengan yang lain akan berbeda.Variabel pengukur nilai utilitas disebut sebagai atribut, yang diperoleh dengan menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam menentukan pilihannya secara sistematik.

a. Variabel Demand (Karakteristik Pelaku Perjalanan)

Variabel demand yang mempengaruhi pelaku perjalanan antara lain:  Penghasilan

o Penghasilan (income), penghasilan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan moda

o Penghasilan terbatas biasanya memilih moda yang termurah, dibandingkan dengan orang yang berpenghasilan tinggi akan mempertimbangkan kenyamanan walaupun akan membayar lebih mahal.

 Faktor Umur o Umur, faktor umur akan mempengaruhi pemilihan moda angkutan

o Usia yang lanjut akan cendrung memilih angkutan yang lebih nyaman dan kurang memperhatikan waktu tempuh.

o Usia muda yang lebih agresif yang sangat memperhitungkan masalah waktu tempuh dan keleluasaan.  Jenis kelamin, o secara umum jenis kelamin akan mempengaruhi pemilihan moda antar kereta api dengan mobil penumpang umumnya laki-laki lebih menyukai mobil

penumpang dibanding dengan wanita.  Maksud perjalanan, hal ini sangat erat kaitannya dengan pemilihan moda, karena

maksud perjalanan akan berhubungan dengan waktu misalnya pedagang, dan lainnya.

b. Variabel Supply (Karakteristik Sistem Transportasi)

Karakteristik sistem transportasi dapat diartikan sebagai keadaan dan bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh moda transport supply kepada pelaku perjalanan, antara lain adalah sebagai berikut.

 Waktu Tunggu di Terminal (waiting time) Waktu tunggu (waiting time) diterminal adalah, waktu yang harus disediakan pelaku

perjalanan mulai sampai di terminal sampai bus yang dipilihnya berangkat meninggalkan terminal menuju tempat tujuan yang dikehendakinya. Lamanya waktu tunggu untuk masing-masing pelaku perjalanan tidak selalu sama.

 Waktu tempuh relatif, Waktu tempuh relatif antara moda yang bersaing sangat mempengaruhi pelaku perjalanan

dalam pemilihan moda. Untuk menentukan waktu tempuh relatif masing-masing moda dapat dilakukan dengan menghitung waktu yang dipakai mulai dari rumah:

 waktu menunggu kendaraan (waiting time), waktu penggantian moda, waktu didalam kendaraan, sampai dengan ketempat tujuan.

c. Biaya perjalanan

Biaya perjalanan adalah yang dinyatakan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh pelaku perjalanan mulai dari rumah sampai ketempat tujuan. Besarnya biaya perjalanan akan mempengaruhi pelaku perjalanan dalam menentukan pemilihan moda angkutan yang digunakan

d. Tingkat pelayanan

Tingkat pelayanan yang ditawarkan ketiga moda bersaing dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama bersifat subjektif dan sulit diukur seperti: keamanan dan kenyamanan, kemudahan pindah moda dari satu moda ke moda angkutan lain.

3.4.4 Model dalam Pemilihan Moda

Model dalam pemilihan moda sangat bervariasi, tergantung kepada tujuan perencanaan transportasi.Setiap moda angkutan dianalisis secara terpisah selama tahapan proses pemodelan, dan perubahan sosio-ekonomi sangat mempengaruhi proses pemilihan moda. Setiap moda dianggap bersaing dalam merebut pangsa penumpang, sehingga atribut penentu dari jenis pergerakan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pemilihan moda.

Secara umum model pemilihan moda dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu model dengan menggunakan kurva diversi dan model teori probabilitas.

 Model Kurva Diversi Model ini menggunakan karakteristik pelaku perjalanan, karakteristik sistem transportasi dan karakteristik perjalanan sebagai variabel yang mempengaruhi pemilihan moda,

sebagai contoh persentase yang menggunakan angkutan pribadi diplot bersama dengan satu variabel, misalnya pemilikan kendaraan, atau pendapatan.

 Model Probabilitas Model Probabilitas adalah suatu model yang telah dikembangkan antara lain, model

analisis probit dan model analisis logit. Dibanding dengan model kurva diversi model probabilitas lebih efisien dalam proses perhitungannya. Model-model ini telah diterapkan pada berbagai situasi untuk menjelaskan bagaimana orang memilih diantara alternatif moda yang bersaing.

Contoh model pemilihan moda

Proses pilihan lebih dari 2 moda yang dipilih [Sumber : Perencanaan transportasi (Fidel Miro, 2005)]