Perbandingan Hasil Analisis Faktor dengan Metode Principal Component

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perbandingan Hasil Analisis Faktor dengan Metode Principal Component

Analysis dan Maximum Likelihood Berdasarkan hasil analisis faktor dengan metode principal component analysis dan maximum likelihood menunjukkan bahwa ada perbedaan yang dapat dilihat dari nilai communalities, extraction sums of squared loadings, factor transformation matrix, dan faktor yang dihasilkan. Walaupun nilai-nilai tersebut berbeda, tetapi asumsi analisis faktor dari kedua metode tersebut tetap terpenuhi. Hanya saja berbeda pada faktor yang dihasilkan. Berikut merupakan tabel ringkasan beberapa indikator yang dijadikan sebagai perbandingan hasil analisis faktor dengan metode principal component analysis dan metode maximum likelihood. Tabel 4.14 Ringkasan hasil perbandingan metode principal component analysis dan metode maximum likelihood. Variabel Metode principal component analysis Metode maximum likelihood Communalities Extraction sums of squared loadings Korelasi hasil rotasi varimax Nilai RMSE Communalities Extraction sums of squared loadings Korelasi hasil rotasi varimax Nilai RMSE Pengetahuan Pendidikan Budaya Ekonomi Pekerjaan Kesehatan Ibu Kesehatan Bayi Petugas Kesehatan 0.734 0.816 0.754 0.653 0.793 0.550 0.749 0.576 70.312 0.837 0.0409 0.235 0.788 0.653 0.564 0.876 0.518 0.851 0.391 60.950 0.790 0.0222 Universitas Sumatera Utara Nilai communalities pada hasil analisis faktor dengan metode principal component analysis semua variabel memiliki penjelasan jumlah varians berada di atas 50 , sementara pada metode maximum likelihood ada 2 variabel yang memiliki penjelasan di bawah 50 . Principal component analysis menggunakan total varians dalam analisisnya, faktor yang duluan dihasilkan akan menghasilkan faktor yang memiliki common variance terbesar, sekaligus specific dan error variance terkecil. Sementara pada metode maximum likelihood, model faktor yang akan diduga adalah faktor loading dan faktor unik. Nilai extraction sums of squared loadings yang dihasilkan pada metode principal component analysis 70.312 lebih besar dari nilai eigenvalues pada metode maximum likelihood 60.950 yang artinya metode principal component analysis memiliki penjelasan lebih besar terhadap varians oleh kedua faktor yang dibentuk dibandingkan dengan penjelasan kedua faktor yang dihasilkan oleh metode maximum likelihood. Hal ini berkaitan juga dengan metode principal component analysis yang menggunakan total varians dalam analisisnya. Nilai korelasi pada metode principal component analysis lebih besar 0.837 dibandingkan dengan nilai korelasi pada metode maximum likelihood 0.790, yang artinya korelasi antara kedua faktor yang terbentuk pada metode principal component analysis lebih kuat merangkum ke-8 variabel independen dibandingkan dengan korelasi antara kedua faktor yang terbentuk pada metode maximum likelihood. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahardi 2006 yaitu bahwa metode principal component analysis sangat bagus untuk mengatasi multikolinearitas antar variabel. Universitas Sumatera Utara Nilai RMSE yang dihasilkan pada principal component analysis 0.0409 nilai RMSE pada maximum likelihood 0.0222. Itu artinya, bahwa kesalahanerror yang dihasilkan oleh maximum likelihood lebih kecil dibandingkan metode principal component analysis. Hal ini sesuai dengan penelitian Dwipurwarni 2009 yaitu bahwa pendugaan parameter maximum likelihood menimbulkan error lebih kecil dibandingkan dengan principal component analysis. Dalam penelitian ini, tujuan yang diambil adalah data reduction, yakni untuk membentuk sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Baik dari hasil analisis faktor dengan metode principal component analysis ataupun dengan maximum likelihood, faktor yang dihasilkan sebanyak 2 kelompok. Bedanya terdapat pada variabel yang masuk ke faktor 1 dan faktor 2. Pada metode principal component analysis, faktor 1 terdiri dari pendidikan, budaya, ekonomi, pekerjaan, dan kesehatan ibu; faktor 2 terdiri dari pengetahuan, kesehatan bayi, dan petugas kesehatan. Sementara pada metode maximum likelihood, faktor 1 terdiri dari pendidikan, budaya, ekonomi, dan pekerjaan; faktor 2 terdiri dari pengetahuan, kesehatan ibu, kesehatan bayi, dan petugas kesehatan.

5.2 Uji Kesesuaian Model Hasil Analisis Faktor dengan Metode Principal